Setelah bangun dan sarapan, kami langsung berangkat ke Tianmen Square dan Forbidden City. Kawasan ini sangat luas dan, kalau boleh dikatakan, isinya adalah lautan manusia. Kalau hilang di Forbidden City, saya jamin, pasti akan sangat susah ketemunya, karena pintu sebelah timur dan barat bentuknya identik, demikian pula pintu sebelah utara dan selatan. Katanya, dulu tempat ini dijadikan tempat tinggal kaisar. Di sini terdapat 9999,5 kamar yang sedianya diperuntukkan untuk selir-selir sang kaisar. (Untung virus HIV belum ditemukan ketika itu, kalau sekarang Kaisarnya begitu, mungkin tak ada yang mau menjadi selirnya ya...). Di akhir perjalanan ada taman yang luas dan cukup indah.
Selesai berjalan selama kira-kira nyaris 3 jam, kami kembali ke bus dan menuju restoran untuk menyantap bebek peking. Bebek peking di sini sangat enak, apalagi kulitnya yang garing dipadukan dengan sausnya. Sayang porsinya sangat sedikit.
Saya belum puas menyantap bebek peking, tapi kami harus segera menuju ke tempat selanjutnya yakni pabrik obat. Di sini didemonstrasikan obat-obatan tradisional China, yang ternyata, setelah diketahui kemudian, di apotik di sebuah mal di China harga obatnya jauh lebih murah.
Tempat selanjutnya adalah Temple of Heaven. Di sini adalah tempat Kaisar sembahyang. Temple of Heaven adalah sebuah kompleks kuil dengan banyak tempat, terdiri atas satu bangunan utama dan terdapat bangunan tambahan seperti museum dan sebagainya. Di sini juga ada semacam lapangan yang mirip Forbidden City.
Setelah berkeliling di sini, kami melihat akrobat yang lumayan menegangkan, makan malam dan kemudian kembali ke hotel.
Selesai berjalan selama kira-kira nyaris 3 jam, kami kembali ke bus dan menuju restoran untuk menyantap bebek peking. Bebek peking di sini sangat enak, apalagi kulitnya yang garing dipadukan dengan sausnya. Sayang porsinya sangat sedikit.
Saya belum puas menyantap bebek peking, tapi kami harus segera menuju ke tempat selanjutnya yakni pabrik obat. Di sini didemonstrasikan obat-obatan tradisional China, yang ternyata, setelah diketahui kemudian, di apotik di sebuah mal di China harga obatnya jauh lebih murah.
Tempat selanjutnya adalah Temple of Heaven. Di sini adalah tempat Kaisar sembahyang. Temple of Heaven adalah sebuah kompleks kuil dengan banyak tempat, terdiri atas satu bangunan utama dan terdapat bangunan tambahan seperti museum dan sebagainya. Di sini juga ada semacam lapangan yang mirip Forbidden City.
Setelah berkeliling di sini, kami melihat akrobat yang lumayan menegangkan, makan malam dan kemudian kembali ke hotel.
Komentar