Langsung ke konten utama

First Impression: UVERWorld-GO-ON

Single terbaru UVERworld. Sudah keluar sejak 5 Agustus yang lalu namun karena ketidaktahuan saya jadi saya baru mendownloadnya hari ini, dan saya segera membuat resensinya. Karena baru pertama kali dengar makanya disebut First Impression. Nanti pas singlenya YUI yang It's All Too Much/Never Say Die tak lupa saya juga akan membuat resensinya (walau saya sudah mendengar It's All Too Much beberapa kali jadi tak bisa disebut First Impression lagi).

Nah, berikut resensi saya:
1. GO-ON
Lagu yang menjadi lagu utama single ini. Awalnya mengesankan, dan entah kenapa mengingatkan saya pada lagu Versailles yang berjudul The Revenant Choir. Tapi pas mulai lagu sebenarnya, di tengah-tengah sampai akhir, muncullah ciri khas lagu UVERworld yang biasanya (yang membuat saya tidak cepat respon dalam membedakan antara 1 lagu UVERworld dengan lagu UVERworld lainnya) walau sudah tidak terlalu dominan.
Nilai: 6,5/10

2. the truth
Lagu kedua yang menurut saya lebih bagus daripada lagu pertama... Bagian awal mengingatkan saya kepada salah satu lagu UVERworld yaitu Nagare Kuukyo This Word walaupun sebenarnya nadanya berbeda...
Nilai: 7/10

3. Madara Chou
Judul lagunya pakai katakana dan kanji. Berhubung saya cuma bisa baca hiragana, katakana, dan sedikit kanji, jadi saya tidak mengetahui kanjinya itu kanji apa. Diantara 3 lagu di single ini menurut saya inilah yang paling bagus. Mendengarkan lagu ini langsung mengingatkan saya pada lagu UVERworld yaitu Mikageishi. Awalnya akustik namun ditengah-tengah tidak lagi sepenuhnya akustik. Juga seingat saya (karena saya menghabiskan waktu lumayan lama untuk mencari kanji yang dimaksud di kamus kanji namun tidak ketemu), ciri khas UVERworldnya tidak terlalu terasa sehingga lagunya khas seperti halnya Mikageishi. Tentu saja nada lagu ini berbeda dengan Mikageishi.
Nilai: 7,9/10

Pendapat keseluruhan: Saya sebenarnya jadi bingung, apa penyusunan lagu ini tidak salah? Mengingat biasanya dalam album, kumpulan cerpen dan sejenisnya, yang bagus ditempatkan di depan. Tapi ini malah kebalikannya, yang bagus justru ditempatkan paling akhir. Bukan berarti lagu GO-ON tidak bagus, hanya saja menurut saya lagu nomor 3 dan nomor 2 lebih bagus dari nomor 1.
Dan yang membuat saya senang kali ini adalah, tidak ada lagu yang isinya hanya instrumental atau Takuya8-sama hanya menyanyi beberapa bait saja (misalnya pada lagu -forecast map 1955-). Atau lagu yang isinya hanya mixing yang menurut saya tak jelas (misalnya pada core ability +81, satu-satunya lagu UVERworld yang tidak saya suka karena isinya hanya mixing geje). Semua lagu dalam single ini kali ini adalah pure lagu semua... Saya berharap semoga single yang akan datang juga demikian...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka