Sebagian dari orang-orang penggemar Jejepangan yang ada di MNC. Silakan tebak sendiri, ya. You know who you are. Selanjutnya, saya mengenal GI, yang kemudian mengaku sebagai fujoshi alias penggemar yaoi. Saya sangat kagum, ternyata ada orang yang sealiran dengan saya di fakultas saya ini. Biasanya, fujoshi itu cukup sulit ditemui kecuali di forum animanga menurut saya. Maklum, banyak orang yang tak mengakui bahwa dirinya itu fujoshi, dan banyak orang tidak tampak kalau dia fujoshi walaupun dia sebenarnya adalah fujoshi. Beberapa minggu kemudian, saya menghadapi open recruitment UKM penelitian berupa wawancara dan presentasi suatu kasus. Saat presentasi, karena saya harus rapat untuk panitia kegiatan drama MNC, saya pergi dulu dan baru muncul di akhir-akhir. Saya pun duduk di sebelah orang yang memperkenalkan dirinya sebagai N, dan saya mendapati orang ini sangat unik, terutama dari cara bicaranya. Keesokan harinya adalah hari pertemuan pertama MNC, hari yang sangat saya tunggu karena disana ada orang-orang yang saya temui seperti DI, GI, TAL dan RT-senpai. AS dan FC tidak bergabung di MNC, sayangnya. Ternyata, saya langsung bisa mengenali GI dari pertemuan pertama. Mungkin memang saya ditakdirkan untuk mengenali insting sebagai sesama fujoshi? Saya juga berkenalan dengan orang-orang lainnya disana. Menurut insting saya, cewek-cewek angkatan 2011 yang baru bergabung disana kadar kegemarannya terhadap animanga tidak setinggi cowok-cowoknya. Namun, awalnya saya belum mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan cowok-cowoknya karena pada pertemuan pertama kelasnya dibagi 2, dimana perempuan belajar memakai yukata dan yang laki-laki belajar igo yang diajarkan oleh RT-senpai. Selesai belajar yukata, barulah saya melihat-lihat igo yang sedang diajarkan RT-senpai sembari menunggu pendataan anak-anak yang akan masuk MNC, sedangkan cewek-cewek yang lainnya sedang mengobrol dengan kakak kelas tutor yukata. Di samping meja itu ada kartu yang saya belum tahu namanya. Saya kira itu kartu semacam Yugioh namun gambarnya gambar tokoh-tokoh moe dalam anime/manga/VN seperti Little Busters, Angel Beats, dan seterusnya. Saya lumayan sering melihat orang bermain hal seperti itu di toko barang-barang animanga seperti Anime Machi, namun saya tak menyangka ada orang yang bermain kartu seperti itu di fakultas saya. Ternyata kakak kelas yang bernama RWK-senpai bercerita bahwa kartu itu bernama WS, dan tadi dia bersama N diajari bermain WS oleh si pemilik kartu yang berinisial RC. Saya pun kaget, ternyata ada N di klub tersebut. Ternyata, 2 orang yang waktu itu membaca mangascan TWGOK di perpustakaan adalah N dan RC. Waktu pun berlalu cepat, pertemuan saya terhadap penggemar Jejepangan di kampus saya tidak terlalu banyak bertambah. Saya hanya mendapatkan perubahan kalau saya sering datang ke event Jejepangan bersama teman-teman kampus saya itu. Padahal, dulu saya biasanya datang sendirian untuk kemudian bertemu dengan teman-teman lainnya di TKP. Sekarang, walaupun tak ada yang dikenal di event itu, setidaknya ada teman-teman dari kampus saya yang menemani. Kedekatan saya terhadap penggemar Jejepangan ini pun bertambah, walau tak selalu dalam hal Jejepangan. Misalnya, saya pernah belajar bersama FC di apartemennya saat akhir semester 1 lalu. Atau sekelompok dengan N saat mengerjakan tugas. Atau diajak duduk di deretan paling depan sejak beberapa bulan lalu oleh RC yang mengenalkan saya pada penggemar Jejepangan lainnya yaitu PA. Karena RC dan PA ini sangat pintar, jadi mereka juga membantu mengajari saya. Karena memang seperti yang saya bilang tadi, kadar kegemaran terhadap Jejepangan diantara cewek-cewek tak setinggi yang cowok-cowok, otomatis saya lebih dekat dengan para laki-laki penggemar Jejepangan tersebut. Sempat beberapa kali digosipkan kalau saya pacaran dengan mereka, tapi buat saya kedekatan antara laki-laki dan perempuan itu tak selalu berarti pacaran. Karena jodoh itu akan datang dengan sendirinya. Walau saya sering berpikir untuk punya pacar penggemar Jejepangan dan sudah beberapa kali mewujudkannya, namun buat saya suka Jejepangan atau tidak itu tidak terlalu penting. Hampir lupa, selain RT-senpai, cowok-cowok penggemar Jejepangan di kampus saya ternyata punya spesialisasinya juga sendiri-sendiri. DI ahli dalam mengumpulkan teman yang mungkin sudah sekelas otaku Indonesia, alias penggemar Jejepangan kelas atas. N sepertinya salah satu yang paling banyak menonton anime, dan menjadi tempat rekomendasi soal anime yang bagus di musim mendatang. RC selain bermain WS dan sangat pintar, dia juga lumayan pro bermain osu!, game musik dengan mayoritas lagunya adalah lagu Jepang, satu-satunya game online yang saya mainkan. Nah, sekian cerita saya. Kepanjangan sekali, bukan?
Sebagian dari orang-orang penggemar Jejepangan yang ada di MNC. Silakan tebak sendiri, ya. You know who you are. Selanjutnya, saya mengenal GI, yang kemudian mengaku sebagai fujoshi alias penggemar yaoi. Saya sangat kagum, ternyata ada orang yang sealiran dengan saya di fakultas saya ini. Biasanya, fujoshi itu cukup sulit ditemui kecuali di forum animanga menurut saya. Maklum, banyak orang yang tak mengakui bahwa dirinya itu fujoshi, dan banyak orang tidak tampak kalau dia fujoshi walaupun dia sebenarnya adalah fujoshi. Beberapa minggu kemudian, saya menghadapi open recruitment UKM penelitian berupa wawancara dan presentasi suatu kasus. Saat presentasi, karena saya harus rapat untuk panitia kegiatan drama MNC, saya pergi dulu dan baru muncul di akhir-akhir. Saya pun duduk di sebelah orang yang memperkenalkan dirinya sebagai N, dan saya mendapati orang ini sangat unik, terutama dari cara bicaranya. Keesokan harinya adalah hari pertemuan pertama MNC, hari yang sangat saya tunggu karena disana ada orang-orang yang saya temui seperti DI, GI, TAL dan RT-senpai. AS dan FC tidak bergabung di MNC, sayangnya. Ternyata, saya langsung bisa mengenali GI dari pertemuan pertama. Mungkin memang saya ditakdirkan untuk mengenali insting sebagai sesama fujoshi? Saya juga berkenalan dengan orang-orang lainnya disana. Menurut insting saya, cewek-cewek angkatan 2011 yang baru bergabung disana kadar kegemarannya terhadap animanga tidak setinggi cowok-cowoknya. Namun, awalnya saya belum mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan cowok-cowoknya karena pada pertemuan pertama kelasnya dibagi 2, dimana perempuan belajar memakai yukata dan yang laki-laki belajar igo yang diajarkan oleh RT-senpai. Selesai belajar yukata, barulah saya melihat-lihat igo yang sedang diajarkan RT-senpai sembari menunggu pendataan anak-anak yang akan masuk MNC, sedangkan cewek-cewek yang lainnya sedang mengobrol dengan kakak kelas tutor yukata. Di samping meja itu ada kartu yang saya belum tahu namanya. Saya kira itu kartu semacam Yugioh namun gambarnya gambar tokoh-tokoh moe dalam anime/manga/VN seperti Little Busters, Angel Beats, dan seterusnya. Saya lumayan sering melihat orang bermain hal seperti itu di toko barang-barang animanga seperti Anime Machi, namun saya tak menyangka ada orang yang bermain kartu seperti itu di fakultas saya. Ternyata kakak kelas yang bernama RWK-senpai bercerita bahwa kartu itu bernama WS, dan tadi dia bersama N diajari bermain WS oleh si pemilik kartu yang berinisial RC. Saya pun kaget, ternyata ada N di klub tersebut. Ternyata, 2 orang yang waktu itu membaca mangascan TWGOK di perpustakaan adalah N dan RC. Waktu pun berlalu cepat, pertemuan saya terhadap penggemar Jejepangan di kampus saya tidak terlalu banyak bertambah. Saya hanya mendapatkan perubahan kalau saya sering datang ke event Jejepangan bersama teman-teman kampus saya itu. Padahal, dulu saya biasanya datang sendirian untuk kemudian bertemu dengan teman-teman lainnya di TKP. Sekarang, walaupun tak ada yang dikenal di event itu, setidaknya ada teman-teman dari kampus saya yang menemani. Kedekatan saya terhadap penggemar Jejepangan ini pun bertambah, walau tak selalu dalam hal Jejepangan. Misalnya, saya pernah belajar bersama FC di apartemennya saat akhir semester 1 lalu. Atau sekelompok dengan N saat mengerjakan tugas. Atau diajak duduk di deretan paling depan sejak beberapa bulan lalu oleh RC yang mengenalkan saya pada penggemar Jejepangan lainnya yaitu PA. Karena RC dan PA ini sangat pintar, jadi mereka juga membantu mengajari saya. Karena memang seperti yang saya bilang tadi, kadar kegemaran terhadap Jejepangan diantara cewek-cewek tak setinggi yang cowok-cowok, otomatis saya lebih dekat dengan para laki-laki penggemar Jejepangan tersebut. Sempat beberapa kali digosipkan kalau saya pacaran dengan mereka, tapi buat saya kedekatan antara laki-laki dan perempuan itu tak selalu berarti pacaran. Karena jodoh itu akan datang dengan sendirinya. Walau saya sering berpikir untuk punya pacar penggemar Jejepangan dan sudah beberapa kali mewujudkannya, namun buat saya suka Jejepangan atau tidak itu tidak terlalu penting. Hampir lupa, selain RT-senpai, cowok-cowok penggemar Jejepangan di kampus saya ternyata punya spesialisasinya juga sendiri-sendiri. DI ahli dalam mengumpulkan teman yang mungkin sudah sekelas otaku Indonesia, alias penggemar Jejepangan kelas atas. N sepertinya salah satu yang paling banyak menonton anime, dan menjadi tempat rekomendasi soal anime yang bagus di musim mendatang. RC selain bermain WS dan sangat pintar, dia juga lumayan pro bermain osu!, game musik dengan mayoritas lagunya adalah lagu Jepang, satu-satunya game online yang saya mainkan. Nah, sekian cerita saya. Kepanjangan sekali, bukan?
Komentar