Langsung ke konten utama

Gramedia Diskon!!

Sabtu lalu, saya membaca koran bahwa salah satu Gramedia di dekat tempat tinggal saya sedang mengadakan diskon 30% untuk semua barang kecuali elektronik dan kertas fotocopy. Minggunya, sebenarnya saya mau ke event cosplay di Grand Indonesia, namun karena kesorean jadi eventnya sudah selesai, dan saya pun terpaksa harus pulang. Berbalik arahlah saya ke MOI, dan saya pun segera memburu refill untuk sketch book saya sebanyak 2 set dan juga buku Magic Box, buku karangan saya sendiri yang belum saya beli sejak dulu.
Hari Rabu, saya ke MOI lagi. Kali ini saya membelikan titipan dari teman-teman saya, yaitu The Lost Symbol karya Dan Brown dan juga Dexter karya Jeff Lindsay. Saya juga membeli satu novel bagus yang tidak akan dibeli oleh perpustakaan sekolah dalam waktu dekat, yakni Negeri Lima Menara karya A. Fuadi. (Kalau sudah selesai membaca buku-buku tersebut, saya akan meresensinya, deh.) Saya juga menambah lagi refill sketch book untuk dibeli. Ibu saya yang menemani saya belanja (karena kalau saya belanja sendiri, tentu saya akan kehabisan uang karena uang jajan saya sangat minim), membeli amplop dan juga clear holder.
Namun apa daya, ketika akan membayar, ibu saya menyadari bahwa dia ketinggalan dompetnya, dan singkat cerita tas berisi buku-buku itu dititipkan di kasir, dan baru dibayar esok harinya. Saya menelpon Gramedia setibanya sampai di rumah dan mengabarkan bahwa saya akan membayar isi dari tas itu keesokan paginya.
Hari ini saya kembali ke sana, karena sesuatu hal maka berangkatnya agak kesiangan. Saya menemui costumer service, dan menanyakan tas buku saya itu. Ternyata setelah dicari-cari, costumer service tersebut meminta maaf karena tidak dapat menemukan tas buku itu. Saya pun berpikir "Tidak apa-apa, toh semua barang yang ada di sana masih banyak kemarin..."
Saya mengambil lagi 3 buku yang tadi saya sebutkan, kemudian mengambil amplop dan clear holder. Saat ingin mengambil refill sketch book, saya terkejut karena refillnya sudah tak tersisa satu pun. Betapa kagetnya saya, hari Minggu refill tersebut masih ada setinggi sekitar 1 meter, kemarin sekitar 30 cm, dan hari ini... langsung ludes begitu saja. Dalam hati saya lumayan menyesal karena tidak bisa membeli refill sketch book itu. Yah, kalau ada diskon lagi, saya janji mau beli yang banyak. Bukan cuma 2, tapi 5!!! Hahaha..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka