Langsung ke konten utama

A Trip to Neverland (4): Rusuh!

















Begini kira-kira pemandangan yang melatarbelakangi lapangan tempat kami bermain pagi ini.

Pagi kembali datang, kami dibangunkan jam 05.30. Makanan pagi itu adalah Ma Ling, semacam daging kaleng. Kemudian, kami menuju lapangan dekat tempat pemberhentian bus kami untuk menjalani sejumlah pos. Kali ini bukan Pixie Dust yang menjadi imbalan, melainkan senjata. Ya, kali ini diceritakan bahwa kami akan berperang melawan Kapten Hook yang menyandera teman-teman kami di "penjara".
Untuk bermain, kami punya saldo 20.000. Jika kami menang, kami membayar harga lebih murah dan mendapat senjata. Jika kami kalah, kami membayar lebih mahal. Jika kehabisan dana, salah satu teman harus "dijual" ke penjara.
Pos-pos itu berjalan lumayan seru, dengan ditaburi barang-barang yang seru pula, mulai dari ditaburi tepung, disiram air tepung, disiram air, sampai ada juga permainan dimana kita harus tersiram teh, kopi, dan teh susu basi. Imbalannya jika menang berupa senjata, yaitu balon air, semprotan air dari botol Aqua yang tutupnya dibolongi lalu diisi air, tepung dalam plastik-plastik kecil, dan "batu" yang terbuat dari kertas yang diremas.
Terakhir, saat sudah menjalani semua pos, kami dijelaskan bahwa orang yang di penjara bisa dilepaskan bila kami menyerang orang-orang yang memegang kunci. Ada 10 pemegang kunci, tapi hanya salah satu pemegang kunci yang asli.
Suasana pun rusuh setelah itu. Semua saling menyerang dengan "senjata" masing-masing. Tapi, untungnya semua patuh pada aturan: tak boleh berkelahi dan kontak fisik. Orang di dalam penjara pun berhasil bebas.
Setelah itu kami mandi dan makan. Menu makan siang hari itu adalah nasi dan Pop Mie. Acara pun dilanjutkan dengan misa bagi yang beragama Katolik dengan romo yang didatangkan dari sekitar tempat perkemahan.
Acara kemudian ditutup dengan berfoto bersama dan sambutan dari ketua panitia. Kemudian kami menaiki bus dan kembali ke Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu...

Mengenang Preklinik Fk Atmajaya (2): Objective Structural Clinical Examination, Student Oral Case Analysis, dan Karya Tulis Ilmiah

Inilah tiga ujian besar yang dihadapi oleh anak FK Atma. Ujian skill yang disingkat OSCE, diadakan tiap semester. Dan ujian teori lisan yaitu SOCA, diadakan tiap tahun pada semester genap. Khusus semester 7, diadakan ujian gabungan OSCE dan SOCA yang dinamakan OSCA. Satu lagi, karya tulis ilmiah alias KTI alias skripsi. OSCE menguji skill yang telah dipelajari di skill lab selama 1 semester yang telah dipilihkan oleh tim penguji. Khusus semester 7, OSCE menguji skill selama 7 semester (namun sekali lagi, tidak semua). Sistem OSCE ini berupa pos-pos. Satu pos menguji satu skill dengan waktu 5 menit atau 10 menit tergantung skillnya. Ketika saya semester 6, peraturan ini diubah menjadi satu pos waktunya 10 menit, dan dalam 1 pos dapat ada 1-2 skill. Jadi kita tidak bisa menebak berapa skill yang diujikan. Sebelum ujian, peserta dikumpulkan di ruang karantina dan kemudian dipanggil sesuai kloter. Peserta dalam satu kloter dapat ujian di 4 lokasi berbeda yang dibagi menurut absen. Kem...

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan...