Langsung ke konten utama

Kartinian: Hubungannya dengan Nasionalisme, Apa?

Sekarang mari kita mengaitkannya dengan nasionalisme..

Kalau di sekolah saya, bisa dibilang, sejak pergantian ketua OSIS yang baru, sekolah yang tadinya kurang nasionalis menjadi ke arah yang lebih nasionalis. Nantinya juga bahkan ada acara memperingati Hardiknas, bazaar sekolah bertemakan nasionalisme, dan lain sebagainya. (Semoga ke depannya murid-muridnya lebih nasionalis... Jujur saya agak kecewa melihat hasil survey di entri lama yang agak mengecewakan, karena responden yang menjawab jawaban yang tidak nasionalis kebanyakan dari sekolah saya.. T_T)

Kalau dari sekolah teman saya itu? Saya rasa, yang seperti sekolah teman saya itu bukan hanya sekolah dia saja. Walau dia orangnya nasionalis, tapi sayangnya mayoritas orang di sekolahnya tidak nasionalis. 1 berbanding sekian, tentu saja dia kalah.
Saya juga pernah menemui anak-anak dari sekolah internasional yang mengejek temannya yang menggunakan istilah bahasa Indonesia untuk istilah percakapan yang biasanya diucapkan dalam bahasa Inggris (saya lupa istilahnya apa, tapi... udah lama..). Mereka bilang, intinya gini, "Nasionalis banget sih lu!"

Memang apa salahnya menjadi nasionalis? Sebagai penduduk suatu negara, bukankah seharusnya kita mencintai negara kita sendiri? Kalau bukan kita yang mencintai negara kita, siapa lagi?

Rasanya, aneh saja. Apalagi teman saya juga bercerita, kalau di sekolahnya, perayaan hari raya internasional dirayakan lebih besar-besaran daripada perayaan hari raya nasional. Memangnya kita ini bangsa apa sih? Bangsa Barat? Bukan, kan?

Sekian... semoga ini menjadi perenungan bagi kita semua...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka