Langsung ke konten utama

Saya dan JKT48 (1)

Sesuai dengan janji saya kepada beberapa orang, saya akhirnya menulis entri JKT48 ini. Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis entri ini, namun karena ada beberapa bocoran untuk proyek JKT48, makanya saya tunda sampai sekarang, saat JKT48 sudah debut. Hanya bisa berharap, semoga entri ini tak dihapus. Entri ini hanya menampilkan sebagian bocoran, kalau mau bocoran yang lain bisa minta ke pihak JKT48. :p

Sumber: ingatan saya. Jika ada yang salah, akan diperbaiki secepatnya.

Kenapa tiba-tiba blog yang ditulis seorang penggemar hal berbau Jepang ini tiba-tiba menulis tentang idol group di Indonesia? Mungkin diantara kalian ada yang mengira, "Ah, mungkin karena JKT48 adalah sister group dari AKB48 yang asal Jepang". Namun, sebenarnya alasannya lebih dari itu. Saya merasa terlibat langsung dengan JKT48 sejak awal. Walau ada beberapa orang lain yang juga senasib dengan saya, namun saya merasa telah mengikuti perjalanan idol group ini sejak awal sehingga sayang untuk dilepaskan. Apalagi ini idol group pertama di Indonesia.

Saya tak akan menjelaskan panjang lebar tentang apa itu JKT48. Semuanya bisa dilihat di situs resminya. Namun, saya akan menceritakan hubungan saya dengan JKT48 ini.

Semuanya berawal sekitar bulan Juni akhir, Juli atau Agustus awal lalu. Saya lupa pastinya kapan (karena waktu itu sedang libur panjang karena habis UN, saya jadi tak tahu waktu... :p). Saat itu, di akun Facebook seseorang yang cukup terkenal di kalangan cosplayer, terdapat sebuah notes yang berisikan undangan audisi untuk sebuah idol group. Idol group merupakan hal yang baru di Indonesia, karena sistemnya berbeda dengan boyband/girlband. Jika sebuah boyband/girlband adalah sekelompok laki-laki atau perempuan yang menyanyi dan menari bersama, dan sudah di-training dalam waktu cukup lama lebih dahulu, idol group lain dari itu. Idol group dipilih dari anak-anak yang berbakat menyanyi dan menari dan bercita-cita menjadi idola (kebanyakan, sih, dari orang biasa...), dan yang terpilih akan ditraining dalam waktu singkat saja. Mereka ini dipersiapkan untuk solo karir atau karir yang lain yang berhubungan dengan dunia entertainment. Sembari mereka perform, mereka juga tetap training sehingga fans bisa melihat perjuangan mereka untuk menjadi seorang superstar. Ketika mereka sudah mantap untuk masuk dunia entertainment, mereka akan lulus dan diganti dengan generasi yang baru. Singkatnya, kalau mau lebih paham, tonton saja Idolm@ster *plak :p

Nah, saat itu sempat beredar kabar bahwa idol group yang akan dibentuk adalah JKT48. Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak yang mencari anggota idol group itu sendiri. Sudah ada beberapa yang mengirimkan e-mail, namun kebanyakan belum percaya akan adanya JKT48 itu. Yang baru mengetahui akan adanya idol group ini pun sangat terbatas, karena saya mencari di search Facebook, tak ada orang lain yang membicarakan tentang idol group ini. Saya pun akhirnya mencoba mengirimkan e-mail ke alamat e-mail yang berada di notes itu, dan dibalas bahwa memang benar mereka akan membuat idol group. Kami saling berkirim e-mail dan akhirnya saya diminta untuk mengirimkan data diri dsb lewat e-mail.

Singkat cerita, batas waktu pengiriman e-mail selesai. Dan tiba-tiba, di FB dan twitter muncullah akun JKT48 dan @officialJKT48. Sontak, kabar JKT48 menjadi terkenal dan menjadi trending topic Twitter. Followers-nya bertambah, dalam sehari yang meng-like akun mereka di FB menjadi 100 akun, sebagian besar mutual friends-nya saya. Followers di Twitter mereka pun menjadi puluhan, dan mereka sangat-sangat setia menjawab setiap kicauan yang masuk. *kalau diingat-ingat, rasanya menyenangkan, zaman dulu mention saya SELALU dibalas akun resminya JKT48, hiks hiks...* Salah satu dari kicauan yang masuk tersebut adalah orang asal Jepang yang mengaku umur 13 tahun dan hendak tinggal di Jakarta Selatan di rumah neneknya (kalau tak salah), dan bertanya apakah dia boleh ikut audisi JKT48, ia berkicau dalam bahasa Inggris dan dijawab dengan antusias oleh akun JKT48. Mereka pun beberapa kali saling bercakap di Twitter. Saya lupa apa akun Twitter si orang Jepang waktu itu, dan siapa nama orang Jepang itu, tapi di kemudian hari saya menduga bahwa dia kemungkinan adalah Rena Nozawa, anggota JKT48 asal Jepang yang kebetulan berumur 13 tahun.

Audisi pun dibuka, pertama adalah audisi tahap awal yang belum diketahui banyak orang. Audisi ini dilakukan di kantor Dentsu di Sudirman, dan bukannya di Aoi Asia yang di Blok M. Sebagai salah satu orang yang paling sering me-mention Twitter JKT48, tentunya saya di-followback dan dikirimkan DM untuk ikut audisi itu. Audisinya sangat sepi dan saat saya berkunjung hanya ada satu orang yang audisi, kalau kalian mau audisi kalian bisa nyaris tanpa antri *kalau kalian mengantri untuk audisi tim K nanti, yang pastinya lebih ramai peminatnya dari tim J, pasti takkan percaya betapa sepinya audisi itu*. Suara orang yang sedang diaudisi itu lumayan bagus, dan dia lumayan cantik, sayangnya saya tak terlalu ingat wajah orang itu sehingga saya tak bisa memastikan orang itu sekarang masuk menjadi anggota JKT48 atau tidak.

Saat saya bertanya pada pihak Dentsu di resepsionisnya, ia tak tahu tentang adanya JKT48. Ia mengetahui bahwa ada audisi untuk casting iklan Pocari Sweat (yang membuat saya tahu, kalau proyek pertama JKT48 ini adalah iklan Pocari Sweat). Kemudian, di daftar orang yang "casting iklan" itu, ada yang artis, namun ada juga yang orang biasa. Beberapa diantaranya pernah ikut dalam pemilihan model majalah remaja, syuting iklan, dan sebagainya.

Malamnya, ada pengumuman di FB JKT48 bahwa ada audisi di Aoi Asia, yang kemudian dibuat posternya besar-besaran di FB. Saya pun dikirimkan DM lagi oleh Twitter JKT48. Sayangnya, saya tak sempat berkunjung ke Aoi Asia dan hanya memantau lewat berita Kaskus.

Saat itu, rasanya saya benar-benar menjadi pemantau JKT48. Memantau FB-nya tiap hari, dari Twitter, e-mail dengan panitia, Kaskus, dsb.

Bersambung ke entri selanjutnya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka