Langsung ke konten utama

Catatan Akhir Semester: Dulu dan Sekarang


Kampus saya gak ada fotonya, udah cari di internet juga gak ada, maaf, ya...


Sudah hampir 1 semester lamanya saya menjalani kehidupan perkuliahan. Satu semester dengan tempat baru, suasana baru, dan semua yang lain yang baru yang berbeda dengan saat sekolah dulu.

Dulu, tempat sekolah saya ada di daerah Jakarta Pusat, dimana sebelahnya kantor pos dan di seberang salah satu pusat kain murah (untuk strimin, cosplay dsb.). Mau mengirim naskah atau paket, tinggal ke sebelah. Mau jalan-jalan? Tinggal jalan kaki sedikit ke "pusat kain murah" itu.
Sekarang, tempat kuliah saya ada di daerah Jakarta Utara. Satu kotamadya dengan tempat tinggal saya, tapi lebih jauh dan macet sehingga harus lewat tol. Sekitar kampus ada RS dan rumah duka, lalu jika mau berjalan sedikit untuk menyeberang, maka akan ditemukan bank BCA, halte busway, dan dua buah mal. Di satu sisi memang lebih enak. Mau transfer uang tak perlu repot-repot lagi. Mau naik busway tak perlu jalan kaki terlalu jauh. Mau beli buku di Gramedia, makan nasi goreng smoked chicken yang enak sekali di bakmi GM, main di Timezone, tinggal ke malnya. Sayang, sekarang saya belum bisa menemukan pengganti untuk kantor pos.

Dulu, muridnya cewek semua dan harus memakai seragam tiap hari. Sekarang, muridnya 50% cewek dan 50% cowok dan tak perlu lagi memakai seragam. Keuntungannya, ke mal tak perlu bawa baju ganti (saya punya pengalaman buruk soal memakai seragam dan hendak masuk ke dalam mal. Sudah pernah saya ceritakan belum, ya?).

Dulu, pelajaran dilakukan di kelas berisi +/- 30 orang, duduk di bangku kayu yang menyatu dengan meja kayu yang miring, dalam kelas berlangit-langit tinggi. Pengajar disebut "guru" dan kita memanggilnya dengan "Pak/Bu". Pelajarannya beragam, dan pelajaran yang lamanya 2 jam pelajaran saja sudah terasa lama. Metode pengajarannya, mulai dari sekadar ngoceh sambil membuka diktat di hadapan, memberikan soal dan membahasnya, sampai presentasi dengan Powerpoint.
Sekarang, satu pertemuan paling sedikit diisi sekitar 50 orang. Kalau kuliah besar, bisa sampai sekitar 200 orang satu pertemuan. Tempatnya bermacam-macam, mulai dari auditorium yang sebenarnya tempat untuk seminar, ruang kuliah berundak dengan AC super dingin di gedung baru, dan sebagainya. Bangkunya mulai dari bangku busa sampai bangku kayu. Pengajarnya bernama "dosen" dan hanya sebagian kecil saja yang dipanggil "Pak/Bu". Sisanya? Karena ini Fakultas Kedokteran, haruslah dipanggil "dokter". Pelajarannya dibuat dalam bentuk blok, kelihatan beragam tapi sebenarnya terpusat. Powerpoint sudah merupakan hal sangat lumrah yang merupakan metode yang dipakai sebagian besar dosen.

Dulu, sepulang sekolah kerjaannya langsung tidur, lalu bangun dan mengerjakan tugas dan/atau belajar untuk ulangan. Jika tak ada tugas dan/atau ulangan, bisa membaca novel, mengarang cerita, main Internet dan sebagainya. Ulangan bisa dipelajari H -1 dan bahannya cuma beberapa lembar. Sebanyak-banyaknya bahan ulangan, paling cuma sekitar 60 halaman buku. Ulangannya mulai dari esai, pilihan ganda, dan kadang isian.
Sekarang, sepulang kuliah harus tahu dulu ada UKM atau tidak. Jika ada UKM, harus di kampus sampai sore dan waktu tidur pun tak ada. Ulangan dipelajari dari jauh-jauh hari, bahkan seharusnya belajar setiap hari. Memang 2 minggu sekali, tapi bahannya sebanyak bahan UAS di sekolah. Ulangannya kebanyakan pilihan ganda, tapi ke depannya mungkin saja ada esai dan isian.

Dulu, liburan sangat amat pelit. Libur Lebaran seminggu, libur Natal paling lama sepuluh hari, libur sekolah paling lama satu bulan. Sekarang, libur Lebaran seminggu, libur Natal sebulan lebih, dan libur semester genap katanya sebulan lebih.

Begitulah kehidupan saya di masa kini yang enak dan tak enaknya berbeda dengan dulu. Kadang saya berpikir lebih enak kehidupan dulu, tapi kadang pula saya berpikir mungkin kehidupan sekarang yang lebih enak.

Komentar

Rabbit mengatakan…
Semua punya nilai lebih/kurang di masa lalu kan? :)

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka