Awalnya, saya merasa saya tidak akan betah di tempat live in. Apalagi HP dikumpulkan di hari kedua, sedangkan saya termasuk tipe orang yang, kalau boleh jujur, menganut paham "I can't live without my cellphone on my side~". Namun dugaan saya ternyata tak benar. Tiap harinya adalah hari yang spesial, penuh dengan kegiatan yang menyenangkan. Termasuk hari ketiga ini.
Pagi harinya, jam 06.30 saya bangun. Agak kesiangan mungkin, mengingat malamnya di depan rumah dinyalakan radio. Saya tak bisa tidur nyenyak karena radio itu, tapi sekitar jam 05.00 radio dimatikan, dan saya pun bisa tidur lebih nyenyak.
Makan pagi hari ini adalah bubur sayur yang katanya harganya hanya 500 rupiah saja. Walaupun murah, tapi buburnya sangat enak. Hari ini kami berangkat ke sawah untuk mencabuti rumput liar. Setelah itu, teman serumah saya belajar naik sepeda onthel. Karena saya tak bisa naik sepeda, jadi saya menunggu saja.
Setelah hari beranjak siang, kami pun menyantap nasi dengan sate ayam. Kemudian jam 1 siang kami berkumpul di rumah Pak Sartono karena katanya ada latihan gamelan Jawa. Kebetulan teman serumah saya ikut ekskul gamelan Jawa di sekolah, jadi kami pun ke sana.
Selesai bermain gamelan Jawa, anak-anak memutuskan untuk pergi ke BTS Tower (menara yang biasanya dibangun untuk memperkuat sinyal telepon genggam, menurut definisi bebas saya...) yang terletak di desa Depok. Katanya, dari sana kita bisa melihat pemandangan seluruh Bantul. Dan memang benar, walaupun perjalanannya sangat menanjak dan jalannya berbatu-batu, tapi pemandangan dari sana sangat indah.
Pulang dari sana, kami melihat ada 2 orang teman kami yang menempati rumah di desa Depok. Ternyata desa Depok berada di daerah pegunungan, dan saya membayangkan bagaimana caranya membawa tas mereka dari jalanan utama ke rumah itu, mengingat jalannya cukup menanjak dan berbatu-batu. Mereka sudah pasti susah untuk berjalan-jalan ke desa lain. Diam-diam saya lumayan bersyukur karena tinggal di desa Krekah yang rumahnya bisa dibilang cukup bagus (sayang rumahnya tidak dicat dan diberi keramik serta plafon karena katanya belum selesai, kalau tidak, mungkin bisa lebih bagus dari rumah saya di Jakarta XD).
Dalam perjalanan pulang, kami bertemu kepala sekolah yang melakukan kunjungan ke sana. Kemudian saat sampai di rumah, kami mandi, makan malam, menonton TV lagi, dan tidur.
Pagi harinya, jam 06.30 saya bangun. Agak kesiangan mungkin, mengingat malamnya di depan rumah dinyalakan radio. Saya tak bisa tidur nyenyak karena radio itu, tapi sekitar jam 05.00 radio dimatikan, dan saya pun bisa tidur lebih nyenyak.
Makan pagi hari ini adalah bubur sayur yang katanya harganya hanya 500 rupiah saja. Walaupun murah, tapi buburnya sangat enak. Hari ini kami berangkat ke sawah untuk mencabuti rumput liar. Setelah itu, teman serumah saya belajar naik sepeda onthel. Karena saya tak bisa naik sepeda, jadi saya menunggu saja.
Setelah hari beranjak siang, kami pun menyantap nasi dengan sate ayam. Kemudian jam 1 siang kami berkumpul di rumah Pak Sartono karena katanya ada latihan gamelan Jawa. Kebetulan teman serumah saya ikut ekskul gamelan Jawa di sekolah, jadi kami pun ke sana.
Selesai bermain gamelan Jawa, anak-anak memutuskan untuk pergi ke BTS Tower (menara yang biasanya dibangun untuk memperkuat sinyal telepon genggam, menurut definisi bebas saya...) yang terletak di desa Depok. Katanya, dari sana kita bisa melihat pemandangan seluruh Bantul. Dan memang benar, walaupun perjalanannya sangat menanjak dan jalannya berbatu-batu, tapi pemandangan dari sana sangat indah.
Pulang dari sana, kami melihat ada 2 orang teman kami yang menempati rumah di desa Depok. Ternyata desa Depok berada di daerah pegunungan, dan saya membayangkan bagaimana caranya membawa tas mereka dari jalanan utama ke rumah itu, mengingat jalannya cukup menanjak dan berbatu-batu. Mereka sudah pasti susah untuk berjalan-jalan ke desa lain. Diam-diam saya lumayan bersyukur karena tinggal di desa Krekah yang rumahnya bisa dibilang cukup bagus (sayang rumahnya tidak dicat dan diberi keramik serta plafon karena katanya belum selesai, kalau tidak, mungkin bisa lebih bagus dari rumah saya di Jakarta XD).
Dalam perjalanan pulang, kami bertemu kepala sekolah yang melakukan kunjungan ke sana. Kemudian saat sampai di rumah, kami mandi, makan malam, menonton TV lagi, dan tidur.
Komentar