Langsung ke konten utama

Otaku di Indonesia

Otaku adalah sebutan untuk maniak tingkat tinggi terhadap sesuatu, biasanya terhadap anime, manga, atau game. Istilah otaku ini berasal dari Jepang yang artinya "rumah". Saat ini otaku bukan hanya di Jepang. Karena era globalisasi, maka fenomena kecintaan terhadap Jepang, terutama anime, manga, dan gamenya, berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Agak berbeda dengan Jepang, berdasarkan saya, otaku di Indonesia agak berbeda. Kalau di Jepang, otakunya bisa mencapai tingkat "ekstrim", misalnya punya bayangan mempunyai pasangan dari tokoh anime, antisosial (bahkan dengan sesama otaku sekalipun), kerjaannya setiap hari kalau tak main game, baca manga, nonton anime. Di sini, berdasarkan penelitian secara tak langsung yang saya lakukan, otaku di sini berarti "Anime, manga, and J-game lover", jadi bisa lebih sosial, tetapi pembicaraan antar otaku tidak mudah dipahami oleh "orang biasa" (orang biasa disini maksudnya adalah orang yang tidak mengerti dan mengetahui anime, manga, atau game). Kadar otaku di sini juga bermacam-macam. Saya akan mencoba mengelompokannya dari kadar terendah sampai tertinggi:
-Level 1: Hanya mengetahui anime, manga, dan game yang terkenal saja. Anime yang ditonton biasanya sudah diputar di TV nasional. Manga dan game hanya yang terkenal saja, contoh: Naruto, Bleach, Conan, dsb. Sulit dibedakan dari "orang biasa".
-Level 2: Mengetahui anime, manga, dan game yang tidak diputar di TV nasional (bisa di TV berbayar, DVD, dsb.), manga yang dibaca juga lebih bervariasi, begitu pula gamenya.
-Level 3: Mencari anime, manga, dan game yang "langka". Membuat kostum (untuk cosplay), fanfic, fanart dan pairing-pairing dari anime, manga, atau game.
-Level 4: Anime, manga, atau game sudah menjadi bagian dari hidupnya.
Semakin tinggi levelnya, semakin otakulah ia. Semakin menjauh dari "orang biasa"...
Nah, level manakah kalian? Saya sih level 2,25 sepertinya... Saya membuat beberapa fanart dan beberapa pairing, tapi tidak berniat untuk mencari anime, manga, atau game "langka". Tapi kalau kalian mengenal saya di dunia nyata, saya terlihat tidak tampak seperti otaku. Nah, satu lagi. Penampilan otaku di sini bisa menipu. Orang yang sebenarnya otaku bisa terlihat seperti "orang biasa" dan begitu pula sebaliknya. Jadi, berhati-hatilah. ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka