Kenapa akhir-akhir ini banyak pemaksaan ya... Padahal menurut salah satu guru saya dulu, "memaksa berarti memperkosa"... Pemaksaan ini saya bahas lagi karena teringat akan pembicaraan saya dengan orangtua saya saat makan malam kemarin.
Bagi yang rutin membaca blog saya *halah, mana ada?* pasti teringat dengan cerita saya beberapa bulan lalu tentang saya yang dipaksa masuk IPA. Sekarang saya sudah masuk di jurusan IPA, dan kemudian saya dipaksa LAGI. Kali ini sasarannya adalah FKUI, alias Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang dari gedungnya saja sudah dapat dibayangkan betapa angkernya gedung itu =="
Hal itu tercermin hampir dalam setiap percakapan, termasuk percakapan kemarin malam. Pokoknya, intinya orangtua saya selalu mengatakan hal-hal misalnya:
1. *sambil melihat sepupu saya yang sekarang di FKUI dan hampir lulus* "Saya (maksudnya, orangtua saya) melihat sepupumu itu jadi membayangkan seandainya kamu juga memakai jas kedokteran yang sama seperti yang dipakainya... Kapan, ya..."
Saya (dalam hati): "Kapan2... saya ga niat... buat apa??"
2. "Kalau kamu dan adikmu masuk fakultas kedokteran dan kemudian kerja, maka ayahmu akan meninggal dengan tenang"
Saya (dalam hati): ==" kalau begitu ya jangan masuk fakultas kedokteran, biar meninggalnya lebih lama... umurnya lebih panjang..
3. "Kapan lagi kamu bisa membuat kedua orangtuamu bahagia? Caranya ya dengan masuk Fakultas Kedokteran!!"
Saya (dalam hati): membuat bahagia kan bisa dilakukan dengan berbagai cara...
4. "Kami tak mau melihatmu jadi orang susah..."
Saya (dalam hati): banyak pekerjaan lain, jurusan lain, selain kedokteran, yang sukses....
Dan alasan-alasan lainnya...
Yah.. kelanjutan dari kisah ini, siapa yang tahu?
Bagi yang rutin membaca blog saya *halah, mana ada?* pasti teringat dengan cerita saya beberapa bulan lalu tentang saya yang dipaksa masuk IPA. Sekarang saya sudah masuk di jurusan IPA, dan kemudian saya dipaksa LAGI. Kali ini sasarannya adalah FKUI, alias Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, yang dari gedungnya saja sudah dapat dibayangkan betapa angkernya gedung itu =="
Hal itu tercermin hampir dalam setiap percakapan, termasuk percakapan kemarin malam. Pokoknya, intinya orangtua saya selalu mengatakan hal-hal misalnya:
1. *sambil melihat sepupu saya yang sekarang di FKUI dan hampir lulus* "Saya (maksudnya, orangtua saya) melihat sepupumu itu jadi membayangkan seandainya kamu juga memakai jas kedokteran yang sama seperti yang dipakainya... Kapan, ya..."
Saya (dalam hati): "Kapan2... saya ga niat... buat apa??"
2. "Kalau kamu dan adikmu masuk fakultas kedokteran dan kemudian kerja, maka ayahmu akan meninggal dengan tenang"
Saya (dalam hati): ==" kalau begitu ya jangan masuk fakultas kedokteran, biar meninggalnya lebih lama... umurnya lebih panjang..
3. "Kapan lagi kamu bisa membuat kedua orangtuamu bahagia? Caranya ya dengan masuk Fakultas Kedokteran!!"
Saya (dalam hati): membuat bahagia kan bisa dilakukan dengan berbagai cara...
4. "Kami tak mau melihatmu jadi orang susah..."
Saya (dalam hati): banyak pekerjaan lain, jurusan lain, selain kedokteran, yang sukses....
Dan alasan-alasan lainnya...
Yah.. kelanjutan dari kisah ini, siapa yang tahu?
Komentar