Halo semuanya, kali ini kita memasuki tulisan hari kedua :)
Seperti yang mungkin saya sudah ceritakan di entri-entri sebelumnya, saya mengenyam pendidikan kedokteran di suatu fakultas kedokteran di Jakarta. Kali ini, saya akan menceritakan cerita saya selama di dunia kepaniteraan klinik. Sebenarnya saya ingin menceritakan ini dari beberapa bulan lalu ketika saya sudah menyelesaikan semua siklus kepaniteraan, namun kesempatannya baru datang sekarang.
Buku-buku yang bisa menjadi referensi lebih lanjut buat kalian yang serius untuk lebih kepo mengenai dunia kepaniteraan. Sayangnya, saya sampai saat ini belum seniat itu untuk menulis buku mengenai kepaniteraan. Doakan saja, ya. (Sumber ilustrasi: Google)
PS: Ilustrasi di entri ini diambil dari Google, karena foto-foto terutama selama awal kepaniteraan disimpan di LINE dan LINE saya sempat reset, jadi, yah, sayangnya hilang semua. Nanti (kalau niat) untuk foto-foto selama siklus kepaniteraan saya akan cari di media sosial saya maupun teman-teman yang menjalani kepaniteraan siklus bersangkutan :D
Kepaniteraan klinik adalah suatu periode dimana seorang sarjana kedokteran selama 1,5 hingga 2 tahun (tergantung universitas) menjadi semacam observer di rumah-rumah sakit. Para sarjana kedokteran yang menjalankan kegiatan ini, lazim disebut koasisten atau koas. Sebagai observer, mereka boleh mengamati kegiatan yang berada di rumah sakit bahkan melakukan kegiatan dengan supervisi dari dokter. Selain itu, mereka juga menjalani kegiatan ilmiah seperti tutor, presentasi kasus, dan lain sebagainya.
Karena jumlah koas dalam suatu Fakultas Kedokteran cukup banyak, maka biasanya koas-koas ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok ini akan tersebar di beberapa siklus berbeda. Pada umumnya tiap universitas memiliki sekitar 10-15 siklus kepaniteraan, seperti Bedah, Anak, Radiologi, Mata, THT, Jiwa, Forensik, Saraf, IKM, Kebidanan, Kulit, dan lain sebagainya.
Sebelum memasuki kepaniteraan, terlebih dahulu para koas menjalani kepaniteraan umum. Di tempat saya, kepaniteraan umum adalah masa selama kurang lebih 3 minggu dimana para koas mendapat berbagai tutorial, baik mengenai siklus yang akan dijalani maupun sistem dalam rumah sakit seperti BPJS. Pada kepaniteraan umum adik angkatan saya, bahkan terdapat juga semacam tur keliling rumah sakit untuk mengenali lokasi bangsal dan fasilitas lain dari rumah sakit utama tempat menjalani kepaniteraan. Di kepaniteraan umum pula, diumumkan pembagian kelompok. Dalam satu kelompok itulah, saya menjalani kepaniteraan bersama selama 2 tahun.
Yah, karena sudah panjang, jadi untuk pembahasan selanjutnya kita menunggu bagian selanjutnya saja, ya :)
Seperti yang mungkin saya sudah ceritakan di entri-entri sebelumnya, saya mengenyam pendidikan kedokteran di suatu fakultas kedokteran di Jakarta. Kali ini, saya akan menceritakan cerita saya selama di dunia kepaniteraan klinik. Sebenarnya saya ingin menceritakan ini dari beberapa bulan lalu ketika saya sudah menyelesaikan semua siklus kepaniteraan, namun kesempatannya baru datang sekarang.
PS: Ilustrasi di entri ini diambil dari Google, karena foto-foto terutama selama awal kepaniteraan disimpan di LINE dan LINE saya sempat reset, jadi, yah, sayangnya hilang semua. Nanti (kalau niat) untuk foto-foto selama siklus kepaniteraan saya akan cari di media sosial saya maupun teman-teman yang menjalani kepaniteraan siklus bersangkutan :D
Kepaniteraan klinik adalah suatu periode dimana seorang sarjana kedokteran selama 1,5 hingga 2 tahun (tergantung universitas) menjadi semacam observer di rumah-rumah sakit. Para sarjana kedokteran yang menjalankan kegiatan ini, lazim disebut koasisten atau koas. Sebagai observer, mereka boleh mengamati kegiatan yang berada di rumah sakit bahkan melakukan kegiatan dengan supervisi dari dokter. Selain itu, mereka juga menjalani kegiatan ilmiah seperti tutor, presentasi kasus, dan lain sebagainya.
Karena jumlah koas dalam suatu Fakultas Kedokteran cukup banyak, maka biasanya koas-koas ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok ini akan tersebar di beberapa siklus berbeda. Pada umumnya tiap universitas memiliki sekitar 10-15 siklus kepaniteraan, seperti Bedah, Anak, Radiologi, Mata, THT, Jiwa, Forensik, Saraf, IKM, Kebidanan, Kulit, dan lain sebagainya.
Sebelum memasuki kepaniteraan, terlebih dahulu para koas menjalani kepaniteraan umum. Di tempat saya, kepaniteraan umum adalah masa selama kurang lebih 3 minggu dimana para koas mendapat berbagai tutorial, baik mengenai siklus yang akan dijalani maupun sistem dalam rumah sakit seperti BPJS. Pada kepaniteraan umum adik angkatan saya, bahkan terdapat juga semacam tur keliling rumah sakit untuk mengenali lokasi bangsal dan fasilitas lain dari rumah sakit utama tempat menjalani kepaniteraan. Di kepaniteraan umum pula, diumumkan pembagian kelompok. Dalam satu kelompok itulah, saya menjalani kepaniteraan bersama selama 2 tahun.
Yah, karena sudah panjang, jadi untuk pembahasan selanjutnya kita menunggu bagian selanjutnya saja, ya :)
Komentar