Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2010

Jatiluhur, Keindahan yang Mengerikan...

Jumat (11/6) lalu, saya mengikuti karyawisata ke daerah Jatiluhur bersama teman-teman dan guru-guru dari sekolah saya, dalam rangka pembelajaran luar kelas. Tempat yang kami kunjungi ada 2, yakni bendungan Jatiluhur dan Jatiluhur Water Park. Setelah pengarahan singkat hari sebelumnya, hari Jumat pagi saya langsung menuju ke bus untuk berangkat. Di bus, kami diberikan makanan berupa beef burger dari McD. (Hanya selisih 5 hari dari terakhir kali saya makan makanan McD). Bus pun berangkat, dan pertama-tama kami menuju ke bendungan Jatiluhur. Pemandangan di Jatiluhur amat sangat indah. Untuk mencapai pusat bendungan, kami harus melewati jalan raya sepanjang 600 m. Dulunya jalan itu bisa dilewati oleh bus dan kendaraan lain, namun karena permukaan bendungan setiap tahunnya turun 2 cm, maka sejak 2 tahun lalu, untuk mencapai pusat bendungan kita harus berjalan kaki. Jika menengok ke sebelah kiri, maka kita akan mendapat pemandangan berupa danau yang sangat tenang dengan pemandangan gunung sa

Negeri 5 Menara

Pengarang: Ahmad Fuadi Penerbit: Gramedia Tebal buku: 422 halaman Tahun terbit: 2009 Alif Fikri, yang tinggal di Bayur, sebuah kampung kecil dekat Danau Maninjau, tamat dari SMP. Ia ingin sekali melanjutkan SMA ke SMA negeri ternama di Bukittinggi, seperti temannya sekaligus saingannya, Randai. Namun apa daya, ibunya menginginkan agar dia masuk pondok. Dia akhirnya mengikuti keinginan ibunya dengan masuk ke Pondok Madani (PM) yang terletak di Jawa Timur. Di PM, Alif mendapat teman-teman yang menyenangkan, yaitu Raja yang berasal dari Medan, Said (Surabaya), Dulmajid (Sumenep), Atang (Bandung), dan Baso (Gowa). Mereka menamakan diri mereka Sahibul Menara, dikarenakan kebiasaan mereka yang suka berkumpul di bawah menara masjid. Bersama mereka menjalani kehidupan mereka di PM. Dengan gaya penulisan mirip Totto-chan dan tema mirip dengan Laskar Pelangi, buku ini mengusung mantera "man jadda wajada", siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sukses. Kelebihan: Gaya bahasa menarik,

Perombakan Blog (Lagi)

Karena banyaknya permintaan dari beberapa pembaca (sebenarnya sudah lama sih...) yang bilang kalau blog saya isinya kebanyakan wall of text, jadi mulai entri berikutnya saya akan berusaha menampilkan gambar, walau mungkin tak banyak. Jujur, saya akui, mungkin ini sebenarnya agak merepotkan, mengingat proses menulis entri di blog ini yang lain daripada yang lain. Kebanyakan blogger mungkin menuliskan entri langsung pada hari itu juga. Saya berbeda, ketika menulis blog, saya terlebih dahulu mengetiknya di Notepad di laptop saya, kemudian disimpan di flashdisk dan di-post-kan sekaligus beberapa entri ketika saya online di PC memakai browser Chr*me. Hal ini disebabkan karena komputer saya sangatlah lemot, dan Chr*me memakan lebih banyak memory usage daripada Op*ra, browser yang biasanya saya pakai. Op*ra saya entah kenapa error, tidak bisa membuka Blogger. Sekian pengumumannya dan terima kasih~

Perombakan Blog (Lagi)

Karena banyaknya permintaan dari beberapa pembaca (sebenarnya sudah lama sih...) yang bilang kalau blog saya isinya kebanyakan wall of text, jadi mulai entri berikutnya saya akan berusaha menampilkan gambar, walau mungkin tak banyak. Jujur, saya akui, mungkin ini sebenarnya agak merepotkan, mengingat proses menulis entri di blog ini yang lain daripada yang lain. Kebanyakan blogger mungkin menuliskan entri langsung pada hari itu juga. Saya berbeda, ketika menulis blog, saya terlebih dahulu mengetiknya di Notepad di laptop saya, kemudian disimpan di flashdisk dan di-post-kan sekaligus beberapa entri ketika saya online di PC memakai browser Chr*me. Hal ini disebabkan karena komputer saya sangatlah lemot, dan Chr*me memakan lebih banyak memory usage daripada Op*ra, browser yang biasanya saya pakai. Op*ra saya entah kenapa error, tidak bisa membuka Blogger. Sekian pengumumannya dan terima kasih~

Buku Kedua Saya (?)

Saya lupa bilang, kalau entri live in yang saya sudah buat itu, rencananya akan dibukukan! Walau saya tak tahu apa akan dikirim ke penerbit atau tidak... Dengan sedikit editan tentunya. Hmm.. yang jadi masalah, dengar-dengar kalau entri blog sudah diterbitkan, artinya entri itu harus dihapus, kan? Semoga saja dengan editan itu, entri saya masih diperbolehkan ada di blog ini...

Live In (8): Conclusion

Live in selama seminggu di Krekah sangatlah menyenangkan. Kegiatan-kegiatan yang ada sangat bermanfaat, dan tentu saja banyak pelajaran yang dapat diambil dari live in kali ini. Pertama, belajar hidup sederhana. Di Jakarta saya adalah salah satu orang yang cukup “technology-addicted”, sangat bergantung pada teknologi, terutama HP. Di sana, kami diminta untuk meninggalkan semua itu. Dan ternyata, saya bisa juga hidup tanpa HP, laptop, dan barang elektronik lainnya. Kedua, belajar mandiri. Live in menurut saya mirip dengan homestay, hanya lokasinya yang berbeda. Di live in kita juga dapat mempelajari budaya setempat, dan juga belajar mandiri. Mencuci piring sendiri, mencuci baju sendiri, dan sebagainya. Saya rasa ini penting juga untuk masa depan, karena jika misalnya kita kuliah di luar negeri/kota, mau tidak mau kita harus kost/asrama, dimana kita dituntut untuk mandiri. Dan masih banyak lagi hal-hal berharga lainnya yang saya dapatkan selama live in. Hal-hal yang membuat saya takjub p

Live In (7): Bye-bye, Jogja!

Pagi hari, kami pergi membeli oleh-oleh lagi. Sebelumnya kami membantu ibu angkat kami menggoreng tempe koro. Kemudian saya diantarkan ibu angkat saya ke kota Bantul untuk membeli oleh-oleh gudeg. Ternyata Bantul benar-benar kota sepeda! Mobil amat sangat jarang di sana, bahkan di depan lampu merah. Sepeda onthel dan motor sangat mendominasi. Selesai dari sana, saya menunggu jam 12 siang, waktu ketika kami akan meninggalkan desa itu, dengan berbincang-bincang dengan ibu angkat saya. Setelah makan siang, kami berfoto bersama untuk kenang-kenangan. Jam 12 siang kami ke rumah kepala desa dan berpamitan pada semuanya. Menggunakan sepur mini, kami berkumpul di balai kelurahan. Setelah mengucapkan kata perpisahan, kami semua kembali ke bus masing-masing dan berangkat ke Malioboro. Di Malioboro, saya membeli beberapa barang. Tas laptop motif batik, sarung HP motif batik, coklat merek “Monggo” (ternyata 1 bungkusnya harganya mahal, Rp 20.700,00), dan juga… Mc Flurry. (Ini saya beli karena di J

Live In (6): Mask Painting

Hari ini pun tak kalah menyenangkannya dengan hari-hari sebelumnya. Pagi hari, ibu angkat saya mengajak kami ke pasar. Di sana kami membeli sayur-sayuran, dan oleh-oleh tempe bacem. Tempe ini ibu angkat saya sendiri yang membuat, dengan menggunakan tempe koro. Kemudian, ibu angkat saya mengantarkan kami ke pabrik bapia untuk membeli oleh-oleh bapia di sana. Ibu saya di Jakarta memang meminta saya untuk membawakan sejumlah oleh-oleh, seperti taplak meja, bapia, gudeg, tempe bacem, dan coklat merek “Monggo”. Tak terasa hari telah beranjak siang, dan setelah kami makan siang, kami bergegas ke rumah kepala desa yang tak berapa jauh dari rumah kami. Seperti yang sudah diduga, kami harus menunggu lama lagi untuk sepur mini yang entah kenapa datangnya memang selalu ngaret itu. Sanggar Giri Gino Guno ternyata tak seberapa jauh dari desa kami. Sampai di sana, banyak anak-anak dari sekolah kami yang berasal dari desa lain sudah berkumpul. Di sana, kami semua dibagi berdasarkan kelompok desa, mel

Live In (5): Parangtritis Beach

Hari Jumat telah tiba, dan hari ini saya diajak pergi oleh ibu angkat saya di desa ke pantai paling terkenal di Jogjakarta yaitu Pantai Parangtritis. Saya pergi bersama teman serumah saya dan juga 2 orang teman kami yang berada di rumah lain menggunakan 4 buah motor. Mulanya, kami mengira bahwa kami tidak boleh berjalan-jalan ke luar desa begini, apalagi perginya ke tempat wisata. Namun, kemudian kami bertanya pada guru pembimbing kami, dan mereka mengatakan bahwa sebenarnya kami boleh pergi ke tempat wisata, kalau orangtua angkat kami yang mengajak. Pantai Parangtritis ternyata jauh lebih indah daripada Pantai Waru. Di Pantai Waru, ombaknya sangat besar dan pantainya juga terjal sehingga kami tak boleh dekat-dekat ke laut. Sebaliknya di Parangtritis, walau ombaknya juga besar (ibu angkat kami mengatakan kalau dari pantai ini, daratan yang terdekat adalah Australia), tapi pantainya lebih landai sehingga kami boleh bermain di laut (tentu saja tidak boleh terlalu jauh ke laut atau kami a

Live In (4): Ganjuran Church Is Even Better Than Lembah Karmel, IMO!

Hari ini kami bangun sangat pagi, karena jam 5 pagi rencananya kami berkumpul di rumah kepala desa untuk pergi ke pantai dengan naik sepur mini, yang sudah direncanakan dari hari sebelumnya. Untuk itu, kami harus membayar 15 ribu per orang. Tapi sepur mini itu terlambat datang, sehingga niat kami untuk melihat sunrise dari pantai terlambat sudah. Pantai yang kami kunjungi adalah Pantai Waru. Sebenarnya kami mau ke Pantai Samas, tapi tak jadi. Pantai Samas adalah pantai yang lumayan indah. Ombaknya sangat besar, dan angin lautnya sangat kencang. Jam 9 kami kembali ke Krekah, dan makan siang. Kemudian kami berjalan-jalan ke rumah teman dan ikut makan bareng disana. Di rumah itu ternyata ada 5 orang teman kami yang di sana. Sebenarnya teman yang akan tinggal hanya ada 3 orang, cuma karena di rumah sebelahnya ada ular, jadi 2 orang lagi dipindahkan ke rumah itu. Setelah makan siang bareng, kami menuju ke sawah karena 5 teman kami itu juga ingin turun ke sawah. Pulang dari sawah, kami mandi

Live In (3): Javanese Gamelan and BTS Tower

Awalnya, saya merasa saya tidak akan betah di tempat live in. Apalagi HP dikumpulkan di hari kedua, sedangkan saya termasuk tipe orang yang, kalau boleh jujur, menganut paham "I can't live without my cellphone on my side~". Namun dugaan saya ternyata tak benar. Tiap harinya adalah hari yang spesial, penuh dengan kegiatan yang menyenangkan. Termasuk hari ketiga ini. Pagi harinya, jam 06.30 saya bangun. Agak kesiangan mungkin, mengingat malamnya di depan rumah dinyalakan radio. Saya tak bisa tidur nyenyak karena radio itu, tapi sekitar jam 05.00 radio dimatikan, dan saya pun bisa tidur lebih nyenyak. Makan pagi hari ini adalah bubur sayur yang katanya harganya hanya 500 rupiah saja. Walaupun murah, tapi buburnya sangat enak. Hari ini kami berangkat ke sawah untuk mencabuti rumput liar. Setelah itu, teman serumah saya belajar naik sepeda onthel. Karena saya tak bisa naik sepeda, jadi saya menunggu saja. Setelah hari beranjak siang, kami pun menyantap nasi dengan sate ayam. K

Live In (2): Welcome to The Village~

Jujur, di bus saya selalu tak bisa tidur. Kenapa? Karena saat pergi maupun pulang, saya selalu duduk di barisan depan, dimana kaca bus sangat besar sehingga cahaya lampu dari mobil yang lewat menyorot sangat jelas. Selain itu, AC di dalam bus juga sangat amat dingin. Saya menyesal kenapa saya tidak membawa jaket YI yang paling hangat.... T.T Sudah tanggal 1 Juni. Jam 3, bus berhenti di daerah Kebumen. Di sana bus berhenti selama 1 jam lebih, karena banyak anak-anak yang selain ke toilet, mereka juga makan pop mie dan semacamnya. Jam 6.15, ketika saya bangun lagi, ternyata bus sudah berhenti di daerah Jogja. Bus berhenti di tepi jalan karena banyak anak yang ingin ke toilet. Kemudian, setelah melanjutkan perjalanan, akhirnya jam 8 pagi bus berhenti di depan balai kelurahan Gilangharjo. Ternyata sudah banyak anak-anak lain yang berkumpul. Di sana diberikan sambutan sampai jam 8.15. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sarapan gudeg dan teh manis sampai pukul 9. Kemudian HP dikumpulkan..

Live In (1): I'm (Almost) Late!

Seperti yang sudah saya janjikan, saya akan membuat tulisan tentang live in yang saya alami dari tanggal 31 Mei 2010-7 Juni 2010. Live in ini berlokasi di Kelurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Di desa ini, peserta live in, yang merupakan satu angkatan dari sekolah saya, dibagi dalam 7 kelompok yang masing-masing menempati 7 desa, yaitu Ngaran, Karanggede, Tegallurung, Banjarwaru, Gunting, Depok, dan Krekah. Saya sendiri menempati desa Krekah. Tiap desa terdapat guru pembimbing, biasanya jumlahnya sekitar 2 sampai 3 guru. Selama beberapa bulan sebelumnya, setiap hari Rabu jam pelajaran ke-8, kami peserta live in dikumpulkan di aula untuk mendengarkan pengarahan. Kemudian, pada hari Rabu tanggal 26 Mei, di papan pengumuman ditempelkan siapa menempati desa mana, rumah keluarga mana yang ditempati, dan serumah dengan siapa. Di papan itu, saya jadi mengetahui kalau tiap rumah terdiri dari 2 orang, kecuali ada 1 rumah yang ditempati 3 orang, karena jumlah muridnya ganjil. Tangga

Rookiez is Punk'D-Complication

Single yang baru diluncurkan tanggal 2 Juni ini memang salah satu single yang paling ditunggu saya. Dan ternyata, dari kesan pertama, memang single ini tak mengecewakan! Setahu saya, ada 2 versi untuk cover single ini, yaitu cover edisi biasa dan cover edisi Durarara!, anime dimana lagu ini menjadi salah satu OSTnya. 1. Complication Lagu utama untuk single ini. Memang bagus, sih... Ada bagian instrumental di awal-awal dan lalu baru masuk ke lagu... Di tengah-tengah lagu, ada rap-nya.. Secara keseluruhan lagu ini termasuk lagu yang paling saya suka saat ini... 2. Fortune Awal-awal lagu sangat mengingatkan saya pada FLOW, salah satu artis Jepang juga.. tapi di akhir lumayan bagus... 3. BUMP ON da STYLE Bagus sih... tak mirip lagi dengan FLOW... tapi nuansa rap nya lebih terasa... 4. Complication-TV Size Opening Ver Lagu yang pertama kali saya dengar di Durarara!, hehe.. Kalau yang ini no comment lah... 5. Complication- TV Size Long Ver Bedanya dengan nomor 4, ada background musicnya kala

YUI-To Mother (Single)

Single terbaru dari YUI, "to mother"... Dari covernya saja kita bisa menebak ada sesuatu yang spesial di album ini. Ya, YUI bermain piano dari awal lagu sampai akhir lagu! Tapi entah kenapa di cover single ini YUI kelihatan jauh lebih tua daripada penampilan yang biasanya... T_T 1. to mother Lagu ini sudah saya dengarkan.. ehm... berkali-kali (saya tak hitung berapa kali). Seperti yang tadi sudah dikatakan, di lagu ini YUI bermain piano dari awal sampai akhir, membuat lagu ini menjadi salah satu lagu yang khas diantara lagu-lagu YUI yang lain, yang permainan pianonya cuma sedikit. Lirik lagu ini sungguh penuh makna... Salah satu lagu YUI yang paling saya suka sekarang~ 2. tonight Ternyata lagunya pendek juga... lagu ke-3 terpendek YUI sepertinya, setelah No Way dan Ruido... Durasinya hanya 2 menit 39 detik... Nuansanya rock... 3. Gloria (Acoustic Ver) Versi akustik dari Gloria. Lumayan juga, walau saya lebih suka versi aslinya... 4. to mother (Instrumental) Instrumental dari

Top Sites that I Like to Visit Recently

I'll tell you about sites that i like to visit recently. This is my first entry which is written in English, I think... So I'm apologize if there are some mispelling or grammatical errors, because I know that I'm not really good in English... == 1. facebook.com Hmm... I think all of you have known bout this site. This site is social-networking site, which is very popular among Indonesian nowadays. We can contact our friends (new friends, our friends at school, or even our old friends) with this site, by sending message, wall, etc. to them. 2. twitter.com I rarely use Twitter although I have it, but since I want to ask Gramedia about how to send my novel to that publisher, I often updating my tweet. 3. matibeku.com In this blog, you can find MANY entries that I've written about this site. I like this online riddle game very much! (maybe because some of the levels contain my favourite animes? XD) 4. yui-indo.net I have told about this forum in this blog.. Please check tha