Ternyata di lantai 2 sudah ada banyak orang, dan saya bertemu mantan teman sekolah saya disana. Saya pun menuju ke depan ruangan tes saya, lalu membaca-baca lagi Biologi kelas 2 yang sebenarnya tak terlalu ada gunanya. Setelah beberapa lama, pintu ruangan tes mulai dibuka dan saya serta beberapa lainnya mulai masuk ke ruangan.
Ruangan tes itu lumayan dingin, tapi untung saya mendapat tempat cukup jauh dari AC. Dan pertama kali sebetulnya saya salah tempat, main duduk saja padahal itu tempat duduk orang. XD Tiba-tiba, saat saya baru masuk, saya mendengar bunyi sirene. Oh, ternyata itu suara bel. Sebenarnya saya sudah menduga, sih, mengingat saya pernah membacanya di blog orang entah siapa. Tapi tetap saja saya tak menyangka bahwa bunyinya persis sirene pemadam kebakaran (atau sirene ambulans? atau sirene mobil polisi? tak terlalu ingat juga saya... ah sudahlah itu tak penting).
Tes pertama adalah tes Biologi. Tes ini dikerjakan di LJK yang bulatannya lebih besar dari bulatan LJK pada umumnya (sekitar 1 mm lebih besar saya rasa, tapi sudahlah itu juga tak penting). Kertas soal Biologi persis seperti brosur catering atau semacamnya yang dicetak di kertas concorde. Kebetulan, waktu itu punya saya sudah ada isinya. Tapi berhubung saya orang yang jujur (?) maka saya melaporkannya ke pengawas bahwa kertas soal yang saya pegang itu sudah ada isinya (kalau dipikir-pikir sekarang, sayang juga ya... XP). Pengawas pun segera mengganti kertas soal dengan yang baru.
Tes Biologi itu lumayan gampang, cuma ada satu soal yang saya sungguh amat sangat menyesal sekali. Harusnya saya bisa soal itu, tapi karena kecerobohan saya jadi saya salah. Mohon maaf, saya tak bisa membocorkan soal itu, biarpun saya tadi sempat menulisnya tapi saya hapus lagi (penulis entri ini kok geje ya).
Selesai tes Biologi langsung dilanjutkan tes Bahasa Inggris. Kali ini bentuknya buku tipis seperti yang kita dapat kalau mau tes IQ. Isinya ada bacaan, ada grammar. Saya tak bisa membeberkan lebih jauh. Intinya, susah-susah gampang, atau gampang-gampang susah, sama saja lah. Tapi vocabnya tak susah-susah amat, kok. Setelah itu dilanjutkan istirahat 15 menit.
Tes berikutnya adalah TPA. TPA ini mirip sekali dengan tes IQ. Kuncinya kalau mau bisa mengerjakan: sering-sering saja isi TTS di koran-koran... Itu salah satu bentuk latihannya. Setelah itu di bagian belakang ada Matematika yang gampaaaanngg sekali (tidak lebay). Tanpa menghitung saja kita sudah bisa mengerjakannya (bagi yang sudah pernah mengerjakan pasti tahu maksud dari kalimat ini). Kebetulan saya punya waktu untuk mengecek lagi di bagian matematika gampang ini, dan sepertinya benar semua. -w-
Setelah istirahat 30 menit, dilanjutkan dengan tes terakhir yakni tes kepribadian. Tes ini terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama adalah mengisi 76 pernyataan dengan benar atau salah, sesuai dengan kepribadian kita. Bagian kedua adalah Wartegg Test yakni mengisi 8 kotak dengan gambar-gambar, yang saya tak tahu apa maksudnya. Bagian ketiga adalah bagian yang paling saya sukai dari tiap tes semacam ini, yakni menciptakan OC alias menggambar orang lengkap dengan karakternya. Sedikit share, dalam waktu 6 bulan terakhir saya 3 kali ikut tes menciptakan OC (original character), dan 3 kali itu pula saya menciptakan 3 karakter yang sangat berbeda. Tes pertama, saya menggambar tokoh yang sudah pernah ada di novel saya, yakni Christin. Tes kedua, saya menggambar Claire Viannella, seorang dandere yang imut. Tes ketiga yang digunakan untuk tes masuk ini, saya menggambar Viana de la Rosa, putri kerajaan berumur 14 tahun yang sekilas mirip Kotobuki Tsumugi *plak*. Dan tentu saja karakter-karakter ini akan saya gunakan dalam karangan saya... XD
Ruangan tes itu lumayan dingin, tapi untung saya mendapat tempat cukup jauh dari AC. Dan pertama kali sebetulnya saya salah tempat, main duduk saja padahal itu tempat duduk orang. XD Tiba-tiba, saat saya baru masuk, saya mendengar bunyi sirene. Oh, ternyata itu suara bel. Sebenarnya saya sudah menduga, sih, mengingat saya pernah membacanya di blog orang entah siapa. Tapi tetap saja saya tak menyangka bahwa bunyinya persis sirene pemadam kebakaran (atau sirene ambulans? atau sirene mobil polisi? tak terlalu ingat juga saya... ah sudahlah itu tak penting).
Tes pertama adalah tes Biologi. Tes ini dikerjakan di LJK yang bulatannya lebih besar dari bulatan LJK pada umumnya (sekitar 1 mm lebih besar saya rasa, tapi sudahlah itu juga tak penting). Kertas soal Biologi persis seperti brosur catering atau semacamnya yang dicetak di kertas concorde. Kebetulan, waktu itu punya saya sudah ada isinya. Tapi berhubung saya orang yang jujur (?) maka saya melaporkannya ke pengawas bahwa kertas soal yang saya pegang itu sudah ada isinya (kalau dipikir-pikir sekarang, sayang juga ya... XP). Pengawas pun segera mengganti kertas soal dengan yang baru.
Tes Biologi itu lumayan gampang, cuma ada satu soal yang saya sungguh amat sangat menyesal sekali. Harusnya saya bisa soal itu, tapi karena kecerobohan saya jadi saya salah. Mohon maaf, saya tak bisa membocorkan soal itu, biarpun saya tadi sempat menulisnya tapi saya hapus lagi (penulis entri ini kok geje ya).
Selesai tes Biologi langsung dilanjutkan tes Bahasa Inggris. Kali ini bentuknya buku tipis seperti yang kita dapat kalau mau tes IQ. Isinya ada bacaan, ada grammar. Saya tak bisa membeberkan lebih jauh. Intinya, susah-susah gampang, atau gampang-gampang susah, sama saja lah. Tapi vocabnya tak susah-susah amat, kok. Setelah itu dilanjutkan istirahat 15 menit.
Tes berikutnya adalah TPA. TPA ini mirip sekali dengan tes IQ. Kuncinya kalau mau bisa mengerjakan: sering-sering saja isi TTS di koran-koran... Itu salah satu bentuk latihannya. Setelah itu di bagian belakang ada Matematika yang gampaaaanngg sekali (tidak lebay). Tanpa menghitung saja kita sudah bisa mengerjakannya (bagi yang sudah pernah mengerjakan pasti tahu maksud dari kalimat ini). Kebetulan saya punya waktu untuk mengecek lagi di bagian matematika gampang ini, dan sepertinya benar semua. -w-
Setelah istirahat 30 menit, dilanjutkan dengan tes terakhir yakni tes kepribadian. Tes ini terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama adalah mengisi 76 pernyataan dengan benar atau salah, sesuai dengan kepribadian kita. Bagian kedua adalah Wartegg Test yakni mengisi 8 kotak dengan gambar-gambar, yang saya tak tahu apa maksudnya. Bagian ketiga adalah bagian yang paling saya sukai dari tiap tes semacam ini, yakni menciptakan OC alias menggambar orang lengkap dengan karakternya. Sedikit share, dalam waktu 6 bulan terakhir saya 3 kali ikut tes menciptakan OC (original character), dan 3 kali itu pula saya menciptakan 3 karakter yang sangat berbeda. Tes pertama, saya menggambar tokoh yang sudah pernah ada di novel saya, yakni Christin. Tes kedua, saya menggambar Claire Viannella, seorang dandere yang imut. Tes ketiga yang digunakan untuk tes masuk ini, saya menggambar Viana de la Rosa, putri kerajaan berumur 14 tahun yang sekilas mirip Kotobuki Tsumugi *plak*. Dan tentu saja karakter-karakter ini akan saya gunakan dalam karangan saya... XD
Komentar
Trus mat nya bneran gampang atau susah kak?
terus itu mat nya "gampang" atau gampang?