(foto menyusul. kamera lagi dipake, gomen)
Hari kedua, salah satu hari paling menyenangkan walau pulangnya malam.
Kumpul di kampus pukul 07.00 lalu menghadapi sejumlah presentasi yang diberikan dosen dari soal Medical Education Unit, menjadi dokter yang hebat, dan sebagainya, ada juga pelatihan Problem Based Learning (PBL) dan Skills Lab (SL) yang akan dipraktekkan saat kuliah. PBL adalah semacam diskusi kelompok berdasarkan suatu permasalahan, yang akan berguna saat praktek nanti, karena pasien pasti kalau mau konsultasi ke dokter menyebutkan permasalahan yang dia hadapi, dan tugas dokter adalah mencari si pasien terkena penyakit apa dan harus dikasih obat apa. Misalnya si pasien mengeluh sakit perut di bagian sebelah kiri, berasa mau muntah, dan mual. Lalu si dokter menyimpulkan dia sakit mag dan harus minum Pr*mag atau M*lanta (sensor biar gak promosi XP). Sedangkan SL adalah pelatihan keterampilan medis, dari mengukur tekanan darah pasien dengan tensimeter (yang sudah saya pelajari dari SMP oleh ibu saya yang kebetulan dokter *plak) sampai memasang infus. Karena masih percobaan, maka PBL yang dilakukan adalah tentang “orang yang berlatih basket selama 1 jam hingga akhirnya kecapekan dan terengah-engah” dan SL-nya berupa latihan cuci tangan dengan baik dan benar seperti yang saya lihat di iklan sabun L*febuoy.
Kemudian sampailah ke bagian paling menyenangkan, yakni Atmazing Race, dimana dibagikan peta lingkungan kampus dan RS yang berhubungan langsung dengan kampus, serta kertas berisi petunjuk/clue tentang suatu tempat di lingkungan kampus dan RS. Jika sudah sampai di tujuan yang dimaksud, kelompok harus berfoto lengkap seluruh anggota kelompok (entah difoto oleh orang yang lewat atau pakai timer) di tempat itu, kemudian menemui panitia yang berjaga disana untuk kemudian diberikan kata kunci, baik dalam bentuk kertas, ditempel di suatu benda di tempat itu, atau bahkan dibisikkan ke seseorang. Nantinya, kata-kata kunci itu dikumpulkan dan membentuk gejala-gejala suatu penyakit tertentu. Ini merupakan bentuk mengenal lingkungan kampus yang seru sekaligus menyenangkan, seperti pencarian harta karun saja *ngaco*.
Setelah 1,5 jam (atau 2 jam ya?) melakukan Atmazing Race dan berdiskusi tentang kata kunci yang didapatkan, kami diberikan tugas lagi untuk hari ketiga, yaitu: laporan penyakit yang ada berdasarkan kata kunci di Atmazing Race dengan ketentuan font dan lain-lain. Kemudian, karena banyak yang mengerjakan tugas hari pertama tidak dengan sungguh-sungguh, maka diberikan remedial yakni esai hari pertama diketik di komputer dengan margin yang sama, spasi 1 dan harus pas 935 kata (saya bersyukur, ini jauh lebih gampang, dengan bantuan MS Word margin dan word count amat sangatlah mudah).
Makanan untuk hari ketiga adalah Oryza sativa mature rubra (beras merah) 400 merah dibentuk pulmo sinistra et dextra (paru-paru kiri kanan), fried Arachis hipogea (kacang tanah) dengan famili Engraulideae (teri), boiled Lactuca sativa (selada) dengan NaCl, fried ovum (telur) strabismus (juling) alias telur mata sapi dibentuk juling, dan Citrus sinensis (jeruk). Tugas angkatan adalah membawa cetakan tumpeng diameter 30 cm 3 buah.
Hari kedua, salah satu hari paling menyenangkan walau pulangnya malam.
Kumpul di kampus pukul 07.00 lalu menghadapi sejumlah presentasi yang diberikan dosen dari soal Medical Education Unit, menjadi dokter yang hebat, dan sebagainya, ada juga pelatihan Problem Based Learning (PBL) dan Skills Lab (SL) yang akan dipraktekkan saat kuliah. PBL adalah semacam diskusi kelompok berdasarkan suatu permasalahan, yang akan berguna saat praktek nanti, karena pasien pasti kalau mau konsultasi ke dokter menyebutkan permasalahan yang dia hadapi, dan tugas dokter adalah mencari si pasien terkena penyakit apa dan harus dikasih obat apa. Misalnya si pasien mengeluh sakit perut di bagian sebelah kiri, berasa mau muntah, dan mual. Lalu si dokter menyimpulkan dia sakit mag dan harus minum Pr*mag atau M*lanta (sensor biar gak promosi XP). Sedangkan SL adalah pelatihan keterampilan medis, dari mengukur tekanan darah pasien dengan tensimeter (yang sudah saya pelajari dari SMP oleh ibu saya yang kebetulan dokter *plak) sampai memasang infus. Karena masih percobaan, maka PBL yang dilakukan adalah tentang “orang yang berlatih basket selama 1 jam hingga akhirnya kecapekan dan terengah-engah” dan SL-nya berupa latihan cuci tangan dengan baik dan benar seperti yang saya lihat di iklan sabun L*febuoy.
Kemudian sampailah ke bagian paling menyenangkan, yakni Atmazing Race, dimana dibagikan peta lingkungan kampus dan RS yang berhubungan langsung dengan kampus, serta kertas berisi petunjuk/clue tentang suatu tempat di lingkungan kampus dan RS. Jika sudah sampai di tujuan yang dimaksud, kelompok harus berfoto lengkap seluruh anggota kelompok (entah difoto oleh orang yang lewat atau pakai timer) di tempat itu, kemudian menemui panitia yang berjaga disana untuk kemudian diberikan kata kunci, baik dalam bentuk kertas, ditempel di suatu benda di tempat itu, atau bahkan dibisikkan ke seseorang. Nantinya, kata-kata kunci itu dikumpulkan dan membentuk gejala-gejala suatu penyakit tertentu. Ini merupakan bentuk mengenal lingkungan kampus yang seru sekaligus menyenangkan, seperti pencarian harta karun saja *ngaco*.
Setelah 1,5 jam (atau 2 jam ya?) melakukan Atmazing Race dan berdiskusi tentang kata kunci yang didapatkan, kami diberikan tugas lagi untuk hari ketiga, yaitu: laporan penyakit yang ada berdasarkan kata kunci di Atmazing Race dengan ketentuan font dan lain-lain. Kemudian, karena banyak yang mengerjakan tugas hari pertama tidak dengan sungguh-sungguh, maka diberikan remedial yakni esai hari pertama diketik di komputer dengan margin yang sama, spasi 1 dan harus pas 935 kata (saya bersyukur, ini jauh lebih gampang, dengan bantuan MS Word margin dan word count amat sangatlah mudah).
Makanan untuk hari ketiga adalah Oryza sativa mature rubra (beras merah) 400 merah dibentuk pulmo sinistra et dextra (paru-paru kiri kanan), fried Arachis hipogea (kacang tanah) dengan famili Engraulideae (teri), boiled Lactuca sativa (selada) dengan NaCl, fried ovum (telur) strabismus (juling) alias telur mata sapi dibentuk juling, dan Citrus sinensis (jeruk). Tugas angkatan adalah membawa cetakan tumpeng diameter 30 cm 3 buah.
Komentar