Langsung ke konten utama

Review Festival Sakura-Day 2

Tadinya saya berpikir hari kedua akan lebih menyenangkan.
1. Ada lomba cosu, dimana banyak diantara anak-anak Sanur yang saya kenal yang cosplayer, apalagi anak-anak diluar Sanur, pasti lebih banyak lagi
2. Lebih banyak kenalan saya, karena ada gathering Kaori! Yay!
Namun ternyata semuanya tidak sesuai ekspetasi.
Pertama, Sabtu malam saya terkena insomnia bulanan di saat yang sama sekali tidak tepat. Kenapa harus hari itu?! Alhasil saya pun tidak bisa tidur semalaman, belum lagi saya juga terkena flu yang ditularkan adik saya yang menyebabkan napas sesak setiap kali berbaring dan juga sakit tenggorokan yang menyebabkan suara saya nyaris menghilang. Otomatis, saya yang dandere mau tidak mau harus menjadi lebih dandere supaya suara saya tidak benar-benar menghilang.
Saya datang telat karena sebelumnya harus mengikuti seminar PTN yang ternyata semuanya sudah dijelaskan di buku panduan. Untung saya tidak mengikuti sampai selesai, langsung datang ketika anak-anak Kaori sudah berkumpul. Saya pun mengikuti gath Kaori, yang dihadiri oleh Kevin Wilyan, Shiho 'tsuki' Sasaki, Dwiutomo Octavianto, Alvin Nandika, Adam Luthfi, Mazaya Nabila, dan beberapa belas orang lainnya (lupa nama asli mereka).
Waktu berlalu dan anak-anak Kaori beranjak ke Tamini Square, sebagian pulang. Saya mencoba menelpon teman-teman saya yang lain ternyata mereka sudah berangkat ke Tamini juga. Maklum, katanya di Sanur cosplayernya mengecewakan. Saya sempat mengira cosplaynya bagus-bagus karena saya sempat memotret cosplayer yang ternyata juara 1 :hammer:.
Tinggallah saya sendiri, karena yang lain pada ke Tamini semua, sebagian lagi hilang entah kemana dan apesnya, pulsa saya Rp 0,- sehingga saya meng-SMS mereka pun tidak bisa. Mana ga ada teman sekolah yang saya kenal baik, pula...
Akhirnya, setelah cosplay cabaret yang dilakukan oleh "Srikandi" dan "Gatotkaca" berkostum mecha super detil (kostumnya bisa menyala, loh!) yang sebelumnya saya pernah liat entah di event apa (sepertinya di Hellofest), pengumuman pemenang cosplay pun dibacakan. Dan ternyata benar, juara 1 nya adalah yang saya foto itu! Memang bagus sih, pedangnya bisa menyala seperti si Gatotkaca... XD
Juara 2 nya adalah Kuran, dan juara 3 nya adalah seorang berkostum Lineage yang tidak saya tahu nama cosplayernya. Semuanya bukan anak Sanur. Tapi tunggu dulu, ada penghargaan khusus yang diberikan dewan juri, katanya, "Nih orang kostumnya mirip banget sama animenya, sampai-sampai mukanya pun mirip sama karakter animenya!" Ternyata yang diberikan penghargaan khusus adalah orang berkostum Toushirou Hitsugaya yang notabene adalah anak Sanur... lagi... ==
Sayang sekali Shinju Kihara dan Kaeki Manasumu tidak menang...
Pertunjukan yang terakhir kali saya lihat adalah penampilan PSUMB yang membawakan 2 lagu yang sudah tidak asing di telinga saya yakni Serviam (lagu kebangsaan sekolah saya), Now or Never (lagu yang paling sering dibawakan PSUMB dari saya pertama kali sekolah di sana sampai saya udah mau lulus gini), dan lagu tradisional Jepang yakni Sakura. Setelah itu ada taiko dan bon odori lagi, serta pengumuman pemenang tiket, tapi saya sudah pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu...

Mengenang Preklinik Fk Atmajaya (2): Objective Structural Clinical Examination, Student Oral Case Analysis, dan Karya Tulis Ilmiah

Inilah tiga ujian besar yang dihadapi oleh anak FK Atma. Ujian skill yang disingkat OSCE, diadakan tiap semester. Dan ujian teori lisan yaitu SOCA, diadakan tiap tahun pada semester genap. Khusus semester 7, diadakan ujian gabungan OSCE dan SOCA yang dinamakan OSCA. Satu lagi, karya tulis ilmiah alias KTI alias skripsi. OSCE menguji skill yang telah dipelajari di skill lab selama 1 semester yang telah dipilihkan oleh tim penguji. Khusus semester 7, OSCE menguji skill selama 7 semester (namun sekali lagi, tidak semua). Sistem OSCE ini berupa pos-pos. Satu pos menguji satu skill dengan waktu 5 menit atau 10 menit tergantung skillnya. Ketika saya semester 6, peraturan ini diubah menjadi satu pos waktunya 10 menit, dan dalam 1 pos dapat ada 1-2 skill. Jadi kita tidak bisa menebak berapa skill yang diujikan. Sebelum ujian, peserta dikumpulkan di ruang karantina dan kemudian dipanggil sesuai kloter. Peserta dalam satu kloter dapat ujian di 4 lokasi berbeda yang dibagi menurut absen. Kem...

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan...