Langsung ke konten utama

Senyum Bidadari Kecil




















Penulis: Dinar Atfa Cholifah, dkk.
Penerbit: Universal Nikko
Tebal: 204 halaman + xii
Salah satu buku Universal Nikko yang paling susah dicari di pasaran. Saat dikabari bahwa buku ini terbit, saya ke toko buku di seberang kampus saya dan hasilnya nihil. Saya mencoba memesan buku itu di layanan pelanggan, ternyata tak kunjung dikabari. Saya ke toko buku lain, hasilnya sama saja. Akhirnya, kebetulan saat itu Pak mayokO aikO (pemilik Universal Nikko) sedang mengadakan kuis di Twitternya, berhadiah buku. Langsung saja saya mengikuti kuis itu dan hadiahnya 3 buku yang bisa diminta sesuai keinginan. Saya pun meminta sejumlah buku, salah satunya buku ini. Saya baru membaca buku yang ini, sisanya nanti kapan-kapan saya baca lagi kalau ada waktu.
Senyum Bidadari Kecil terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama ditulis oleh Dinar Atfa Cholifah (biasa dipanggil Nina) dan sisanya oleh murid sekolah kepenulisan daring di Facebook bernama "Diskusi Fiksi.Menulis Fiksi.Membaca Fiksi (Universal Nikko+mayokO aikO)" atau biasa disebut Cendol (CErita Nulis Diskusi OnLine).
Pada bagian pertama, kita akan disuguhi karya-karya Dinar Atfa Cholifah, karya Nina yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris, cerpen kolaborasi Nina dan Kila, salah satu murid Cendol, dan kutipan Cendol to Cendol, salah satu program di kelas Cendol, dimana Nina adalah salah satu partisipannya. Nina ini adalah seorang murid kelas Cendol yang aktif dan ceria, sehingga hampir semua murid mengenalnya. Selain itu, wajahnya juga manis sehingga sering dipanggil "unyu" (lucu) oleh murid lainnya. Sayangnya, ia sudah dipanggil Yang Maha Kuasa pada 19 Juni 2011 lalu karena tertabrak bus saat akan berangkat ke workshop Cendol. Sebelum meninggal, Nina menghasilkan beberapa karya dan meminta agar karyanya itu dibukukan. Impian yang tak sempat terwujud saat ia masih hidup dan baru sempat diwujudkan saat ia sudah tak bernyawa.
Bagian kedua sampai kelima berisi kumpulan karya-karya murid Cendol untuk mengenang Nina. Bagian kedua berisi cerpen atau flashfiction, bagian ketiga sajak atau puisi, bagian keempat pantun, dan bagian kelima karya visual (komik, gambar, dsb.). Dari keempat bagian ini, terlihat jelas bahwa murid Cendol sangat kehilangan Nina dan menganggap Nina sebagai orang yang berharga.
Kelebihan: Karya-karya Dinar Atfa Cholifah sungguh membuat saya merinding. Semakin banyak karya yang saya baca, semakin takjub saya akan Nina. Semua karya Nina yang dimuat disini memuat bagian tentang kematian, yang disampaikan dengan cara berbeda-beda. Bahkan, 2 hari sebelum ia meninggal, ia masih menghasilkan sebuah karya. Seolah-olah ia mampu melukiskan kematiannya sendiri. Terlepas dari bagian kematian itu, karya-karya Nina sangat bagus untuk anak seusianya. Idenya menarik dan bahasanya pun menggugah orang untuk membacanya.
Kekurangan: Ada karya yang dobel di bagian kedua, ditulis oleh nama yang berbeda padahal orangnya sama (satu memakai nama pena dan satu lagi nama asli).
Nilai: 8,5/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka