Langsung ke konten utama

Pengenalan Dunia Kerja Part 2

Hari keempat..

Seperti hari pertama, saya dijemput di Mal Kelapa Gading lalu kami semua berangkat ke bandara menggunakan mobil jemputan dari daerah Rawamangun.

Tiba di sana, saya dan 4 orang lainnya pergi ke kantor kepala balai karantina untuk menyerahkan plakat. Tidak seperti kantor kepala bagian atau kantor yang lainnya di balai ini, kantor kepala balai ini berkarpet dan mempunyai TV layar datar.

Setelah berfoto dan menyerahkan plakat, kami meninggalkan kantor dan menuju ke instalansi karantina hewan. Lalu kami segera menuju ke bagian instalasi kucing.

Pertama, tugas kami adalah memberi makanan dan minuman untuk kucing2 yang ada di sana.*jumlahnya 11 ekor* Kemudian, setelah menunggu beberapa lama, kami diajak untuk membersihkan kucing2 yang ada.


-mohon perhatiannya sebentar-
Oh iya...
Lupa ditampilkan di part 1..
Jadi, instalasi karantina itu maksudnya adalah untuk menguji apakah hewan/tumbuhan yang didatangkan dari luar negeri/daerah itu sehat atau tidak. Untuk itu, mereka harus dititipkan di instalasi selama +/- 14 hari.


-kembali ke cerita sebelumnya-
Nah, saat kami akan memandikan salah satu kucing yang ada *dimana katanya kucing itu adalah milik kepala balai karantina*.. muncullah 2 orang tamu dari luar negeri ( 1 dari negara barat, 1 lagi dari negara Asia, tapi ga tau 2-2nya tepatnya dari negara mana) yang akan menengok 5 ekor kucingnya.

Tak lama kemudian, saat kami sedang mengeringkan bulu kucing dengan hair dryer, tamu itu pulang.

Lalu, setelah memandikan kucing itu, kami membersihkan kucing2 lainnya, kecuali 5 kucing milik tamu luar itu.

Setelah itu kami berkumpul di ruang sebelah laboratorium untuk makan siang.

Dan tibalah kejadian paling menarik yang saya lihat hari ini.

Datang 2 orang, sepertinya ibu dan 1 orang anak perempuannya, ke instalasi.

Ternyata orang itu, setelah ditanyakan, merupakan pemilik dari kucing paling galak di instlasi. Dan yang mengejutkan adalah, orang itu adalah orang Jepang yang berbahasa Inggris ala Jepang *bagi yang sering menonton film2 atau mendengarkan lagu2 Jepang pasti mengerti apa yang saya maksud*, dan tidak bisa berbahasa Indonesia.
Sebenarnya saya ingin mengajaknya bercakap2 namun apa daya kemampuan bahasa Jepang saya masih amat sangat rendah T.T

Saya sendiri melihat anak perempuan Jepang itu berbicara pada petugas lab dengan bahasa Inggris ala Jepang yang terpatah2.. *sepertinya, karena saya tak begitu dengar*

Setelah makan siang, kami menuju ke instalasi tumbuhan untuk sekadar melihat2. Ternyata instalasi tumbuhan adalah berupa semacam rumah kaca. Namun, menurut saya, instalasi ini lebih tidak menarik dibandingkan instalasi hewan.

Dan berakhirlah perjalanan saya hari ini..

Komentar

chezm0th mengatakan…
wew
kuciing
lucu" ga?
warna apa aja?
ada yang hitam?
ada yang oranye?
haha

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka