Langsung ke konten utama

Children of Heaven


Penulis: Enang Rokajat Asura
Penerbit: Edelweiss


Ali dan Zahra adalah kakak-beradik yang datang dari keluarga miskin. Mereka masing-masing hanya memiliki sepasang sepatu. Suatu kali, sepatu Zahra rusak dan Ali hendak memperbaikinya ke tukang sol sepatu. Tapi ketika pulang dari memperbaiki sepatu, sepatu itu tertinggal di penjual sayuran dan dibawa oleh pemulung. Zahra marah kepada Ali karena Ali telah menghilangkan sepatu satu-satunya itu. Mereka juga tak mungkin meminta sepatu pada ayahnya karena ayah mereka hanya bekerja sebagai pegawai rendahan di kantor, ibu mereka sedang sakit, dan mereka mempunyai adik yang masih kecil. Akhirnya Ali menawarkan solusi pada Zahra untuk memakai sepatunya tiap kali ke sekolah, jadi mereka bergantian sepatu.
Suatu kali Zahra melihat sepatunya dipakai oleh seorang anak di sekolahnya. Tapi setelah mengetahui anak tersebut mempunyai ayah yang buta, Zahra kasihan padanya dan membiarkan sepatu itu dipakai anak itu.
Di kesempatan lain, Ali melihat ada perlombaan lari. Melihat hadiah untuk juara ketiga adalah sepasang sepatu, Ali menjadi ingin ikut lomba itu, sekaligus menebus kesalahannya pada Zahra.

Kelebihan: diceritakan dengan sederhana, tapi menyentuh

Kekurangan: karena diadaptasi dari film, jadi ada beberapa yang kurang sesuai. Misalnya, adik Ali dan Zahra yang di novelnya tetap tidak diberi nama, jadi agak janggal. Endingnya juga agak menggantung


Nilai: 8/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu...

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan...

Mengenang Preklinik FK Atmajaya (1): Problem Based Learning dan Skill Lab

Dikarenakan traffic blog saya terhadap keyword "FK Atmajaya" cukup tinggi, akhirnya saya iseng bikin ginian. Lumayan untuk mengenang masa preklinik berhubung saya hampir menyelesaikannya. Jadi, di FK Atma itu selain ada kuliah biasa, juga ada Problem Based Learning(PBL) dan Skill Lab (SL). Apakah itu? PBL, atau mungkin di tempat lain disebut diskusi atau tutorial, adalah suatu studi kasus yang dilakukan secara berkelompok. Di FK Atma, PBL menggunakan metode seven steps dan terdiri atas 2 kali pertemuan, dengan rincian: Pertemuan 1: 1. Klarifikasi istilah yang kurang jelas atau kurang dimengerti 2. Menentukan masalah dalam skenario 3. Brainstorming untuk menjawab masalah menggunakan prior knowledge 4. Diskusi terhadap hasil brainstorming dan membuat skema diskusi hari itu 5. Menentukan learning objective, yaitu apa yang harus dipelajari lagi hari itu dan untuk pertemuan 2 Pertemuan 2: 6. Belajar mandiri 7. Memaparkan hasil yang sudah dipelajari dari belajar mandir...