Langsung ke konten utama

Tur Hongkong+Cina Selatan (2): Kembang Api Naga



Pagi ini diawali dengan sarapan pagi di hotel berupa nasi goreng yang cukup enak, sosis ayam, dan kacang kedelai dengan saus tomat. Sayang hanya itu makanan yang enak karena sisanya kurang enak, seperti bubur yang super tawar.
Setelah itu, kami berangkat menuju Mineral Museum, dimana disana dijual batu-batu giok dengan harga bervariasi. Ada batu giok baik yang palsu maupun yang asli. Dari sana, kita bisa mengetahui bagaimana membedakan batu giok asli dan palsu, mengetahui arti dari warna-warna batu giok (dan saya baru tahu sekarang paling laku batu giok warna ungu yang melambangkan kekayaan), dan sebagainya.

Sepulangnya dari Mineral Museum, kami menuju ke Window of the World. Tempat ini cukup menarik, karena menyajikan berbagai tempat terkenal di dunia dalam bentuk miniatur, misalnya Borobudur, Menara Pisa, White House, Museum Louvre, dan sebagainya. Yang paling spektakuler menurut saya adalah mereka dapat menyajikan miniatur kota New York lengkap dengan orang-orangnya. Selain itu, di puncak bukit yang terdapat di tempat itu, terdapat miniatur patung Yesus yang aslinya berada di Rio de Janeiro.
Setelah itu kami makan siang di sebuah restoran dekat Splendid China, tempat yang akan kami kunjungi nanti malamnya. Namun, karena masih cukup waktu, kami pergi menuju pabrik obat tradisional. Kami dibagi per keluarga dalam ruangan-ruangan, dimana dalam tiap ruangan ada satu orang dokter herbal. Dokter herbal ini mampu mendiagnosis penyakit-penyakit yang ada di dalam tubuh kliennya dan menyarankan obat tradisional yang cocok untuk itu. Sayangnya, hasilnya tidak selalu akurat. Tapi, karena melihat pabrik obat itu, saya jadi melihat bahwa spesialis kedokteran herbal itu sepertinya asyik juga.



Pabrik obat pun kami selesai kunjungi dan kami kembali menuju Splendid China. Splendid China menyajikan 3 pertunjukan. Pertunjukan pertama yaitu atraksi berkuda selama sekitar 15 menit yang cukup keren, namun lebih keren yang saya saksikan 2 tahun lalu. Pertunjukan kedua terletak di dalam ruangan ber-AC, yaitu pertunjukan tarian tradisional selama 1 jam dengan panggung yang super niat menurut saya, mengingatkan saya pada panggung di Mata Elang International Stadium yang saya lihat saat ultah ANTV atau Ecovention Park yang menjadi tempat result and reunion Indonesian Idol 2012. Bayangkan saja, lantai panggungnya bisa bergeser dan ada air terjun, lalu ada efek-efek asap, dan sebagainya. Kami makan malam, dansetelahnya, ada panggung outdoor yang lebih menakjubkan dan tidak terlupakan. Ada efek yang lebih menarik lagi. Misalnya, air mancur menari, gabungan permainan cahaya dengan pemain yang ditarik dengan sling, dan yang paling tak terlupakan, kereta besar yang terdapat kepala naga yang memancarkan kembang api! Sayang sekali, ketiga pertunjukan di Splendid China memakai bahasa Mandarin, jadi saya tak mengerti ceritanya.
Kami pulang cukup malam ketika itu, lalu kembali ke hotel dengan perasaan senang. Karena Lowu Mall masih buka, kami kembali ke tempat itu dan membeli satu koper lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka