Langsung ke konten utama

Pelatihan Jurnalistik-Review Singkat

Yaaaa.. lagi2 kegiatan di luar pelajaran sekolah.. yang sepintas (mungkin) kelihatan tak ada gunanya.. tapi (katanya) ada gunanya..
Dan yang kali ini saya yakin pasti ada gunanya (terutama untuk saya sendiri sih).. yakni pelatihan jurnalistik..

Hari pertama..
Kami (murid2 kelas X) masuk jam 08.30 pagi.. Lalu berkumpul di aula lantai 3..

Di sana ada 4 pelatih yang mendampingi kami sepanjang 4 hari ini.

Lalu kami diberikan pengarahan tentang cara membuat berita dan lain sebagainya. Kami juga dibentuk kelompok2 beranggotakan 7-9 orang yang dibuat berdasarkan nomor urut absen. Kelompok2 itu nantinya akan membuat 1 halaman koran.

Hari kedua...
Kami lagi2 diberikan teori mengenai cara membuat koran. Setelah istirahat kedua, kami masing2 diberikan 2 lembar kertas untuk draft koran. Lembar pertama digunakan untuk menyusun layout koran (dimana letak judul, dimana letak headline, dimana letak foto, dsb), sedangkan lembar kedua untuk menempelkan berita2 yang sudah dibuat dengan berdasarkan kolom2 yang ada di lembar pertama.

Hari ketiga...
Masing2 dari kelompok kecil mengadakan penelitian lapangan. Ada yang mewawancara narasumber, ada yang mengetik berita, ada yang menyusun berita menjadi kolom2 seperti di koran2. Ada pula yang kebagian memotret. Hari ini semua kelompok full bekerja menyelesaikan 1 halaman koran itu.

Hari keempat..
Pagi hari, kelompok2 kecil menyelesaikan tahap akhir pembuatan koran, yaitu mencetak berita dan foto yang telah dikumpulkan, mengguntingnya sesuai ukuran kolom lalu menempelkannya. Kedengarannya gampang tapi ternyata tak semudah itu. Karena dari 25 kelompok yang ada, bahkan ada 1 kelompok yang belum menyelesaikan koran mereka. Kemudian setelah batas waktu yang ditentukan, koran2 tersebut dipajang di lorong sekolah untuk kemudian dinilai para dewan juri yang terdiri atas guru2.
Kemudian anak2 dikumpulkan di bangsal olahraga untuk kemudian diberikan evaluasi mengenai pembuatan koran+sharing. Setelah istirahat, diadakan pengumuman pemenang dan komentar dari para dewan juri. Walaupun kelompok saya tak menang, tapi setidaknya kami sudah berusaha.

Oh iya, selama 4 hari pelatihan, masing2 dari kelompok mendapatkan koran Kompas gratis yang terbit pada hari itu, 3 koran 1 kelompok. Tapi pada hari keempat, tiap anak mendapatkan 1 koran.

Mungkin ada yang bilang pelatihan ini kurang bermanfaat, namun menurut saya, pelatihan jurnalistik ini adalah pelatihan yang sangat menyenangkan dan bermanfaat. Mungkin karena saya berminat dalam bidang tulis menulis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka