Langsung ke konten utama

#NulisRandom2017 Day 2: Coass Life (Part 1) - Introduksi dan Kepaniteraan Umum

Halo semuanya, kali ini kita memasuki tulisan hari kedua :)

Seperti yang mungkin saya sudah ceritakan di entri-entri sebelumnya, saya mengenyam pendidikan kedokteran di suatu fakultas kedokteran di Jakarta. Kali ini, saya akan menceritakan cerita saya selama di dunia kepaniteraan klinik. Sebenarnya saya ingin menceritakan ini dari beberapa bulan lalu ketika saya sudah menyelesaikan semua siklus kepaniteraan, namun kesempatannya baru datang sekarang.

Buku-buku yang bisa menjadi referensi lebih lanjut buat kalian yang serius untuk lebih kepo mengenai dunia kepaniteraan. Sayangnya, saya sampai saat ini belum seniat itu untuk menulis buku mengenai kepaniteraan. Doakan saja, ya. (Sumber ilustrasi: Google)

PS: Ilustrasi di entri ini diambil dari Google, karena foto-foto terutama selama awal kepaniteraan disimpan di LINE dan LINE saya sempat reset, jadi, yah, sayangnya hilang semua. Nanti (kalau niat) untuk foto-foto selama siklus kepaniteraan saya akan cari di media sosial saya maupun teman-teman yang menjalani kepaniteraan siklus bersangkutan :D

Kepaniteraan klinik adalah suatu periode dimana seorang sarjana kedokteran selama 1,5 hingga 2 tahun (tergantung universitas) menjadi semacam observer di rumah-rumah sakit. Para sarjana kedokteran yang menjalankan kegiatan ini, lazim disebut koasisten atau koas. Sebagai observer, mereka boleh mengamati kegiatan yang berada di rumah sakit bahkan melakukan kegiatan dengan supervisi dari dokter. Selain itu, mereka juga menjalani kegiatan ilmiah seperti tutor, presentasi kasus, dan lain sebagainya.

Karena jumlah koas dalam suatu Fakultas Kedokteran cukup banyak, maka biasanya koas-koas ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok ini akan tersebar di beberapa siklus berbeda. Pada umumnya tiap universitas memiliki sekitar 10-15 siklus kepaniteraan, seperti Bedah, Anak, Radiologi, Mata, THT, Jiwa, Forensik, Saraf, IKM, Kebidanan, Kulit, dan lain sebagainya.

Sebelum memasuki kepaniteraan, terlebih dahulu para koas menjalani kepaniteraan umum. Di tempat saya, kepaniteraan umum adalah masa selama kurang lebih 3 minggu dimana para koas mendapat berbagai tutorial, baik mengenai siklus yang akan dijalani maupun sistem dalam rumah sakit seperti BPJS. Pada kepaniteraan umum adik angkatan saya, bahkan terdapat juga semacam tur keliling rumah sakit untuk mengenali lokasi bangsal dan fasilitas lain dari rumah sakit utama tempat menjalani kepaniteraan. Di kepaniteraan umum pula, diumumkan pembagian kelompok. Dalam satu kelompok itulah, saya menjalani kepaniteraan bersama selama 2 tahun.

Yah, karena sudah panjang, jadi untuk pembahasan selanjutnya kita menunggu bagian selanjutnya saja, ya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka