Langsung ke konten utama

Perjalanan Saya Menemui Penggemar Jejepangan di Kampus Saya (3)





















Sebagian dari orang-orang penggemar Jejepangan yang ada di MNC. Silakan tebak sendiri, ya. You know who you are. Selanjutnya, saya mengenal GI, yang kemudian mengaku sebagai fujoshi alias penggemar yaoi. Saya sangat kagum, ternyata ada orang yang sealiran dengan saya di fakultas saya ini. Biasanya, fujoshi itu cukup sulit ditemui kecuali di forum animanga menurut saya. Maklum, banyak orang yang tak mengakui bahwa dirinya itu fujoshi, dan banyak orang tidak tampak kalau dia fujoshi walaupun dia sebenarnya adalah fujoshi. Beberapa minggu kemudian, saya menghadapi open recruitment UKM penelitian berupa wawancara dan presentasi suatu kasus. Saat presentasi, karena saya harus rapat untuk panitia kegiatan drama MNC, saya pergi dulu dan baru muncul di akhir-akhir. Saya pun duduk di sebelah orang yang memperkenalkan dirinya sebagai N, dan saya mendapati orang ini sangat unik, terutama dari cara bicaranya. Keesokan harinya adalah hari pertemuan pertama MNC, hari yang sangat saya tunggu karena disana ada orang-orang yang saya temui seperti DI, GI, TAL dan RT-senpai. AS dan FC tidak bergabung di MNC, sayangnya. Ternyata, saya langsung bisa mengenali GI dari pertemuan pertama. Mungkin memang saya ditakdirkan untuk mengenali insting sebagai sesama fujoshi? Saya juga berkenalan dengan orang-orang lainnya disana. Menurut insting saya, cewek-cewek angkatan 2011 yang baru bergabung disana kadar kegemarannya terhadap animanga tidak setinggi cowok-cowoknya. Namun, awalnya saya belum mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan cowok-cowoknya karena pada pertemuan pertama kelasnya dibagi 2, dimana perempuan belajar memakai yukata dan yang laki-laki belajar igo yang diajarkan oleh RT-senpai. Selesai belajar yukata, barulah saya melihat-lihat igo yang sedang diajarkan RT-senpai sembari menunggu pendataan anak-anak yang akan masuk MNC, sedangkan cewek-cewek yang lainnya sedang mengobrol dengan kakak kelas tutor yukata. Di samping meja itu ada kartu yang saya belum tahu namanya. Saya kira itu kartu semacam Yugioh namun gambarnya gambar tokoh-tokoh moe dalam anime/manga/VN seperti Little Busters, Angel Beats, dan seterusnya. Saya lumayan sering melihat orang bermain hal seperti itu di toko barang-barang animanga seperti Anime Machi, namun saya tak menyangka ada orang yang bermain kartu seperti itu di fakultas saya. Ternyata kakak kelas yang bernama RWK-senpai bercerita bahwa kartu itu bernama WS, dan tadi dia bersama N diajari bermain WS oleh si pemilik kartu yang berinisial RC. Saya pun kaget, ternyata ada N di klub tersebut. Ternyata, 2 orang yang waktu itu membaca mangascan TWGOK di perpustakaan adalah N dan RC. Waktu pun berlalu cepat, pertemuan saya terhadap penggemar Jejepangan di kampus saya tidak terlalu banyak bertambah. Saya hanya mendapatkan perubahan kalau saya sering datang ke event Jejepangan bersama teman-teman kampus saya itu. Padahal, dulu saya biasanya datang sendirian untuk kemudian bertemu dengan teman-teman lainnya di TKP. Sekarang, walaupun tak ada yang dikenal di event itu, setidaknya ada teman-teman dari kampus saya yang menemani. Kedekatan saya terhadap penggemar Jejepangan ini pun bertambah, walau tak selalu dalam hal Jejepangan. Misalnya, saya pernah belajar bersama FC di apartemennya saat akhir semester 1 lalu. Atau sekelompok dengan N saat mengerjakan tugas. Atau diajak duduk di deretan paling depan sejak beberapa bulan lalu oleh RC yang mengenalkan saya pada penggemar Jejepangan lainnya yaitu PA. Karena RC dan PA ini sangat pintar, jadi mereka juga membantu mengajari saya. Karena memang seperti yang saya bilang tadi, kadar kegemaran terhadap Jejepangan diantara cewek-cewek tak setinggi yang cowok-cowok, otomatis saya lebih dekat dengan para laki-laki penggemar Jejepangan tersebut. Sempat beberapa kali digosipkan kalau saya pacaran dengan mereka, tapi buat saya kedekatan antara laki-laki dan perempuan itu tak selalu berarti pacaran. Karena jodoh itu akan datang dengan sendirinya. Walau saya sering berpikir untuk punya pacar penggemar Jejepangan dan sudah beberapa kali mewujudkannya, namun buat saya suka Jejepangan atau tidak itu tidak terlalu penting. Hampir lupa, selain RT-senpai, cowok-cowok penggemar Jejepangan di kampus saya ternyata punya spesialisasinya juga sendiri-sendiri. DI ahli dalam mengumpulkan teman yang mungkin sudah sekelas otaku Indonesia, alias penggemar Jejepangan kelas atas. N sepertinya salah satu yang paling banyak menonton anime, dan menjadi tempat rekomendasi soal anime yang bagus di musim mendatang. RC selain bermain WS dan sangat pintar, dia juga lumayan pro bermain osu!, game musik dengan mayoritas lagunya adalah lagu Jepang, satu-satunya game online yang saya mainkan. Nah, sekian cerita saya. Kepanjangan sekali, bukan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka