Langsung ke konten utama

Kartinian: Pengalaman Teman Saya di Sekolahnya yang TIDAK Nasionalis!

Di salah satu blog lama saya, dan beberapa entri lama saya, saya beberapa kali menampilkan artikel tentang keprihatinan yang dihadapi bangsa ini. (Kalau mau lihat, silakan ubek-ubek blog ini, karena saya lupa nulisnya kapan, udah lama pokoknya XD) Sekarang, setelah sekian lama tak menulis, kini saya mencoba menulis entri yang sejenis lagi.

Salah seorang teman saya bercerita kepada saya tentang perayaan hari Kartini di sekolahnya. Dia bilang, tak ada perayaan yang istimewa, hanya kunjungan ke panti asuhan. (Saya berpikir, apa hubungannya Kartini sama panti asuhan coba? Harusnya sih lebih tepatnya mengunjungi sekolah-sekolah di bawah kolong jembatan atau menemui beberapa "perempuan perkasa" seperti polwan atau petugas pemadam kebakaran wanita, mungkin?) Namun, yang lebih membuat saya bingung adalah, di kunjungan itu, bukannya menyanyikan lagu nasional seperti "Ibu Kita Kartini, atau lagu anak-anak Indonesia seperti "Balonku" dan semacamnya, mereka malah menyanyikan lagu-lagunya Michael Jackson dan Stevie Wonder!
Saya jadi benar-benar bingung apa kaitannya kunjungan ke panti asuhan itu dengan perayaan hari Kartini. Pertama, karena alasan ga nyambung yang sudah saya bilang tadi. Dan kedua, kenapa hari Kartini malah menyanyikan lagu Barat seperti itu?

Teman saya itu bilang, kalau dia sudah mengusulkan ke guru untuk menyanyikan lagu berbahasa Indonesia saja di panti asuhan itu, tapi gurunya tak setuju. Alasannya, "lagu berbahasa Indonesia tidak cocok dengan citra sekolah ini!"

Kemudian, dia melanjutkan ceritanya. Dia bilang kalau di sekolahnya, waktu upacara, anak-anaknya sering salah menyanyikan lagu nasional. Malah, gurunya juga ikut-ikutan salah... Misalnya, waktu lagu "Berkibarlah Benderaku", harusnya yang benar liriknya adalah "di seluruh PANTAI Indonesia"... tapi pas upacara, murid-muridnya malah bernyanyi "di seluruh RAKYAT Indonesia" (logikanya ga bener ==), dan guru-gurunya bilang kalau yang benar adalah "di seluruh PARTAI Indonesia".... ==

Lanjut ke entri berikutnya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka