Langsung ke konten utama

Lomba-lomba

Kenapa akhir-akhir ini begitu banyak lomba yang berkaitan dengan kepenulisan? Sampai-sampai saya harus merelakan beberapa diantaranya untuk dibuang percuma.
1. Lomba menulis novel DKJ
Ini lomba yang saya tahu paling awal. Deadlinenya sekitar September. Saya sempat memikirkan, mau menulis novel apa untuk lomba ini. Apalagi hadiah utamanya amat, sangat besar bagi saya. (Bisa buat beli komputer baru, tuh...). Tapi berhubung saya adalah penulis tidak berpengalaman yang, walaupun sudah mulai serius menulis dari kelas 2 SD, tapi jam terbang di dunia penerbitan masih amat sangat rendah sekali (dibandingkan penulis semacam Ayu Utami, misalnya), jadi saya memutuskan "membuang" lomba ini dari daftar saya.
2. Lomba menulis cerpen R*hto
Disensor, karena itu nama merk, hehe... *plak*. Deadlinenya juga September. Dan beruntungnya saya, dari jauh-jauh hari saya punya 1 cerpen yang menurut saya unik. Semoga menang! Walaupun harus BAYAR secara terselubung kalau mau ikut, tapi pemenangnya lebih banyak dari lomba nomor 4.
3. Lomba menulis novel G*gas Media
Lagi-lagi deadlinenya September. Bedanya dari novel DKJ adalah, di sini temanya harus romansa, kalau bukan mainstream romance, teen romance, domestic romance, ya... classic romance. Saya punya 1 ide cerita romansa, dan saya menelpon ke panitia lomba untuk menceritakan dalam 1 kalimat tentang novel itu, eh, ternyata tak masuk keempatnya. Terpaksalah saya membuat ulang... Ah, ya, dan di lomba ini kita juga harus membuat video promo yang bisa diupload di situs yang menyediakan jasa pengunggahan video, seperti tabungkamu atau mukabuku. Jangan di 4sh*red atau MF atau MU katanya, karena harus diunduh dulu sebelum bisa melihat videonya. (Mungkin karena biar ga repot? hmmm...)
4. Lomba menulis cerpen nasional
Diadakan oleh Dewan Kesenian Sumut (kalau ga salah). Beda dengan lomba menulis cerpen tahun-tahun sebelumnya, kali ini peserta wajib BAYAR kalau mau ikut. Karena itu akhirnya saya ga ikut.
5. Lomba membuat manga bertemakan gizi
Kalau ga salah, penyelenggaranya dari The Japan Foundation dan Fakultas Gizi sebuah universitas. Berhubung saya tak bisa menggambar dengan terlalu baik dan terlalu benar (gambar cowok bukan chibi saja belum baik dan benar, hiksu hiksu), jadi terpaksa saya juga "membuang" lomba ini.
6. Lomba membuat sinopsis film dari Binus dan Pr*voke
Saya mengetahui info ini dari Pr*voke. Saya kira, itu lomba membuat film. Eh, tak tahunya cuma menulis sinopsis saja, toh...
Ya sudah, mengingat saya punya beberapa ide, akhirnya saya meremake ulang salah satunya dan sekarang hendak mengirimkannya ke lomba itu.

Kapan, ya, ada lomba blog?
Pengen ikut sekali-sekali...

Komentar

Info Lomba Terbaru mengatakan…
wah ikut banyak lomba juga ya...utk info lomba terupdate bisa lihat di lombaapasaja.blogspot.com update tiap harii

Postingan populer dari blog ini

Tentang Shii

Setelah melihat blog ini dari awal sampai akhir saya baru menyadari bahwa belum ada entri yang menampilkan tentang profil saya kecuali yang ada di bagian profil. (Buset telat amat nyadarnya!!!) Karenanya saya akan menuliskan entri ini, yah walaupun amat sangat super duper hyper telat sekali banget (ada kata-kata lain yang lebih lebay?) saya akan memperkenalkan secara singkat, siapa sih Shii itu? Shii (atau yang di dunia nyata lebih dikenal dengan sebutan *****-nama disensor-) adalah manusia yang merasa dirinya alien atau sekurang-kurangnya, anak indigo, lah... *untuk yang terakhir ini saya sendiri tidak tahu pasti kebenarannya, jangan-jangan benar anak indigo?* Jika kalian melihat ada seseorang yang dianggap aneh atau merasa dirinya aneh di sekitar kalian, kemungkinan itu adalah Shii. Nama Shii diambil dari nama aslinya yaitu *******. Shii baginya dianggap nama yang simpel namun punya banyak arti. Nama Shii itu sendiri tercetus tidak sengaja ketika sedang melamun di kamarnya pada suatu

Tes Masuk Atmajaya (1)

Daripada freak dengan bilang "saya ikut tes masuk universitas berinisial A" yang sok-sokan disensor, mending saya langsung beberkan saja nama universitasnya, ya... Jadi, pada tanggal 21 November yang lalu, dengan merelakan batalnya photo session dan tidak hadirnya saya ke UNJ (dimana semua forum yang saya ikuti mengadakan gath disana) juga kerja kelompok sekolah, saya mengikuti tes masuk universitas yang punya 2 tempat (satu di sebelah Plaza Semanggi dan satunya lagi di seberang Emporium Pluit) selain di Jogjakarta ini. Karena dalam pikiran saya sudah penuh dengan kata-kata seperti "Kalo ga lulus tes ini, kamu ga bisa ikut bonenkai di RRI tanggal 12 Desember karena harus ikut tes FKG Trisakti" maka saya memutuskan agar meluluskan tes ini. Lagipula, saya sudah punya tekad, kalau saya diterima di suatu universitas, saya akan menjadi anggota klub jejepangan di sana dan menjadi panitia J-event. Dulu Atmajaya pernah mengadakan J-event, jadi tugas saya adalah menghidupkan

Junjou Romantica (Season 1 dan 2)

Sepertinya sudah lumayan lama saya tidak me-review anime, dan sekarang saya kembali akan me-review sebuah anime, kali ini dari genre yaoi/boy's love (BL). Anime ini memang sudah lama (sekitar 2-3 tahun lalu), tapi saya baru menontonnya akhir-akhir ini karena baru sempat mendownload, dan juga saya baru mengenal yaoi sejak pertengahan 2008. Walau temanya yaoi, tapi menurut saya tak ditampilkan terlalu eksplisit seperti halnya anime yaoi pada umumnya. Jadi, yah... cocok untuk segala kalangan, asalkan tidak keberatan dengan tema BL, tentu saja. Cerita dari anime ini berpusat pada 3 pasangan utama yang saling berkaitan satu sama lain, yakni: 1. Junjou Romantica: Misaki Takahashi (mahasiswa tingkat pertama universitas Mitsuhashi jurusan ekonomi) dan Usami Akihiko (penulis novel yang terkenal, memenangkan penghargaan, namun sangat disayangkan (?) beberapa karya novelnya bertemakan BL). Misaki mendapatkan nilai yang jelek saat persiapan tes masuk Universitas Mitsuhashi, jadi Takahiro, kaka