Pagi ini, saya sarapan di restoran hotel yang kecil, dengan makanan yang biasa saja. Dalam hati, saya bersyukur pesawat dibatalkan waktu itu. Setidaknya saya tak perlu menginap di sini 2 hari.
Hari keempat saya di Korea adalah tur keliling kota Seoul. Kami mengawali hari kami dengan tur ke pabrik ginseng. Ginseng Korea memiliki keistimewaan yaitu bersifat netral, tidak seperti ginseng China yang bersifat panas atau ginseng Amerika yang bersifat dingin, sehingga bisa dimakan oleh penderita penyakit apapun.
Di pabrik ginseng yang terletak sebelah showroom mobil itu, kami diberikan penjelasan mengenai ginseng dan diberikan minum teh ginseng. Ternyata, harga ginseng itu sangat mahal, lebih mahal dari tablet yang saya pakai untuk menulis entri ini. Namun, karena khasiatnya yang sudah terkenal, akhirnya masing-masing peserta tur membeli ginseng.
Hari keempat saya di Korea adalah tur keliling kota Seoul. Kami mengawali hari kami dengan tur ke pabrik ginseng. Ginseng Korea memiliki keistimewaan yaitu bersifat netral, tidak seperti ginseng China yang bersifat panas atau ginseng Amerika yang bersifat dingin, sehingga bisa dimakan oleh penderita penyakit apapun.
Di pabrik ginseng yang terletak sebelah showroom mobil itu, kami diberikan penjelasan mengenai ginseng dan diberikan minum teh ginseng. Ternyata, harga ginseng itu sangat mahal, lebih mahal dari tablet yang saya pakai untuk menulis entri ini. Namun, karena khasiatnya yang sudah terkenal, akhirnya masing-masing peserta tur membeli ginseng.
Pabrik ginseng
Perjalanan kami dilanjutkan ke sebuah toko kosmetik. Di perjalanan, saya melihat iklan Gary dari Running Man mengiklankan produk Mizuno. Dia terlihat lebih keren daripada biasanya. Saat kami sampai di toko kosmetik, kami diberikan demo beberapa produk, seperti pelembab, BB cream, dan sebagainya. Namun, saya tidak membeli apa-apa di toko kosmetik tersebut.
Setelah itu, kami makan siang. Makan siang kali ini sangat enak. Seporsi besar bulgogi dihidangkan di meja kami masing-masing. Rasanya enak sekali, sampai saya menghabiskan 2 porsi bulgogi bersama dengan 2 anggota keluarga saya yang semeja dengan saya. Setelah makan, saya mencoba susu rasa pisang yang dibeli ayah saya. Karena rasanya sangat enak, saya pun membeli sebotol susu tersebut.
Kami kemudian ke toko obat-obatan berikutnya. Obat kali ini adalah obat herbal bernama Hominia dulcis yang diklaim bisa membuat AST dan ALT dari seseorang tetap dalam batas normal. Karena masih butuh penelitian lebih lanjut, akhirnya kami semua tak ada yang membeli obat tersebut. Di luar toko, saya melihat sebuah minimarket dengan di depannya terpampang iklan Coca Cola yang dibintangi oleh Yoo Jae-suk. Wah, orang ini terkenal sekali ternyata.
Pemandangan kota dan sungai Han
Pulang dari toko obat, kami ke wilayah bagian selatan Seoul. Di peta yang saya dapatkan, Seoul dibagi menjadi 2 bagian besar, bagian utara dan bagian selatan, yang dibatasi oleh sungai Han. Bagian utara dan selatan itu dapat dibagi lagi menjadi bagian timur dan barat, yang akan saya bahas lagi dalam beberapa entri ke depan.
Pabrik amethyst
Kami berhenti di pabrik amethyst, namun karena saya tak menyukai perhiasan, saya tak membelinya. Sebagai gantinya, saya dan keluarga saya berfoto-foto dengan latar belakang gedung tinggi di sekitar.
Kami kembali lagi ke bagian utara Seoul, tepatnya ke daerah Hongdae. Di sana, kami menonton Wedding Show, salah satu pertunjukan teatrikal baru yang menarik di kota Seoul, selain Nanta Show yang sudah lebih dulu terkenal. Pemain di show itu hanya berjumlah 7 orang, namun semuanya sangat multitalenta. Mereka menyanyi, menari, dan juga bermain aneka alat musik. Lagu tema utamanya adalah Bruno Mars - Marry You, tapi mereka juga membawakan banyak lagu lainnya dalam pertunjukan teatrikal tersebut. Salah satu lagu lain yang paling saya ingat adalah Tsubasa o Kudasai yang saya kenal dibawakan Houkago Tea Time di anime K-On.
Selesai menonton, kami pergi ke Myeongdong Market. Di sana, kami mengunjungi sebuah restoran dan mengonsumsi ayam dengan saus yang saya lupa saus apa, tapi rasanya agak asin-asin asam namun lumayan enak. Porsi ayam tersebut sangat besar sehingga kami semua tak sanggup menghabiskannya.
Kekenyangan, kami keluar restoran dan menuju Myeongdong Market untuk belanja. Pasar ini suasananya mirip Passer Baroe di Jakarta, hanya saja barang yang dijual mayoritas adalah kosmetik. Di sini banyak dijual kosmetik merek asal Korea dengan harga yang jauh lebih murah daripada di Jakarta. Saya membeli kuteks berbagai warna dengan harga hanya sekitar 30 ribu rupiah, dimana di Jakarta harganya untuk jenis dan merk sama adalah 60-75 ribu rupiah.
Kekenyangan, kami keluar restoran dan menuju Myeongdong Market untuk belanja. Pasar ini suasananya mirip Passer Baroe di Jakarta, hanya saja barang yang dijual mayoritas adalah kosmetik. Di sini banyak dijual kosmetik merek asal Korea dengan harga yang jauh lebih murah daripada di Jakarta. Saya membeli kuteks berbagai warna dengan harga hanya sekitar 30 ribu rupiah, dimana di Jakarta harganya untuk jenis dan merk sama adalah 60-75 ribu rupiah.
Suasana Myeongdong
Malam semakin larut. Saya kembali ke meeting point. Di sini saya baru menyadari bahwa Kim Soo Hyun amat sangat terkenal di sini sampai ada museumnya yang terletak di seberang meeting point saya.
Kami kembali ke bus, lalu berangkat menuju hotel. Hotel kami hari ini adalah hotel Kyungnam yang lumayan besar dan luas kamarnya. Kami tidak sarapan di hotel untuk pagi terakhir kami di Korea esoknya, jadi kami memesan McD. Usai mendapat kunci kamar, kami masuk ke kamar dan membereskan barang bawaan untuk bersiap pulang esok hari.
Komentar