Langsung ke konten utama

Kisah Sedih (?) di Hari Sabtu (2)

Acara sudah tinggal menghitung hari. Izin pun akhirnya sudah turun dan dipegang Astari. Attending list 500 orang lebih, dan karena keterbatasan (max 50 peserta), maka yang mendaftar cuma boleh 30 orang sehari. Pendaftar pun berbondong-bondong walau tak seantusias di event FB.
Di saat itu, salah satu teman saya ingin ikut dalam acara tersebut. Saya pun berkata pada orangtua saya bahwa dia ingin ikut event tersebut. Akhirnya orangtua saya percaya dan mengizinkan saya ikut bersama teman saya itu...
Saya pun sangat senang. Mulailah saya bekerja untuk mewujudkan cosplay saya dalam waktu yang terbatas. Membuat properti, memadupadankan baju milik adik (crossdress saya...), dan lain-lain.
Pada saat pendaftaran dibuka, saya meminta teman saya mendaftar, tapi ternyata sampai akhir dia tidak ikut mendaftar. Sedangkan, H -1 saya sudah ditelpon panitia lainnya untuk melakukan ini itu. Saya pun bingung dan tenggelam dalam kekhawatiran. Bisa ikut gak ya? Saya pun menelpon Benaya dan akhirnya nama teman saya itu dimasukkan di dalam waiting list. Artinya, datang syukur, ga datang juga gapapa. Karena teman saya itu sepanjang H -1 benar-benar tak bisa dihubungi. Sekalinya jawab, lewat BBM dan saya tak menerima BBM-nya.

Hari H pun akhirnya tiba. Malam sebelumnya saya telah berkemas (dan sampai saat tulisan ini dibuat jam 11 malam, isi tas itu sama sekali belum saya bongkar), menyiapkan semuanya, mulai dari properti, kostum, sampai make-up. Rasanya senang, walau sedikit khawatir (karena teman saya kehadirannya tak jelas), impian saya akan terwujud hari ini. Impian yang sudah saya rencanakan sejak kurang lebih sebulan yang lalu. Belum lagi, SEHARUSNYA hari ini menjadi titik awal perjalanan cosplay saya yang sejak beberapa tahun belakangan stop sama sekali. First cosplay after several years past.
Saya masih berusaha menelpon teman saya itu, dan akhirnya saya menerima SMS jam setengah tujuh pagi, pas saya mau berangkat sekolah (sebelumnya saya rencanakan sekolah dulu hari ini, lalu pergi bersama teman saya itu) bahwa dia tak jadi ikut bersama saya.
Saya pun bingung, haruskah memberitahukan ini kepada orangtua saya? Awalnya, saya berencana nekat untuk tetap pergi dan berpura-pura teman saya ada disana. Namun, dengan pertimbangan "orang tua saya sudah berjanji akan menjemput saya di event tersebut, sehingga kalau ketahuan ga ada teman saya itu bisa2 saya ga boleh cosplay untuk selamanya" akhirnya saya pun dengan sangat amat terpaksa memberitahukan kabar buruk itu pada orangtua saya.
Orangtua saya sempat ingin mengantar saya ke TKP, tapi saya tolak, untuk alasan yang tidak bisa saya ceritakan (kalau saya ceritakan bisa-bisa blog ini dihack oleh pihak tertentu, dan saya masih sayang blog saya ini =w=).
Akhirnya, saya pun memulai hari saya seperti biasa. Berangkat ke sekolah, setelah sebelumnya sempat melihat status FB Kaname tentang acara kami yang membuat saya iri. Namun saya sadar, saya bagaimanapun tak ingin mengecewakan para panitia dan peserta. Saya mengirim SMS permohonan maaf ke panitia yang saya punya dan simpan nomornya (maaf bagi yang tidak menerima...) dan juga ke salah satu peserta yang merupakan teman forum. Dan saya, diam-diam telah merencanakan sesuatu di balik ini semua.
-bersambung ke part 3-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka