Langsung ke konten utama

Live In (7): Bye-bye, Jogja!

Pagi hari, kami pergi membeli oleh-oleh lagi. Sebelumnya kami membantu ibu angkat kami menggoreng tempe koro. Kemudian saya diantarkan ibu angkat saya ke kota Bantul untuk membeli oleh-oleh gudeg. Ternyata Bantul benar-benar kota sepeda! Mobil amat sangat jarang di sana, bahkan di depan lampu merah. Sepeda onthel dan motor sangat mendominasi.
Selesai dari sana, saya menunggu jam 12 siang, waktu ketika kami akan meninggalkan desa itu, dengan berbincang-bincang dengan ibu angkat saya.
Setelah makan siang, kami berfoto bersama untuk kenang-kenangan. Jam 12 siang kami ke rumah kepala desa dan berpamitan pada semuanya.
Menggunakan sepur mini, kami berkumpul di balai kelurahan. Setelah mengucapkan kata perpisahan, kami semua kembali ke bus masing-masing dan berangkat ke Malioboro. Di Malioboro, saya membeli beberapa barang. Tas laptop motif batik, sarung HP motif batik, coklat merek “Monggo” (ternyata 1 bungkusnya harganya mahal, Rp 20.700,00), dan juga… Mc Flurry. (Ini saya beli karena di Jakarta, McD sudah langka…)
Setelah menunggu 2 teman sebus kami yang tertinggal, bus pun akhirnya berangkat. Sekitar jam 8 malam, bus berhenti di rest area dan restoran. Kami pun makan sebentar, dan kemudian berangkat lagi untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu...

Mengenang Preklinik Fk Atmajaya (2): Objective Structural Clinical Examination, Student Oral Case Analysis, dan Karya Tulis Ilmiah

Inilah tiga ujian besar yang dihadapi oleh anak FK Atma. Ujian skill yang disingkat OSCE, diadakan tiap semester. Dan ujian teori lisan yaitu SOCA, diadakan tiap tahun pada semester genap. Khusus semester 7, diadakan ujian gabungan OSCE dan SOCA yang dinamakan OSCA. Satu lagi, karya tulis ilmiah alias KTI alias skripsi. OSCE menguji skill yang telah dipelajari di skill lab selama 1 semester yang telah dipilihkan oleh tim penguji. Khusus semester 7, OSCE menguji skill selama 7 semester (namun sekali lagi, tidak semua). Sistem OSCE ini berupa pos-pos. Satu pos menguji satu skill dengan waktu 5 menit atau 10 menit tergantung skillnya. Ketika saya semester 6, peraturan ini diubah menjadi satu pos waktunya 10 menit, dan dalam 1 pos dapat ada 1-2 skill. Jadi kita tidak bisa menebak berapa skill yang diujikan. Sebelum ujian, peserta dikumpulkan di ruang karantina dan kemudian dipanggil sesuai kloter. Peserta dalam satu kloter dapat ujian di 4 lokasi berbeda yang dibagi menurut absen. Kem...

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan...