Langsung ke konten utama

Trik Menghabiskan Waktu di Saat Ujian

Pasti Anda sering mengalami situasi berikut ini: waktu ujian masih lama berakhir, namun soal telah selesai dikerjakan dan diperiksa. Anda bingung mau melakukan apa, karena Anda belum diizinkan untuk keluar dari ruang ujian. Apakah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk menghabiskan waktu? Simak tips-tips berikut ini.

1. Tidur
Mungkin ini yang paling sering dilakukan. Memang, tidur adalah cara yang paling mudah untuk menghabiskan waktu. Namun, apakah terpikir oleh Anda seandainya Anda kebablasan tidur nyenyak dan tidak terbangun sampai ujian berakhir? Wah, bisa gawat akibatnya!
2. Berimajinasi
Berimajinasi beda dengan melamun. Lewat imajinasi, kita dapat mengkhayal sesuka hati kita. Lambungkanlah imajinasi Anda tinggi-tinggi. Siapa tahu, Anda mendapat inspirasi untuk membuat cerita nantinya!
3. Menggambar
Nah, yang satu ini juga sering dilakukan. Namun, sebelum menggambar, tanyakan dahulu kepada pengawas apakah kertas soal ujian boleh dicoret-coret. Jika boleh, maka kegiatan yang satu ini patut dicoba. Penulis sendiri sudah mencobanya, dan ternyata kegiatan ini cukup bermanfaat. Dari menggambar saat ujian, penulis mendapatkan tambahan teknik menggambar realis secara otodidak (pamer sedikit tak apa, kan? :D).
4. Belajar untuk mata ujian berikutnya
"Lah, saya kan tak diperkenankan membawa buku untuk ujian berikutnya ke dalam ruang ujian! Lalu, bagaimana caranya?"
Mungkin itu yang tersirat di dalam benak Anda. Namun ternyata ada cara yang bagus untuk belajar untuk mata ujian berikutnya. Coret-coretlah kertas soal dengan apapun yang ada di pikiran Anda untuk ujian berikutnya. Misalnya, jika mata ujian berikutnya adalah Matematika, coret-coretlah kertas soal yang sekarang dengan rumus-rumus Matematika. Cara ini juga dapat menaikkan nilai mata ujian Anda yang selanjutnya, karena dapat memperbarui kembali ingatan Anda yang mulai tertumpuk oleh mata pelajaran yang baru diujikan.
5. Menulis cerita singkat
Jika ujian Anda hari itu memakai kertas coretan, maka cara inilah yang paling mengasyikkan sekaligus menghabiskan waktu, apalagi jika sedang banyak ide! Tulislah cerita yang ada di benak Anda, dan siapa tahu, setelah ujian berakhir, cerita yang Anda tulis menjadi cerita yang bagus! (Penulis kebanyakan menghabiskan waktu ujian dengan cara ini).

6. Memperhatikan yang lainnya
Terserah mau memperhatikan apa! Bisa memperhatikan jarum detik jam tangan yang bergerak amat sangat lambat, memperhatikan reaksi teman yang mungkin juga sudah selesai mengerjakan ujiannya, memperhatikan pengawas ujian yang sedang memperhatikan kita juga -ehem (?)-, bahkan bisa juga menutup mata dan mendengarkan suara anak kecil yang lucu dari SD di lantai bawah!

Nah, banyak bukan cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk menghabiskan waktu ujian? Semoga entri ini bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka