Acara sudah tinggal menghitung hari. Izin pun akhirnya sudah turun dan dipegang Astari. Attending list 500 orang lebih, dan karena keterbatasan (max 50 peserta), maka yang mendaftar cuma boleh 30 orang sehari. Pendaftar pun berbondong-bondong walau tak seantusias di event FB.
Di saat itu, salah satu teman saya ingin ikut dalam acara tersebut. Saya pun berkata pada orangtua saya bahwa dia ingin ikut event tersebut. Akhirnya orangtua saya percaya dan mengizinkan saya ikut bersama teman saya itu...
Saya pun sangat senang. Mulailah saya bekerja untuk mewujudkan cosplay saya dalam waktu yang terbatas. Membuat properti, memadupadankan baju milik adik (crossdress saya...), dan lain-lain.
Pada saat pendaftaran dibuka, saya meminta teman saya mendaftar, tapi ternyata sampai akhir dia tidak ikut mendaftar. Sedangkan, H -1 saya sudah ditelpon panitia lainnya untuk melakukan ini itu. Saya pun bingung dan tenggelam dalam kekhawatiran. Bisa ikut gak ya? Saya pun menelpon Benaya dan akhirnya nama teman saya itu dimasukkan di dalam waiting list. Artinya, datang syukur, ga datang juga gapapa. Karena teman saya itu sepanjang H -1 benar-benar tak bisa dihubungi. Sekalinya jawab, lewat BBM dan saya tak menerima BBM-nya.
Hari H pun akhirnya tiba. Malam sebelumnya saya telah berkemas (dan sampai saat tulisan ini dibuat jam 11 malam, isi tas itu sama sekali belum saya bongkar), menyiapkan semuanya, mulai dari properti, kostum, sampai make-up. Rasanya senang, walau sedikit khawatir (karena teman saya kehadirannya tak jelas), impian saya akan terwujud hari ini. Impian yang sudah saya rencanakan sejak kurang lebih sebulan yang lalu. Belum lagi, SEHARUSNYA hari ini menjadi titik awal perjalanan cosplay saya yang sejak beberapa tahun belakangan stop sama sekali. First cosplay after several years past.
Saya masih berusaha menelpon teman saya itu, dan akhirnya saya menerima SMS jam setengah tujuh pagi, pas saya mau berangkat sekolah (sebelumnya saya rencanakan sekolah dulu hari ini, lalu pergi bersama teman saya itu) bahwa dia tak jadi ikut bersama saya.
Saya pun bingung, haruskah memberitahukan ini kepada orangtua saya? Awalnya, saya berencana nekat untuk tetap pergi dan berpura-pura teman saya ada disana. Namun, dengan pertimbangan "orang tua saya sudah berjanji akan menjemput saya di event tersebut, sehingga kalau ketahuan ga ada teman saya itu bisa2 saya ga boleh cosplay untuk selamanya" akhirnya saya pun dengan sangat amat terpaksa memberitahukan kabar buruk itu pada orangtua saya.
Orangtua saya sempat ingin mengantar saya ke TKP, tapi saya tolak, untuk alasan yang tidak bisa saya ceritakan (kalau saya ceritakan bisa-bisa blog ini dihack oleh pihak tertentu, dan saya masih sayang blog saya ini =w=).
Akhirnya, saya pun memulai hari saya seperti biasa. Berangkat ke sekolah, setelah sebelumnya sempat melihat status FB Kaname tentang acara kami yang membuat saya iri. Namun saya sadar, saya bagaimanapun tak ingin mengecewakan para panitia dan peserta. Saya mengirim SMS permohonan maaf ke panitia yang saya punya dan simpan nomornya (maaf bagi yang tidak menerima...) dan juga ke salah satu peserta yang merupakan teman forum. Dan saya, diam-diam telah merencanakan sesuatu di balik ini semua.
-bersambung ke part 3-
Di saat itu, salah satu teman saya ingin ikut dalam acara tersebut. Saya pun berkata pada orangtua saya bahwa dia ingin ikut event tersebut. Akhirnya orangtua saya percaya dan mengizinkan saya ikut bersama teman saya itu...
Saya pun sangat senang. Mulailah saya bekerja untuk mewujudkan cosplay saya dalam waktu yang terbatas. Membuat properti, memadupadankan baju milik adik (crossdress saya...), dan lain-lain.
Pada saat pendaftaran dibuka, saya meminta teman saya mendaftar, tapi ternyata sampai akhir dia tidak ikut mendaftar. Sedangkan, H -1 saya sudah ditelpon panitia lainnya untuk melakukan ini itu. Saya pun bingung dan tenggelam dalam kekhawatiran. Bisa ikut gak ya? Saya pun menelpon Benaya dan akhirnya nama teman saya itu dimasukkan di dalam waiting list. Artinya, datang syukur, ga datang juga gapapa. Karena teman saya itu sepanjang H -1 benar-benar tak bisa dihubungi. Sekalinya jawab, lewat BBM dan saya tak menerima BBM-nya.
Hari H pun akhirnya tiba. Malam sebelumnya saya telah berkemas (dan sampai saat tulisan ini dibuat jam 11 malam, isi tas itu sama sekali belum saya bongkar), menyiapkan semuanya, mulai dari properti, kostum, sampai make-up. Rasanya senang, walau sedikit khawatir (karena teman saya kehadirannya tak jelas), impian saya akan terwujud hari ini. Impian yang sudah saya rencanakan sejak kurang lebih sebulan yang lalu. Belum lagi, SEHARUSNYA hari ini menjadi titik awal perjalanan cosplay saya yang sejak beberapa tahun belakangan stop sama sekali. First cosplay after several years past.
Saya masih berusaha menelpon teman saya itu, dan akhirnya saya menerima SMS jam setengah tujuh pagi, pas saya mau berangkat sekolah (sebelumnya saya rencanakan sekolah dulu hari ini, lalu pergi bersama teman saya itu) bahwa dia tak jadi ikut bersama saya.
Saya pun bingung, haruskah memberitahukan ini kepada orangtua saya? Awalnya, saya berencana nekat untuk tetap pergi dan berpura-pura teman saya ada disana. Namun, dengan pertimbangan "orang tua saya sudah berjanji akan menjemput saya di event tersebut, sehingga kalau ketahuan ga ada teman saya itu bisa2 saya ga boleh cosplay untuk selamanya" akhirnya saya pun dengan sangat amat terpaksa memberitahukan kabar buruk itu pada orangtua saya.
Orangtua saya sempat ingin mengantar saya ke TKP, tapi saya tolak, untuk alasan yang tidak bisa saya ceritakan (kalau saya ceritakan bisa-bisa blog ini dihack oleh pihak tertentu, dan saya masih sayang blog saya ini =w=).
Akhirnya, saya pun memulai hari saya seperti biasa. Berangkat ke sekolah, setelah sebelumnya sempat melihat status FB Kaname tentang acara kami yang membuat saya iri. Namun saya sadar, saya bagaimanapun tak ingin mengecewakan para panitia dan peserta. Saya mengirim SMS permohonan maaf ke panitia yang saya punya dan simpan nomornya (maaf bagi yang tidak menerima...) dan juga ke salah satu peserta yang merupakan teman forum. Dan saya, diam-diam telah merencanakan sesuatu di balik ini semua.
-bersambung ke part 3-
Komentar