Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Mengenang Preklinik Fk Atmajaya (2): Objective Structural Clinical Examination, Student Oral Case Analysis, dan Karya Tulis Ilmiah

Inilah tiga ujian besar yang dihadapi oleh anak FK Atma. Ujian skill yang disingkat OSCE, diadakan tiap semester. Dan ujian teori lisan yaitu SOCA, diadakan tiap tahun pada semester genap. Khusus semester 7, diadakan ujian gabungan OSCE dan SOCA yang dinamakan OSCA. Satu lagi, karya tulis ilmiah alias KTI alias skripsi. OSCE menguji skill yang telah dipelajari di skill lab selama 1 semester yang telah dipilihkan oleh tim penguji. Khusus semester 7, OSCE menguji skill selama 7 semester (namun sekali lagi, tidak semua). Sistem OSCE ini berupa pos-pos. Satu pos menguji satu skill dengan waktu 5 menit atau 10 menit tergantung skillnya. Ketika saya semester 6, peraturan ini diubah menjadi satu pos waktunya 10 menit, dan dalam 1 pos dapat ada 1-2 skill. Jadi kita tidak bisa menebak berapa skill yang diujikan. Sebelum ujian, peserta dikumpulkan di ruang karantina dan kemudian dipanggil sesuai kloter. Peserta dalam satu kloter dapat ujian di 4 lokasi berbeda yang dibagi menurut absen. Kem

Mengenang Preklinik FK Atmajaya (1): Problem Based Learning dan Skill Lab

Dikarenakan traffic blog saya terhadap keyword "FK Atmajaya" cukup tinggi, akhirnya saya iseng bikin ginian. Lumayan untuk mengenang masa preklinik berhubung saya hampir menyelesaikannya. Jadi, di FK Atma itu selain ada kuliah biasa, juga ada Problem Based Learning(PBL) dan Skill Lab (SL). Apakah itu? PBL, atau mungkin di tempat lain disebut diskusi atau tutorial, adalah suatu studi kasus yang dilakukan secara berkelompok. Di FK Atma, PBL menggunakan metode seven steps dan terdiri atas 2 kali pertemuan, dengan rincian: Pertemuan 1: 1. Klarifikasi istilah yang kurang jelas atau kurang dimengerti 2. Menentukan masalah dalam skenario 3. Brainstorming untuk menjawab masalah menggunakan prior knowledge 4. Diskusi terhadap hasil brainstorming dan membuat skema diskusi hari itu 5. Menentukan learning objective, yaitu apa yang harus dipelajari lagi hari itu dan untuk pertemuan 2 Pertemuan 2: 6. Belajar mandiri 7. Memaparkan hasil yang sudah dipelajari dari belajar mandir

Tur Korea (4): Keliling Seoul

Pagi ini, saya sarapan di restoran hotel yang kecil, dengan makanan yang biasa saja. Dalam hati, saya bersyukur pesawat dibatalkan waktu itu. Setidaknya saya tak perlu menginap di sini 2 hari. Hari keempat saya di Korea adalah tur keliling kota Seoul. Kami mengawali hari kami dengan tur ke pabrik ginseng. Ginseng Korea memiliki keistimewaan yaitu bersifat netral, tidak seperti ginseng China yang bersifat panas atau ginseng Amerika yang bersifat dingin, sehingga bisa dimakan oleh penderita penyakit apapun. Di pabrik ginseng yang terletak sebelah showroom mobil itu, kami diberikan penjelasan mengenai ginseng dan diberikan minum teh ginseng. Ternyata, harga ginseng itu sangat mahal, lebih mahal dari tablet yang saya pakai untuk menulis entri ini. Namun, karena khasiatnya yang sudah terkenal, akhirnya masing-masing peserta tur membeli ginseng. Pabrik ginseng Perjalanan kami dilanjutkan ke sebuah toko kosmetik. Di perjalanan, saya melihat iklan Gary dari Running Man mengiklankan

Tur Korea (3): T-Express dan Running Man

Hari itu benar-benar menjadi puncak dari rasa cinta saya pada variety show yang satu ini, dimana bahasan mengenai variety show ini akan saya bahas kemudian di blog ini. Pagi hari saya lalui dengan mandi di kamar mandi hotel yang sangat besar. Hotel ini memiliki bathtub DAN shower di dua tempat terpisah, serta toilet dengan berbagai macam pengaturan canggih dalam huruf Hangul yang mirip seperti toilet di Jepang. Bisa dibayangkan betapa bagusnya hotel ini, bukan? Kemudian, saya sarapan di lantai atas hotel dekat jendela setelah sebelumnya sempat menonton Running Man di kamar hotel, walau tidak full 1 episode. Tak seperti Boutique 9, wifi hotel ini hanya ada di restoran dan lobi. Namun, hotel ini tetap sangat bagus. Sarapan hari itu sangat enak, dimulai dari sarapan ala Amerika seperti bacon, sosis, ham, omelet, potato wedges, dan lainnya; sarapan ala Jepang seperti udon; Cina seperti siomay, dan lainnya saya lupa saking banyaknya. Sambil sarapan, kita bisa browsing dengan wifi yang l

Tur Korea (2): Pohon, Pohon, dan Pohon

Pagi hari tiba. Saya, yang tidur paling jauh dari telepon dibandingkan yang lain di kamar itu, dibangunkan oleh suara telepon. Ternyata dari tour guide kami, yang berkata agar kami berkumpul secepatnya. Saya pun cepat-cepat mandi, lalu membangunkan keluarga saya yang lain. Sementara yang lain mandi, saya menuju ke restoran untuk sarapan. Ternyata, sarapan yang ada sangat minimalis. Roti, ham, bacon, telur mata sapi, dan susu. Saya mengambil semuanya masing-masing satu dan sarapan di restoran yang lebih mirip kafe yang sangat nyaman itu. Setelah semua peserta siap, kami berangkat. Perjalanan hari itu menuju Nami Island yang terletak cukup jauh dari Kota Seoul. Setelah menjelaskan singkat mengenai Nami Island, guide lokal kami memutarkan MV-MV berbagai macam lagu dari artis-artis KPop, mulai dari Psy, Miss A, Apink, JYJ, dan lain-lain saya lupa, karena saya terlalu sibuk melihat-lihat jalanan, mencari dimana Petite France berada, berhubung perjalanan ke Nami Island dari Seoul seharus

Tur Korea (Part 1) - Welcome to Incheon

Naik Singapore Airlines membawa berkah tersendiri. Kebetulan, ibu saya selalu senang naik pesawat dari maskapai ini karena pelayanannya yang memuaskan dan jarang mengalami penundaan. Saya pribadi sebenarnya tak masalah apapun maskapai yang saya gunakan, namun saya cukup menikmati perjalanan Jakarta-Singapura pagi itu. Karena waktu perjalanan yang hanya 1 jam 20 menit, saya memutuskan untuk mendengarkan lagu-lagu dari pesawat saja. Kebetulan lagu-lagu Jepang di pesawat itu oke-oke. Saya bahkan sempat memfotonya dengan harapan bisa mengunduhnya dan memutar lagu tersebut di rumah untuk kenang-kenangan. List sebagian lagu Jepang di in-flight entertainment Singapore Airlines, 4 Agustus 2014 Ada 1 lagu yang iseng-iseng saya putar saat di pesawat itu. Lagu tersebut lumayan sering diputar di radio yang memutarkan lagu Korea saat itu. Can't Stop dari CN Blue, yang saya sempat putar 2 kali sepanjang perjalanan. *** Setelah menikmati makan pagi berupa pasta dengan ikan yang rasa

Tur Korea (Pengantar) - Di-PHP Asiana Airlines

Rencananya akan menulis sejumlah entri mengenai tur Korea, kemudian menulis mengenai review anime, album, dan buku, yang sudah lama tak ditulis. Baiklah kita mulai dengan tur Korea. Karena di tab saya tidak ada foto, maka foto akan diupload menyusul. Beberapa waktu lalu, saya dan keluarga berkesempatan untuk mengunjungi Korea Selatan. Persiapannya cenderung singkat, yaitu 3 minggu sudah termasuk waktu pengurusan visa. Saya telah mengunjungi sejumlah agen perjalanan, namun ternyata hanya satu agen yang bersedia membuatkan visa Korea dengan waktu yang tersisa. Singkat cerita, administrasi sudah diurus, uang tur sudah dibayar. Kemudian, 2 minggu sebelum tur, saya bermimpi aneh. Saya sedang menaiki Asiana Airlines perjalanan Jakarta ke Incheon. Suasana waktu itu malam hari, persis seperti yang akan saya bayangkan saat akan pergi, yang memang dijadwalkan menggunakan Asiana. Namun, ternyata di tengah perjalanan, pesawat kami rusak dan tiba-tiba semuanya gelap. Saya pun terbangun.