Pagi-pagi, setelah makan pagi, kami berjalan kaki ke Luohu Shopping Mall yang terletak dekat hotel. Mungkin awalnya, kalau tak didelay, kami akan belanja di sini pada malam hari. Tapi, pagi itu, kami hanya punya waktu 1 jam untuk berbelanja. Kebetulan toko-toko tak banyak yang sudah buka, jadi kami kebanyakan berbelanja di lantai 1.
Setelah itu kami makan siang lagi di restoran King Steak. Ini adalah makan siang terakhir kami bersama rombongan tur yang lain. Ah, ya, akhirnya saya tentu saja tak jadi memainkan piano putih itu...
Bus pun berangkat, kali ini menuju bagian imigrasi yang merepotkan, karena harus menaikkan dan menurunkan koper berulang kali untuk diperiksa. Tempat terakhir yang kami kunjungi sebelum pulang ke Jakarta adalah bandara Hongkong. Kami diberi kesempatan untuk berbelanja di sana, kalau mau. Tapi sayangnya keluarga saya lupa membawa dollar Hongkong sehingga batallah acara berbelanja saya kali itu.
Penerbangan dimulai sore hari, jadi saya bisa memotret awan pada saat menjelang malam hari, yang sangat indah. Lagi-lagi, pesawat untuk pulang ini adalah pesawat yang besar, seperti pada saat berangkat. Jadi saya bisa mendengarkan lagu Jepang dan lagu klasik dari TV yang ada di pesawat ini, dan kadang bermain game Bookworm Deluxe (ah, saya kangen sekali game ini dimainkan di PC...), Luxor (game favorit saya di PSP, namun tamat pada level 14-7... hiks...), serta menonton film (sayang pada saat di tengah-tengah saya tak sengaja memencet tombol "stop", jadi film harus diulang dari awal dan saya terlalu malas mengulangnya). Menjelang mendarat, pemandangan kota Jakarta malam hari yang disuguhkan juga tidak kalah indahnya dengan pemandangan malam kota Shenzen, yang saya lihat malam sebelumnya.
Pesawat mendarat di bandara Soekarno-Hatta, dan berakhirlah perjalanan kami sepanjang 8 hari ini.
Setelah itu kami makan siang lagi di restoran King Steak. Ini adalah makan siang terakhir kami bersama rombongan tur yang lain. Ah, ya, akhirnya saya tentu saja tak jadi memainkan piano putih itu...
Bus pun berangkat, kali ini menuju bagian imigrasi yang merepotkan, karena harus menaikkan dan menurunkan koper berulang kali untuk diperiksa. Tempat terakhir yang kami kunjungi sebelum pulang ke Jakarta adalah bandara Hongkong. Kami diberi kesempatan untuk berbelanja di sana, kalau mau. Tapi sayangnya keluarga saya lupa membawa dollar Hongkong sehingga batallah acara berbelanja saya kali itu.
Penerbangan dimulai sore hari, jadi saya bisa memotret awan pada saat menjelang malam hari, yang sangat indah. Lagi-lagi, pesawat untuk pulang ini adalah pesawat yang besar, seperti pada saat berangkat. Jadi saya bisa mendengarkan lagu Jepang dan lagu klasik dari TV yang ada di pesawat ini, dan kadang bermain game Bookworm Deluxe (ah, saya kangen sekali game ini dimainkan di PC...), Luxor (game favorit saya di PSP, namun tamat pada level 14-7... hiks...), serta menonton film (sayang pada saat di tengah-tengah saya tak sengaja memencet tombol "stop", jadi film harus diulang dari awal dan saya terlalu malas mengulangnya). Menjelang mendarat, pemandangan kota Jakarta malam hari yang disuguhkan juga tidak kalah indahnya dengan pemandangan malam kota Shenzen, yang saya lihat malam sebelumnya.
Pesawat mendarat di bandara Soekarno-Hatta, dan berakhirlah perjalanan kami sepanjang 8 hari ini.
Komentar