Langsung ke konten utama

Pengenalan Kampus (5)-Otaku Rules?

(foto menyusul. kamera lagi dipake, gomen)



Hari keempat, kami diharuskan berkumpul jam 6 pagi, karenanya saya pergi dari rumah lewat tol supaya cepat. Namun ternyata yang ada saya malah salah turun tol, harusnya di Sunda Kelapa, tapi saya turun di Jembatan Tiga. Akibatnya saya nyasar sampai ke Season City, Jakarta Barat. Akhirnya saya terlambat sampai di kampus. Ada banyak maba yang terlambat juga, dan kelompok saya saat itu terlambat seluruh anggotanya.
Maba pun dihukum melakukan posisi standar. Posisi standar ini adalah posisi yang diciptakan untuk menghukum maba-maba dari yang melanggar peraturan, tak menghafal lagu yang diajarkan, dan sebagainya, dan harus dilakukan seluruh maba, karena berlaku prinsip “satu salah, semua salah”. Ada 3 posisi standar: standar 1 (berdiri satu kaki dengan kaki kanan –kaki terlemah saya, karena saya jauh, jauh lebih kuat pakai kaki kiri-, badan miring ke kanan sekitar 45 derajat, jempol kiri dan kanan diangkat, siku disamping badan, mulut mengucapkan huruf E), standar 2 (tangan kiri diletakkan menyilang diatas tangan kanan, memegang tangan kiri dan kanan teman sebelah kiri dan kanannya, duduk di lantai dengan kaki diselonjorkan dimana kaki kiri diatas kaki kanan, kemudian hitungan ketiga kaki diangkat dan ditahan), standar 3 (kaki kiri berlutut, kaki kanan selonjor ke depan lurus, tangan kiri dan kanan menyilang di depan leher dan telapak kedua tangan diletakkan di beloakang leher, cium lutut kanan). Lamanya melakukan posisi standar ini tergantung, dan diterapkan sejak hari pertama.
Kemudian maba diajak untuk mengenal UKM dengan presentasi, pertunjukan UKM, dan pengenalan sekitar 15 menit per UKM di ruangan-ruangan SL dan PBL, 1 UKM per ruang. Ada UKM sebagai berikut: senat dan BPM (semacam OSIS dan DPR-nya kampus), Medisar (semacam tim SAR dan melakukan kegiatan pecinta alam), MediSearch (penelitian dan jurnal kampus), Amera (penyuluhan reproduksi, rokok, dll), HACCP (semacam bakti sosial untuk warga kurang mampu), AMSA (asosiasi pelajar kedokteran di Asia), PAWSL (pastoran Atm*jaya wilayah Santo Lukas, ada yang mengurus soal liturgi dan juga baksos), Medisoccer (sepakbola), Medidance (menari balet, hiphop, dan breakdance), wushu, bulutangkis, basket, karate, MNC (Medical Nihon Club, klub Jepang di kampus saya), MediLens (fotografi), debat, dan perkomputeran. Kalau tak ada aral melintang, rencananya saya mau bergabung MNC dan MediLens atau MediSearch, sesuai dengan minat saya yaitu segalanya tentang Jepang, fotografi (terutama fotografi cosplay sih, tapi tak menutup juga fotografi yang lainnya), atau penelitian, karena saya dulu ingin ikut KIR di SMA tapi tak kesampaian. Karena saya tak sempat mengunjungi stand MNC hari ketiga, saya penasaran apa yang disuruh anggota MNC untuk memberikan tanda tangan pada kelompok. Rasanya mau disuruh pakai yukata, tebak-tebakan judul lagu Jepang, sampai kasih fotografi cosplay juga saya bisa *liatin file-file foto cosplay di komputer saya* *plak*.
Setelah itu, banyak kegiatan lain yang berkesan, seperti disuruh makan makanan tak jelas, yakni pudding hijau yang rasanya pahit dengan vla yang rasanya asam manis. Vlanya lumayan enak, tapi puddingnya rasanya lumayan... aneh. Tapi katanya sehat, dan sampai saat saya menulis ini pun badan saya baik-baik saja, jadi ya tidak apa-apa... XD
Kemudian kami menyanyikan theme song 3 kali karena panitia merasa angkatan kali ini mengecewakan dan para maba menerima konsekuensi atas kekecewaan panitia. Lalu masing-masing anak menggunakan penutup mata dan kain hitam dan berbaris berkelompok serta berjalan memegang pundak teman di depannya. Sambil ditutup matanya, para maba disuruh jongkok, ditukar-tukar posisi barisnya, dan lain-lain. Ternyata dari kejauhan tercium bau formalin, dan akhirnya kami sampai di... museum anatomi, tempat mayat diawetkan bertahun-tahun. Untung saya sudah punya pengalaman melihat mayat diformalin saat ada di f(X) SMA dulu, sehingga tak takut lagi (dulu saya sempat takut melihat mayat, tapi akhirnya jadi tidak lagi gara-gara sering melihat gambar-gambar disturbing picture). Hanya saja yang ini bau formalinnya lebih menyengat dan lumayan membuat mata perih, apalagi saya tak berkacamata dan mata saya lumayan sensitif (pakai lensa kontak saja tidak bisa). Katanya, untuk membeli mayat dibutuhkan biaya sekitar 100-250 juta, dan mayat harus diperlakukan dengan hormat karena bagaimanapun mereka dulunya juga manusia. Mayat digunakan untuk belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Kemudian kami kembali ke auditorium dan diajak bermain games kompetisi. Seluruh maba dibagi menjadi 8 kelompok dimana 2 kelompok kecil yang biasanya dijadikan 1 kelompok besar, misalnya kelompok 1 dengan 2, 3 dengan 4, dan seterusnya. Games-nya ada 4: memegang sesuatu dengan mata tertutup dan kemudian menebak apa itu (ternyata adalah trakea sapi), mengambil potongan kertas dalam baskom berisi tepung dengan mulut dan menyusunnya menjadi lirik mars, Komunikata (seorang perwakilan kelompok memperagakan suatu penyakit kemudian yang lain menebak penyakit apa yang dimaksud), dan Healthy Juice. Healthy Juice ini yang paling bikin mual, dimana jus yang ada satunya adalah jus bawang (bawang putih, bawang merah, bawang bombay, tomat, seledri) dan jus buah (pepaya, pisang, wortel). Kelompok saya kebagian minum jus bawang, dan berhubung saya punya pengalaman buruk dengan bawang (makan bawang putih iris mentah sesendok makan sekaligus pas lagi batuk biar cepat sembuh, dan langsung muntah-muntah sesudahnya) dan menyebabkan saya jadi anti bawang, saya langsung mual sehabis minum jus bawang itu. Untung langsung dinetralisir dengan minuman isotonik sehabis games itu, jadi tidak terlalu mual lagi.
Sesudah itu, kami turun ke halaman bawah, membawa penutup mata, dan berbaris 30 orang per baris serta menyanyikan theme song, hymne, dan mars. Kami juga disuruh memindahkan tikus putih (yang lucu seperti hamster itu!) dari satu orang ke orang lainnya per baris, dan sampai belakang harus dalam keadaan hidup. Kemudian kami ditutup matanya dan berpegangan pada pundak teman di depan kami, diajak berputar-putar entah kemana sambil menyanyikan theme song, hymne, dan mars. Kami juga disuruh melakukan standar 1 dengan mata tertutup dan bertepuk tangan juga dengan mata tertutup. Kemudian ditanya apakah kami bangga menjadi anak FK Universitas Atm*jaya. Ditanya berkali-kali dan kami menjawab bangga, kemudian kami disuruh membuka penutup mata dan seketika terjadi hujan lokal! Selang pemadam kebakaran mengalirkan air (saya curiga dari mobil pemadam yang di Emporium kemarinnya? XD), ember-ember dan bak besar berisi air, dan balon-balon berisi air dilemparkan dari lantai 2 ke bawah, membasahi badan seluruh maba. Panitia tiba-tiba menjadi baik hati dan tidak marah-marah. Rasanya malam itu menjadi malam tak terlupakan.
Setelah berganti baju dengan baju ganti yang dititipkan pada panitia sejak hari pertama, kami kembali ke auditorium. Disana kami mengeluarkan jas almamater, dan masing-masing dari kami dipakaikan jas almamater. Kemudian panitia dan dosen berdiri di tengah, diperkenalkan lagi berdasarkan angkatannya, dan kami semua berpesta bubur dengan bubur ayam 2 panci sangat besar dan mangkok-mangkok yang diletakkan di meja dekat panggung. Kami kemudian dipakaikan pin FK Universitas Atm*jaya 2011.
Belum cukup dengan itu semua, sebuah video diputarkan, menampilkan foto-foto PK dari briefing sampai hari keempat saat para maba disiram, lengkap dengan kata-kata mengharukan dan BGM (dan membuat saya heran mengapa bisa membuat video secepat itu). Yang membuat saya kaget adalah, BGM-nya adalah instrumental Ichiban no Takaramono (insert song Angel Beats) dan Dango Daikazoku (ending song Clannad). Kenapa bisa pas begitu suasananya, saya rasa pemilihan instrumental itu bukan kebetulan.
Setelah itu kami berfoto-foto dan kemudian pulang dengan tangga. Surat cinta diserahkan bagi yang membuat, dan sepanjang perjalanan turun tangga para panitia mahasiswa berdiri berbaris menyalami kami para maba.
Kelompok 6 pun berakhir menjalani PK hari itu, walaupun grup BBM yang digunakan untuk membicarakan tugas (10 dari 13 orang anggota memiliki BB, termasuk saya) masih ada sampai kini. Kelompok ini beranggotakan (urut NIM): Hendry-076 dari SMA Methodist (ketua kelompok 6), Ivena-077 dari SMA Santa Ursula (temannya teman baik saya yang jadi teman saya juga), Carissa-078 dari SMA BHK (mukanya mirip salah satu teman saat di SMA dulu), Anna-080 dari SMA Ricci 1 (yang belakangan saya ketahui ternyata sudah lama jadi friend saya di FB), Kent-081 dari SMA Santo Yakobus (salah tulis saat pertama kali menulis namanya di buku catatan), Helen-082 dari SMA Gandhi Memorial International School (dari rumah saya ke sekolahnya lebih dekat daripada dari rumah dia ke sekolahnya *cough*), Emily-083 dari SMAK 3 Penabur (lama-lama kalau diliat mirip teman saya waktu SMA juga ==), Nike-084 dari SMAK Penabur International Kelapa Gading (ternyata jago fotografi dan punya band toh), Richard-085 dari SMA Jubille (anggota kelompok yang multitalent dan yang paling aktif daftar-daftar saat pengenalan UKM), Irena-086 dari SMA Regina Pacis (buat anak yang bukan dari Santa Ursula awalnya susah bedain Irena dan Ivena gara-gara namanya mirip), Priska-087 dari SMA Xaverius 1 (satu-satunya orang daerah di kelompok ini, yakni dari Jambi, awalnya temenin saya ngomong pakai aku-kamu –kebiasaan saya yang susah ilang, karena saya ngomong gua-elu cuma ke beberapa orang doang-, tapi belakangan ngomong pakai gua-elu), saya-088, dan Maya-089 dari SMA Santa Ursula (udah nomornya sebelahan sama saya, asal SMA-nya juga sama, hoho...).

Komentar

Anonim mengatakan…
wah anak baru pinter buat blog ttg fk uaj ternyata.. :)

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka