Langsung ke konten utama

Heart Emergency




Penulis: Falla Adinda
Penerbit: Bukune
Tebal: 312 halaman

Sudah lama sekali rasanya sejak saya terakhir kali meresensi buku. Maklum, kesibukan yang saya alami kini membuat saya semakin jarang membaca. Tiap bulan, saya hanya sempat membaca satu majalah, yakni Majalah Story. Itu yang menjadi satu-satunya bacaan pendongkrak ide dalam kepala saya yang mulai hilang termakan kesibukan. Namun, belakangan ini saya mulai membaca bacaan di luar diktat, meluangkan sedikit waktu untuk bersenang-senang. Boleh, kan? :p
Buku yang akan saya resensi kali ini baru selesai saya baca, dan sejujurnya baru saya baca mulai hari Kamis lalu, alias baru 3 hari. Jadi, termasuk sangat cepat untuk kesibukan yang saya alami sekarang.
Heart Emergency ditulis oleh seorang dokter muda alias ko-ass bernama Falla Adinda. Buku ini bercerita tentang kehidupan cinta Falla dan juga kehidupannya di dunia per-ko-ass-an. Di tengah kehidupan ko-ass yang super sibuk, ia harus mengalami jatuh bangun dalam kehidupan cintanya. Putus dengan pacarnya yang sudah 5 tahun bersama dengannya, hingga akhirnya menemukan jodoh baru karena sebuah insiden di toko buku langganannya.
Kelebihan: walau ceritanya bisa dibilang klise, namun kemasannya sangat apik. Apalagi ada pengalaman-pengalaman seputar dunia ko-ass yang membuat novel ini lain dibandingkan novel romantis yang ada di pasaran. Istilah-istilah kedokteran yang ada disampaikan dengan bahasa yang lumayan mudah dimengerti baik oleh orang awam sekalipun.
Kekurangan: Ada beberapa bagian cerita yang sebenarnya tak terlalu perlu untuk diceritakan, terutama bagian saat ko-ass. Tapi, untuk saya pribadi tak terlalu masalah dengan itu, berhubung nantinya saya juga akan mengalami ko-ass, jadi anggap saja tambahan pengetahuan. *plak
Nilai: 8/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu...

Mengenang Preklinik Fk Atmajaya (2): Objective Structural Clinical Examination, Student Oral Case Analysis, dan Karya Tulis Ilmiah

Inilah tiga ujian besar yang dihadapi oleh anak FK Atma. Ujian skill yang disingkat OSCE, diadakan tiap semester. Dan ujian teori lisan yaitu SOCA, diadakan tiap tahun pada semester genap. Khusus semester 7, diadakan ujian gabungan OSCE dan SOCA yang dinamakan OSCA. Satu lagi, karya tulis ilmiah alias KTI alias skripsi. OSCE menguji skill yang telah dipelajari di skill lab selama 1 semester yang telah dipilihkan oleh tim penguji. Khusus semester 7, OSCE menguji skill selama 7 semester (namun sekali lagi, tidak semua). Sistem OSCE ini berupa pos-pos. Satu pos menguji satu skill dengan waktu 5 menit atau 10 menit tergantung skillnya. Ketika saya semester 6, peraturan ini diubah menjadi satu pos waktunya 10 menit, dan dalam 1 pos dapat ada 1-2 skill. Jadi kita tidak bisa menebak berapa skill yang diujikan. Sebelum ujian, peserta dikumpulkan di ruang karantina dan kemudian dipanggil sesuai kloter. Peserta dalam satu kloter dapat ujian di 4 lokasi berbeda yang dibagi menurut absen. Kem...

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan...