Langsung ke konten utama

#NulisRandom2017 Day 17: Tour Singapore #1 (Part 2): Uniknya Perayaan Ultah Singapore SG50 di Sentosa Island


Hiasan SG50 di Sentosa Island

Di hari kedua, saya memutuskan untuk mengunjungi Sentosa Island. Kali pertama saya ke sini tahun 2010 lalu, saya menaiki semacam kereta gantung dan mengikuti tur Sentosa Island. Saat ini, karena sudah pernah naik kereta gantungnya, maka saya mencoba cara berbeda, yaitu menaiki shuttle train khusus dari VivoCity ke Sentosa Island. VivoCity adalah mal yang tepat berada di jalur penyebrangan menuju Sentosa Island. Untuk ke mal ini, naikilah MRT menuju MRT Harbour Front.

Sebenarnya menuju Sentosa Island ada cara lain juga, yaitu berjalan kaki (bisa naik sepeda juga, sih, seingat saya). Ada jembatannya. Namun, kalau membawa keluarga, sebaiknya naik kereta gantung atau shuttle train saja. Lebih seru dan bisa mengelilingi pulau. Untuk membeli tiket shuttle train, ada loket khususnya di Vivo City. Di loket ini juga dijual bermacam-macam tiket wahana di Sentosa Island. Karena saya suka gratisan, dan kebetulan saat sehari menjelang ulang tahun Singapura, maka saya memutuskan untuk menikmati acara gratisan di Sentosa Island saja.

Di Sentosa Island, saat itu ada acara berupa pameran Sands of Time di Siloso Beach. Ini adalah pameran berupa karya seni dari pasir yang menggambarkan sejarah Singapura. Uniknya, pameran ini berlokasi di pantai, dan untuk menjaga agar tetap sejuk maka dipasang semacam AC portable di situ.
Tempat membeli tiket shuttle train (Sentosa Station)
 Pemberhentian shuttle train
 Salah satu stasiun (Limbah Station). Turun di sini jika ingin melihat Merlion.

 Salah satu karya pasir di Sands of Time. Masih ada banyak lagi sebenarnya.
 Siloso Beach


Selama ini orang umumnya mengenal Sentosa Island memiliki atraksi Universal Studio Singapore (dimana saat saya ke sana pertama kali saja, itu belum dibangun). Tapi, tahukah bahwa di Sentosa Island ada Merlion terbesar se-Singapura? Merlion di Sentosa Island tingginya sekitar 38 meter, dan kita bisa naik ke mulut Merlion untuk melihat pemandangan dari atas.

 Lambang di depan USS yang terkenal. Karena penulis suka gratisan, maka penulis hanya berfoto di depannya. Sebenarnya ada penulis dalam foto ini, tapi demi kenyamanan bersama, di-crop saja, ya. :) 
Foto penulis bersama Merlion terbesar di Singapura. Tadinya mau di-crop tapi bingung crop-nya gimana.

Hari semakin larut dan Sentosa Island semakin ramai terutama oleh penduduk lokal Singapura, yang memang libur dalam rangka ulang tahun negara. Kabarnya, sih, ada kembang api hari itu. Karena kami sudah lapar juga, akhirnya kami memutuskan pulang dari Sentosa Island dan makan di Vivo City.

Food court di Vivo City. Nuansanya unik mirip tempat zaman dulu.

Suasana senja Sentosa Island dari Vivo City

Kami akhirnya hanya menunggu mentari terbenam di Vivo City sambil melihat Sentosa Island dari jauh. Di Vivo City, kita bisa melihat Sentosa Island. Ada balkon untuk setiap lantai yang memungkinkan kita duduk-duduk melihat Sentosa Island.

Malam semakin larut, akhirnya kami beranjak pulang ke daerah hotel, lalu makan malam.
Carrot cake

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka