Langsung ke konten utama

#NulisRandom2017 Day 24: Tour Singapore #2 (Part 4): Menuju Jurong, Lalu Perbatasan Malaysia dan Singapura, Kemudian Berakhir di Orchard Road

Hari ini kami keliling-keliling lagi melihat Singapore dari tempat yang tiket kereta atau busnya biasanya agak "mahal". Maklum, sudah ada Singapore Tourist Pass. Hari itu, kami memutuskan pergi ke Jurong. Menurut kenalan ibu saya, Jurong ini banyak barang-barang murahnya. Tapi, saya juga tak tahu di mana tempat barang murah tersebut. (Belakangan, ketika saya menulis artikel ini, saya mencari-cari lebih lanjut di mana tempat barang murah di Jurong. Dan ternyata, ada di mal yang terletak di dekat tempat saya berkunjung saat ke Jurong. IMM nama mal itu, sedangkan saya ke Westgate).

Sepanjang perjalanan ke Jurong, saya menemukan banyak hal menarik. Tidak seperti halte MRT yang saya naiki sebelumnya (kecuali saat perjalanan ke Changi), MRT ke Jurong ini tidak terletak di bawah tanah, melainkan ada rel khusus di atas tanah seperti layaknya beberapa jalur kereta commuter line di Jakarta. Jadi, sambil naik MRT, saya bisa melihat-lihat pemandangan kota Singapura.
NTU Alumni Club. Di belakang gedung, tak jauh dari sini, ada National University of Singapore.

Stasiun MRT Jurong East

Westgate Mall Jurong

Disney Tsum Tsum! Saat saya ke Singapura, memang sedang ada pameran tema Disney Tsum Tsum di seluruh mal Capitaland di Singapura.

Food Republic Westgate Jurong Singapura

Makanan terenak yang saya coba di Singapura. Bakmi bebek dengan kuah yang super unik. Kuahnya seperti kuah obat, tapi malah cocok dengan bumbu bebeknya. Super kangen makanan ini.

Nama restorannya, difoto agar saya ingat. Herbal Braised Duck King, ada di Food Republic Westgate, Singapura.

Saya lupa ini apa, tapi sepertinya semacam pho dengan topping sayuran dan daging. Yang menarik adalah penyajiannya yang disajikan dengan api yang membara.

Nasi bebek dari kedai yang sama dengan tempat saya memesan bakmi. Sama-sama enak.

Ban mian, makanan yang cukup sering keluarga saya pesan selama di Singapura.

Pulang dari Jurong, saya menuju Orchard Road untuk ke Ion Sky. Ingat, kan, entri saya di Tour Singapore #1 yang mencoba ke Ion Sky tapi tutup? Nah, hari ini tidak tutup, menurut website Ion Sky. Jadi, saya bisa ke sana. Dari Jurong ke Orchard Road, kami naik MRT, dan melewati jalur utara. Jadi, kami sempat melewati bagian Singapura yang berupa hutan-hutan hingga rumah-rumah susun yang berbentuk apartemen sederhana. Benar-benar bagian Singapura yang berbeda dari yang saya biasa kunjungi selama ini. Bagian "pinggiran" Singapura ini juga ada yang berbatasan langsung dengan Malaysia, tepatnya daerah Johor.

Nanyang Polytechnic

Jalur MRT Singapura. Entah dimana foto ini saya ambil.

Setelah melewati perjalanan kurang lebih 1 jam, kami tiba juga di Orchard. Kami menuju Ion Sky. Untungnya, saat itu Ion Sky masih buka.

Tempat Ion Sky ini cukup luas dan terkesan mewah. Maklum, di sana ada salah satu restoran Luke Mangan yang terkenal sebagai restoran kelas atas di Jakarta sekalipun. Di Ion Sky ini, kita bisa melihat-lihat seluruh kota Singapura dari ketinggian. Kalau cuaca cerah, kita juga bisa melihat daerah Batam dan Kepulauan Riau lainnya. Benar-benar membuat saya ingin internship di Batam nantinya.

Sayangnya, Ion Sky ini tutup sekitar jam 6 sore waktu setempat. Jadi, kita tidak bisa melihat pemandangan malam kota Singapura dari tempat ini. (Mungkin kalau mau melihat, bisa makan di restorannya? Tapi, saya belum mencari info mengenai hal ini lebih lanjut).

Welcome to Ion Sky!


Lift menuju Ion Sky. Dari lantai 4 Ion Orchard menuju ke Ion Sky hanya dalam waktu kurang dari 3 menit.


Restoran yang ada di Ion Sky: Salt Grill & Sky Bar by Luke Mangan

Orchard Boulevard

Kepulauan Riau dapat terlihat jika langit cerah

Pemandangan dari Ion Sky

Kampong Glam

Little India

Marina Bay dan Central Business District

Changi

Batam dilihat dari Ion Sky. Jadi makin ingin internship di sana.

Pemandangan menarik saat pulang dari Orchard. Jadi, di MRT City Hall, saat itu sedang cukup ramai karena jam pulang kantor. Orang-orang yang ada mengantri dengan tertib menuju MRT, dan jika MRT datang pun mereka tidak "barbar".

Kami memutuskan untuk makan di Bugis Junction lagi setelah itu.

Disney Tsum-tsum lagi!

Mampir ke McDonalds dan mencoba es krim McFlurry varian terbarunya: McFlurry Melon with Coconut Jelly. Super enak dan unik sekali rasanya.

Sempat ingin makan di deretan tempat makan dekat Bugis Junction, tapi tidak jadi.

Saya lupa nama menuya, semacam daging dan sayuran serta nasi yang disajikan di atas claypot :)

Bakmi kari dengan sayuran, ayam super melimpah, dan kentang. Super mengenyangkan.

Ban mian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka