Jumat (11/6) lalu, saya mengikuti karyawisata ke daerah Jatiluhur bersama teman-teman dan guru-guru dari sekolah saya, dalam rangka pembelajaran luar kelas. Tempat yang kami kunjungi ada 2, yakni bendungan Jatiluhur dan Jatiluhur Water Park.
Setelah pengarahan singkat hari sebelumnya, hari Jumat pagi saya langsung menuju ke bus untuk berangkat. Di bus, kami diberikan makanan berupa beef burger dari McD. (Hanya selisih 5 hari dari terakhir kali saya makan makanan McD). Bus pun berangkat, dan pertama-tama kami menuju ke bendungan Jatiluhur.
Pemandangan di Jatiluhur amat sangat indah. Untuk mencapai pusat bendungan, kami harus melewati jalan raya sepanjang 600 m. Dulunya jalan itu bisa dilewati oleh bus dan kendaraan lain, namun karena permukaan bendungan setiap tahunnya turun 2 cm, maka sejak 2 tahun lalu, untuk mencapai pusat bendungan kita harus berjalan kaki.
Jika menengok ke sebelah kiri, maka kita akan mendapat pemandangan berupa danau yang sangat tenang dengan pemandangan gunung samar-samar di kejauhan. Di sebelah kanannya, ada padang rumput yang sangat luas, dengan pepohonan yang rimbun dan sungai yang mengalir di tengah-tengah padang rumput itu. Dari kejauhan, ada semacam jembatan, dan sebuah mesin besar berwarna kuning. Di tempat itu juga muncul asap berwarna putih. Saya bertanya-tanya, kira-kira apa yang ada di balik asap putih itu. Berikut foto-fotonya:
Tak lama kemudian, saya akhirnya sampai di daerah dengan asap putih itu, yang merupakan pusat bendungan. Melewati jembatan besi yang saya ragukan sudah tua, akhirnya saya bisa melihat apa yang dibalik asap putih itu. Ternyata ada sejumlah air terjun yang sangat dalam (air terjun buatan, tentunya). Asap putih itu ternyata berasal dari percikan air terjun. Air terjun-air terjun itu membentuk lingkaran, dan ditengah-tengah air terjun itu ada 2 pelangi yang sangat indah. Satu pelangi besar, dan satu pelangi kecil. Melihat keindahan tempat ini, yang menawarkan 3 keindahan berbeda dalam 1 tempat, rasanya seperti surga kecil.
Saya bertanya-tanya apa yang ada di balik air terjun itu. Seperti apakah dasarnya? Sebenarnya, kalau mau, pusat air terjun itu bisa dijadikan tempat bunuh diri yang bagus. Dasarnya tidak kelihatan, dan pagar pembatasnya sangat rendah. (Yah, ini hanyalah khayalan belaka...)
Sayang, keindahan itu sedikit terganggu dengan percikan air yang bau. Maklum, air yang ada di sana berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Tahu sendiri kan Jakarta itu air kalinya seperti apa...
Foto air terjun buatan:
[IMG]http://img638.imageshack.us/img638/7526/img0477t.jpg[/IMG]
Setelah menikmati pemandangan di bendungan, yang sejujurnya saya belum puas, akhirnya saya harus kembali ke bus, karena kami akan menuju ke Jatiluhur Water Park. Jatiluhur Water Park adalah kolam renang untuk umum yang ukurannya tak terlalu luas, menurut saya. Lupakan bayangan tentang Snowbay, Waterbom atau bahkan Atlantis Water Adventure, karena Jatiluhur Water Park jauh lebih kecil dari itu.
Di taman air ini "hanya" terdapat 3 buah kolam, yaitu kolam dengan papan luncur yang tingginya kira-kira 10 m, kolam renang anak, dan kolam renang dewasa. Ada dua papan luncur, yang mengingatkan saya akan Gelanggang Renang. (Cuma yang ini sepertinya lebih pendek). Satu papan luncur langsung lurus ke bawah, sedangkan satunya lagi ada satu putaran.
Kolam renang anak ada dua papan luncur ukuran biasa. Sedangkan kolam renang dewasa sama seperti kolam renang pada umumnya, yang tak terlalu luas.
Walaupun tidak terlalu luas, namun saya lumayan senang karena sudah lama sekali sejak saya terakhir kali berenang.
Sayang saya hanya punya 1 buah foto taman renang ini:
[IMG]http://img638.imageshack.us/img638/7526/img0477t.jpg[/IMG]
Setelah pengarahan singkat hari sebelumnya, hari Jumat pagi saya langsung menuju ke bus untuk berangkat. Di bus, kami diberikan makanan berupa beef burger dari McD. (Hanya selisih 5 hari dari terakhir kali saya makan makanan McD). Bus pun berangkat, dan pertama-tama kami menuju ke bendungan Jatiluhur.
Pemandangan di Jatiluhur amat sangat indah. Untuk mencapai pusat bendungan, kami harus melewati jalan raya sepanjang 600 m. Dulunya jalan itu bisa dilewati oleh bus dan kendaraan lain, namun karena permukaan bendungan setiap tahunnya turun 2 cm, maka sejak 2 tahun lalu, untuk mencapai pusat bendungan kita harus berjalan kaki.
Jika menengok ke sebelah kiri, maka kita akan mendapat pemandangan berupa danau yang sangat tenang dengan pemandangan gunung samar-samar di kejauhan. Di sebelah kanannya, ada padang rumput yang sangat luas, dengan pepohonan yang rimbun dan sungai yang mengalir di tengah-tengah padang rumput itu. Dari kejauhan, ada semacam jembatan, dan sebuah mesin besar berwarna kuning. Di tempat itu juga muncul asap berwarna putih. Saya bertanya-tanya, kira-kira apa yang ada di balik asap putih itu. Berikut foto-fotonya:
Tak lama kemudian, saya akhirnya sampai di daerah dengan asap putih itu, yang merupakan pusat bendungan. Melewati jembatan besi yang saya ragukan sudah tua, akhirnya saya bisa melihat apa yang dibalik asap putih itu. Ternyata ada sejumlah air terjun yang sangat dalam (air terjun buatan, tentunya). Asap putih itu ternyata berasal dari percikan air terjun. Air terjun-air terjun itu membentuk lingkaran, dan ditengah-tengah air terjun itu ada 2 pelangi yang sangat indah. Satu pelangi besar, dan satu pelangi kecil. Melihat keindahan tempat ini, yang menawarkan 3 keindahan berbeda dalam 1 tempat, rasanya seperti surga kecil.
Saya bertanya-tanya apa yang ada di balik air terjun itu. Seperti apakah dasarnya? Sebenarnya, kalau mau, pusat air terjun itu bisa dijadikan tempat bunuh diri yang bagus. Dasarnya tidak kelihatan, dan pagar pembatasnya sangat rendah. (Yah, ini hanyalah khayalan belaka...)
Sayang, keindahan itu sedikit terganggu dengan percikan air yang bau. Maklum, air yang ada di sana berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Tahu sendiri kan Jakarta itu air kalinya seperti apa...
Foto air terjun buatan:
[IMG]http://img638.imageshack.us/img638/7526/img0477t.jpg[/IMG]
Setelah menikmati pemandangan di bendungan, yang sejujurnya saya belum puas, akhirnya saya harus kembali ke bus, karena kami akan menuju ke Jatiluhur Water Park. Jatiluhur Water Park adalah kolam renang untuk umum yang ukurannya tak terlalu luas, menurut saya. Lupakan bayangan tentang Snowbay, Waterbom atau bahkan Atlantis Water Adventure, karena Jatiluhur Water Park jauh lebih kecil dari itu.
Di taman air ini "hanya" terdapat 3 buah kolam, yaitu kolam dengan papan luncur yang tingginya kira-kira 10 m, kolam renang anak, dan kolam renang dewasa. Ada dua papan luncur, yang mengingatkan saya akan Gelanggang Renang. (Cuma yang ini sepertinya lebih pendek). Satu papan luncur langsung lurus ke bawah, sedangkan satunya lagi ada satu putaran.
Kolam renang anak ada dua papan luncur ukuran biasa. Sedangkan kolam renang dewasa sama seperti kolam renang pada umumnya, yang tak terlalu luas.
Walaupun tidak terlalu luas, namun saya lumayan senang karena sudah lama sekali sejak saya terakhir kali berenang.
Sayang saya hanya punya 1 buah foto taman renang ini:
[IMG]http://img638.imageshack.us/img638/7526/img0477t.jpg[/IMG]
Komentar