Tadi ada perayaan Kartini juga di sekolah saya. (Tumben, soalnya katanya tak ada perayaan hari Kartini di sekolah saya setidaknya sejak 20-an tahun terakhir)
Tapi karena kamera saya disita, dan HP saya sedang dibetulkan, jadi tidak ada foto...
Perayaan Kartini kali ini, semua murid, guru, karyawan sekolah, sampai kepala sekolah (semuanya pokoknya, kecuali cleaning service) memakai baju daerah. Tak boleh pakai batik, harus baju daerah, meski pada nyatanya ada beberapa yang berbatik. Saya sendiri memakai pakaian yang (katanya) dari daerah Minang. (Tapi perasaan beda deh, masa baju Minang yang saya pakai? Seingat saya baju Minang tak seperti yang saya pakai hari ini...) Sebagian besar murid memakai kebaya, dan sebagian besar lagi memakai baju dari suku Dayak. Sisanya, macam-macam. Bahkan ada satu kelas yang murid-muridnya semuanya kompakan memakai baju Minang XD (membuat saya jadi kangen mau ke Padang lagi... gimana kabarnya ya? Setelah keluarga saya yang disana semua pindah ke Jakarta gara-gara gempa September lalu)
Pelajaran berlangsung seperti biasa, hanya saja pada saat belajar, murid-murid tetap memakai pakaian daerah. Lalu, siang harinya, semua murid dikumpulkan di aula, karena ada lomba. Lombanya adalah para guru berkostum seperti pahlawan nasional, kemudian berkata-kata ala pahlawan nasional tersebut (kalau susah bayanginnya, anggap saja seperti kompetisi cosplay tapi cosplaynya jadi pahlawan nasional, gitu! XD). Lombanya menurut saya lumayan kreatif. Ada yang membuat dalam bentuk drama, ada yang bernyanyi, dan lain sebagainya.
Lanjut lagi...
Tapi karena kamera saya disita, dan HP saya sedang dibetulkan, jadi tidak ada foto...
Perayaan Kartini kali ini, semua murid, guru, karyawan sekolah, sampai kepala sekolah (semuanya pokoknya, kecuali cleaning service) memakai baju daerah. Tak boleh pakai batik, harus baju daerah, meski pada nyatanya ada beberapa yang berbatik. Saya sendiri memakai pakaian yang (katanya) dari daerah Minang. (Tapi perasaan beda deh, masa baju Minang yang saya pakai? Seingat saya baju Minang tak seperti yang saya pakai hari ini...) Sebagian besar murid memakai kebaya, dan sebagian besar lagi memakai baju dari suku Dayak. Sisanya, macam-macam. Bahkan ada satu kelas yang murid-muridnya semuanya kompakan memakai baju Minang XD (membuat saya jadi kangen mau ke Padang lagi... gimana kabarnya ya? Setelah keluarga saya yang disana semua pindah ke Jakarta gara-gara gempa September lalu)
Pelajaran berlangsung seperti biasa, hanya saja pada saat belajar, murid-murid tetap memakai pakaian daerah. Lalu, siang harinya, semua murid dikumpulkan di aula, karena ada lomba. Lombanya adalah para guru berkostum seperti pahlawan nasional, kemudian berkata-kata ala pahlawan nasional tersebut (kalau susah bayanginnya, anggap saja seperti kompetisi cosplay tapi cosplaynya jadi pahlawan nasional, gitu! XD). Lombanya menurut saya lumayan kreatif. Ada yang membuat dalam bentuk drama, ada yang bernyanyi, dan lain sebagainya.
Lanjut lagi...
Komentar