Langsung ke konten utama

Gr*media


Udah pernah nulis ini belum ya?

Yah, intinya saya cuma pengen menulis tentang toko buku favorit saya ini. Gr*media namanya (disensor, tapi semuanya pasti udah tau, liat dong gambarnya.. XP). Walau ada toko buku lainnya seperti G*nung Ag*ng, P*perclip, K*nokuniya, P*riplus, dll, tapi menurut saya Gr*media tetep yang paling keren.

Pertama, Gr*media punya penerbit, jadi pastinya semua buku terbitan Gr*media (dan jumlahnya super banyak itu) dijual di Gr*media, walau buku penerbit lain juga dijual disana. Buku baru di Gr*media terhitung paling lengkap dibanding toko buku lainnya (dengan catatan: bahasa Indonesia dan kategorinya umum. Jangan harap bisa menemukan buku berbahasa Rusia atau komik yaoi, misalnya *plak). Rasanya kalau ngeliat buku kita dijual di Gr*media, tak sesenang jika melihat buku kita dijual di toko buku lain. Ada kebanggaan tersendiri kalau melihat buku kita dijual di toko selain Gr*media. "Wah, buku gua pemasarannya luas juga, ya? Sampai dijual di toko (nama toko buku selain Gr*media) juga. Mantep!"

Kedua, Gr*media sering adain diskon, dan diskonnya lumayan mantep. Kalau beruntung, Anda dapat mendapatkan buku bagus dengan harga super murah. Misalnya, buku Detik Terakhir karya Alberthiene Indah yang sedang didiskon di beberapa Gr*media yang saya temui, dijual dengan harga Rp 7.500,00 atau Rp 10.000,00 (saya lupa). Saya sampai terpana ketika melihat buku itu di rak diskon. Saya pernah membaca buku itu, dan buku itu SANGAT bagus. Atau buku berjudul XX yang pernah saya resensikan di blog ini, yang juga didiskon. Kok bisa didiskon, ya?

Ketiga, atmosfernya sangat nyaman untuk belanja buku maupun hunting buku untuk dibaca gratis. Dimanapun Gr*media yang saya kunjungi (saya sudah mengunjungi Gr*media di kota Padang, Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Depok, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar), semuanya menyajikan atmosfer yang sama: tempat ber-AC dengan lampu terang dan surga buku yang modern, tidak seperti perpustakaan pada umumnya yang berkesan angker. Sayangnya ada musiknya, dimana saya sebenarnya menganggap musik itu membangkitkan mood untuk menulis dan bukannya membaca. Jadi, ya, kalau membaca buku yang terlalu tebal di Gr*media dan lagi ada musiknya, kadang saya suka ga konsen baca. Mendingan beli. (Apakah ini strategi Gr*media untuk menarik pembeli? Hoho....)

Begitulah kira-kira alasan saya betah ke Gr*media dan betah berlama-lama disana. Apa kalian juga senang kesana? Hehehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu...

Mengenang Preklinik Fk Atmajaya (2): Objective Structural Clinical Examination, Student Oral Case Analysis, dan Karya Tulis Ilmiah

Inilah tiga ujian besar yang dihadapi oleh anak FK Atma. Ujian skill yang disingkat OSCE, diadakan tiap semester. Dan ujian teori lisan yaitu SOCA, diadakan tiap tahun pada semester genap. Khusus semester 7, diadakan ujian gabungan OSCE dan SOCA yang dinamakan OSCA. Satu lagi, karya tulis ilmiah alias KTI alias skripsi. OSCE menguji skill yang telah dipelajari di skill lab selama 1 semester yang telah dipilihkan oleh tim penguji. Khusus semester 7, OSCE menguji skill selama 7 semester (namun sekali lagi, tidak semua). Sistem OSCE ini berupa pos-pos. Satu pos menguji satu skill dengan waktu 5 menit atau 10 menit tergantung skillnya. Ketika saya semester 6, peraturan ini diubah menjadi satu pos waktunya 10 menit, dan dalam 1 pos dapat ada 1-2 skill. Jadi kita tidak bisa menebak berapa skill yang diujikan. Sebelum ujian, peserta dikumpulkan di ruang karantina dan kemudian dipanggil sesuai kloter. Peserta dalam satu kloter dapat ujian di 4 lokasi berbeda yang dibagi menurut absen. Kem...

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan...