Langsung ke konten utama

Tur Cina Selatan + Hongkong (6): Disneyland!


Pagi ini, kami bangun agak siang karena kami diminta kumpul di lobi hotel jam 11. Jam setengah sembilan, kami sarapan pagi. Sarapan kali ini cukup enak. Sesudah itu, kami membereskan barang-barang dan menuju lobi hotel.

Hari ini adalah hari yang cukup istimewa karena kami akan berangkat ke Disneyland Hongkong. Kata tour guide kami yang pernah ke sana, Disneyland Hongkong mainannya tak terlalu menyeramkan, dan luasnya kira-kira se-Universal Studio Singapore. Ada 4 zona, Adventure, Fantasy, Tomorrow, dan Toy Story Land.
Pertama, kami menaiki Jungle River Cruise di Adventure Land, yaitu menaiki perahu kayu yang memutari sungai ukuran kecil. Di sungai itu, ada berbagai macam kejutan seperti "gajah" yang menyemburkan air dari belalainya dan api yang muncul dari gua. Tentu saja hewan yang ada adalah mainan (namun sangat mirip asli), begitu pula apinya. Karena setelah itu ada parade, maka kami berkumpul di tempat terdekat jalur parade. Ternyata paradenya adalah kereta-keretaan diiringi badut karakter Disney yang menari.
Setelah itu, kami mengantri untuk menaiki The Adventures of Winnie the Pooh di Fantasy Land. Ini adalah sebuah wahana dimana kita menaiki kereta berjalan berbentuk gentong madu warna ungu. Kereta ini berjalan menyusuri ruangan yang di dalamnya terdapat tokoh-tokoh dari Winnie the Pooh seperti Pooh, Piglet, dan lain-lain. Sangat lucu dan menyenangkan.
Puas melihat Piglet dan kawan-kawan, kami masuk ke wahana Teater Mickey 4D yang masih di Fantasy Land. Teater ini menayangkan film Disney. Film ini harus ditonton dengan kacamata 3D, dan ada berbagai macam efek seperti cipratan air dan hembusan angin.
Wahana selanjutnya yang kami naiki adalah mainan parasut yang terdapat di Toy Story Land. Parasut ini merupakan mainan baru di Disneyland HK. Kira-kira mirip mainan parasut yang ada di Dufan, dimana kita dibawa naik turun beberapa kali dengan cepat.
Setelah itu, saya berjalan menuju zona Tomorrow Land untuk mengantri fast pass, semacam akses instan, di Space Mountain. Space Mountain ini kabarnya adalah semacam jet coaster di dalam ruangan. Dalam perjalanan kembali ke Toy Story Land, saya melihat parade kedua. Kali ini paradenya adalah parade basah, dimana ada kereta yang dilengkapi mesin penyemprot air dan ada tokoh-tokoh Disney di sana. Sementara itu, adik saya bermain semacam Kora-kora di Dufan yang terdapat di Toy Story Land.
Puas menyambangi Toy Story Land, kami makan siang. Untuk mendapat makan siang hari itu, kita harus menukar dengan kupon. Saya makan cheese burger dengan ukuran cukup besar, jagung rebus, kentang goreng, dan ice lemon tea.
Setelah makan siang, kami bermaksud menaiki Space Mountain, tapi ternyata ada maintenance. Akhirnya kami menaiki Autopia, wahana dimana kita bisa merasakan menyetir mobil seperti bom-bom car, hanya saja ini ada jalurnya. Jadi yang ditabrak bukan mobil lain, melainkan pinggiran jalurnya yang sangat berkelok-kelok dan penuh tanjakan dan turunan.
Karena Space Mountain masih maintenance, jadi kami pun mencoba mainan lain lagi. Kali ini adalah mainan semacam Perang Bintang di Dufan yang menampilkan tokoh Buzz Lightyear dari Toy Story. Kami bermain beberapa kali karena adik saya sangat suka permainan ini.

Selesai bermain, kami pun menaiki Space Mountain yang sudah selesai di-maintenance. Ternyata Space Mountain tak sekadar jet coaster dalam ruangan. Ruangan tempat jet coaster melintas ini gelap gulita jadi kita tidak bisa menebak lintasannya apakah akan naik, turun, atau berbelok. Di akhir perjalanan, ada cahaya yang sangat terang setelah beberapa saat gelap gulita, sepertinya semacam cahaya blitz. Walau lintasannya tak seekstrem Halilintar di Dufan, namun pengalaman naik jet coaster di tengah kegelapan seru juga.
Disneyland akan segera ditutup, dan massa berkumpul di depan Sleeping Beauty Castle tempat atraksi spektakuler terakhir akan dilaksanakan, yaitu kembang api! Kembang api yang ada cukup spektakuler, diiringi lagu-lagu Disney.
Kami pun kembali ke hotel, lalu pergi ke Ladies Market. Disana kami makan mie dengan topping bermacam-macam dengan harga yang cukup murah. Setelah itu kami kembali lagi ke hotel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka