Pagi-pagi kami bangun dan sarapan. Sarapan pagi ini sangat enak. Nasi goreng dengan telur dadar, serta ham, bacon, sosis, dan.... ayam goreng yang sangat mirip ayam goreng KFC! Selain itu ada juga croissant, sejumlah sayuran, dan jagung rebus (apa jagung rebus biasa dipakai untuk sarapan? Entahlah...).
Setelah makan pagi, mandi, dan sebagainya, kami menuju bus dan berangkat. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah pabrik giok. Di sana kita bisa melihat batu giok yang mahal harganya, dan kalau punya uang, membelinya.
Setelah dari pabrik giok, kami menuju ke Great Wall. Hari sebelumnya, sebelum pesawat mendarat di Beijing, saya sudah melihat Great Wall dari udara (kebetulan, selama perjalanan ke China ini, di pesawat saya selalu duduk dekat jendela). Tapi ternyata dari dekat Great Wall jauh lebih bagus lagi. Kalau kita bisa mencapai puncak Great Wall, kita bisa mendapatkan semacam medali yang, sayangnya, tidak gratis (harus membayar 20 yuan).
Pulang dari Great Wall, kami makan di restoran dekat sana, yang di lantai bawahnya terdapat pabrik guci. Ternyata membuat guci itu susah-susah gampang. Butuh kemampuan menggambar yang selain bagus, juga harus detil (saya belum bisa menggambar dengan detil... hiks... T.T).
Setelah makan, kami diberi waktu sejenak untuk melihat kerajinan guci. Di tempat itu juga terdapat seni menggunting kertas krep membentuk lukisan (saya lupa namanya). Yang ini saya lebih tak bisa lagi. Guntingnya ternyata tak kecil-kecil amat, sebesar gunting untuk menjahit. Tapi si pengrajin bisa membuatnya begitu detil.
Lalu kami berangkat menuju Stadion Sarang Burung dengan bus. Kami diberi kesempatan untuk berfoto di dekat stadion Olimpiade 2008 itu. Arsitektur stadion Niao Chao memang begitu unik.
Hari belum malam, namun kami sudah disuruh makan malam ke restoran di seberang stadion. Saat makan, kami diberi pertunjukan selamat datang oleh orang setempat.
Kenyang makan, kami pulang ke hotel dan tidur.
Setelah makan pagi, mandi, dan sebagainya, kami menuju bus dan berangkat. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah pabrik giok. Di sana kita bisa melihat batu giok yang mahal harganya, dan kalau punya uang, membelinya.
Setelah dari pabrik giok, kami menuju ke Great Wall. Hari sebelumnya, sebelum pesawat mendarat di Beijing, saya sudah melihat Great Wall dari udara (kebetulan, selama perjalanan ke China ini, di pesawat saya selalu duduk dekat jendela). Tapi ternyata dari dekat Great Wall jauh lebih bagus lagi. Kalau kita bisa mencapai puncak Great Wall, kita bisa mendapatkan semacam medali yang, sayangnya, tidak gratis (harus membayar 20 yuan).
Pulang dari Great Wall, kami makan di restoran dekat sana, yang di lantai bawahnya terdapat pabrik guci. Ternyata membuat guci itu susah-susah gampang. Butuh kemampuan menggambar yang selain bagus, juga harus detil (saya belum bisa menggambar dengan detil... hiks... T.T).
Setelah makan, kami diberi waktu sejenak untuk melihat kerajinan guci. Di tempat itu juga terdapat seni menggunting kertas krep membentuk lukisan (saya lupa namanya). Yang ini saya lebih tak bisa lagi. Guntingnya ternyata tak kecil-kecil amat, sebesar gunting untuk menjahit. Tapi si pengrajin bisa membuatnya begitu detil.
Lalu kami berangkat menuju Stadion Sarang Burung dengan bus. Kami diberi kesempatan untuk berfoto di dekat stadion Olimpiade 2008 itu. Arsitektur stadion Niao Chao memang begitu unik.
Hari belum malam, namun kami sudah disuruh makan malam ke restoran di seberang stadion. Saat makan, kami diberi pertunjukan selamat datang oleh orang setempat.
Kenyang makan, kami pulang ke hotel dan tidur.
Komentar